2.2.6. Kurs Valuta Asing
2.2.6.1. Pengertian Kurs Valuta Asing
Valuta asing atau foreign exchange atau foreign currency dapat diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang
digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi dan keuangan internasional dan biasanya mempunyai catatan kurs resmi pada Bank Sentral
atau Bank Indonesia. Hady, 2001 : 24 Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan
kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut hard currency, yaitu mata uang yang nilainya relatif stabil dan kadang-kadang
mengalami apresiasi atau kenaikan nilai terhadap mata uang lainnya. Hard currency pada umumnya berasal dari negara-negara industri maju. Sedangkan
soft currency dalah mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung karena nilainya relatif tidak stabil dan sering
mengalami depresiasi atau penurunan nilai terhadap mata uang lainnya. Soft currency pada umumnya berasal dari negara-negara yang sedang berkembang.
Hady, 2001 : 24 Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau
nilai mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Kurs valuta asing dapat didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang
dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Sukirno, 2004 : 392
2.2.6.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Valuta Asing
Perubahan dalam permintaan dan penawaran suatu valas, yang selanjutnya menyebabkan perubahan dalam kurs valuta, disebabkan oleh
faktor-faktor sebagai berikut : a.
Perubahan dalam citarasa masyarakat Citarasa masyarakat mempengaruhi corak konsumsi mereka. Maka
perubahan citarasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang-barang yang diproduksikan di dalam negeri maupun yang
diimpor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan ia dapat pula menaikkan ekspor.
Sedangkan perbaikan kualitas barang-barang impor menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor bertambah besar. Perubahan-
perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. Sukirno, 2004 : 402
b. Perubahan harga barang ekspor dan impor
Harga suatu barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang-
barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga yang relatif murah akan menaikkan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya akan
berkurang, pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya, kenaikan harga barang impor akan mengurangi
jumlah impor. Dengan demikian perubahan harga-harga barang ekspor
dan impor akan menyebabkan perubahan dalam penawaran dan permintaan atas mata uang negara tersebut. Sukirno, 2004 : 402
c. Kenaikan harga umum inflasi
Infalasi sangat besar pengaruhnya terhadap kurs pertukaran valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan
nilai suatu valuta asing. Kecenderungan seperti ini disebabkan efek inflasi. Inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal dari harga-
harga di luar negeri dan oleh sebab itu infalasi berkecenderungan menambah impor. Dan keadaan ini menyebabkan permintaan atas valuta
asing bertambah. Inflasi menyebabkan barang-barang ekspor menjadi lebih mahal, oleh karena itu inflasi berkecenderungan mengurangi ekspor.
Dan keadaan ini menyebabkan penawaran atas valuta asing berkurang, maka harga valuta asing akan bertambah yang berarti harga mata uang
negara yang mengalami inflasi merosot. Sukirno, 2004 : 402. d.
Perubahan suku bunga atau tingkat pengembalian investasi Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting
peranannya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan modal
dalam negeri mengalir ke luar negeri. Sedangkan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi cenderung akan menyebabkan modal
luar negeri masuk ke negara itu. Apabila lebih banyak mengalir ke suatu negara, permintaan atas mata uangnya bertambah, maka nilai mata uang
tersebut bertambah. Nilai mata uang suatu negara akan merosot apabila lebih banyak modal negara dialirkan ke luar negeri karena suku bunga dan
tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi di negara-negara lain. Sukirno, 2004 : 402
e. Pertumbuhan ekonomi.
Efek yang akan diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi kepada nilai mata uangnya tergantung pada corak pertumbuhan ekonomi yang
berlaku. Apabila kemajuan ini terutama diakibatkan oleh perkembangan ekspor, maka permintaan atas mata uang negara itu bertambah lebih cepat
dari penawarannya dan oleh karenanya nilai mata uang negara itu naik. Sebaliknya, apabila kemajuan tersebut menyebabkan impor bertambah
dari permintaannya dan oleh karenanya nilai mata uang negara tersebut akan merosot. Sukirno, 2004 : 403.
2.2.6.3. Fungsi Pasar Valuta Asing