4.2.2. Jumlah Pengusaha Kecil
Jumlah pengusaha
kecil adalah banyaknya orang yang melakukan
usaha kecil untuk mendayagunakan suatu barang atau jasa dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan dari usahanya. Berikut adalah banyaknya
jumlah pengusaha kecil yang ada di Jawa Timur.
Tabel. 2 Jumlah Pengusaha Kecil di Jawa Timur tahun 1993 - 2008 dalam orang
Tahun Jumlah Pengusaha
Kecil Orang
Pertumbuhan
1993 464.789 -
1994 469.814 1,08
1995 479.838 2,13
1996 480.164 0,06
1997 488.124 1,65
1998 575.612
17,92 1999
598.647 4,00 2000
586.546 - 2,02
2001 609.421 3,89
2002 622.226 2,10
2003 628.448 0,99
2004 632.537 0,65
2005 646.928 2,27
2006 658.695 1,81
2007 679.556 3,16
2008 686.953 1,08
Sumber: Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
Dari data jumlah pengusaha kecil di Jawa Timur diatas dapat diketahui bahwa Jumlah Pengusaha Kecil terus mengalami peningkatan,
penurunan hanya terjadi pada tahun 2000 . Perkembangan tertinggi terjadi pada tahun 1998 sebesar 17,92 sedangkan perkembangan terendah terjadi
pada tahun 2000 sebesar -2,02 . Penurunan jumlah pengusaha kecil pada tahun 2000 disebabkan karena adanya tingkat inflasi yang meningkat
sehingga menyebabkan turunnya jumlah pengusaha kecil pada tahun 2000.Jumlah pengusaha kecil tertinggi pada tahun 2008 sebesar 686.953
orang dan jumlah pengusaha terendah terjadi pada tahun 1993 sebesar 464.789orang.
4.2.3. Perkembangan Tingkat Inflasi
Data Perkembangan Tingkat Inflasi dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini :
Tabel.3. Perkembangan Tingkat Inflasi Tahun 1993-2008 Tahun
Tingkat Inflasi Perkembangan
1993 10,19
- 1994
8,25 - 1,94
1995 8,69 0,44
1996 6,68
- 2,01 1997 9,11
2,43 1998
95,21 86,10
1999 0,24
- 94,97 2000
10,46 10,22
2001 14,13
3,67 2002
9,15 - 4,98
2003 4,78
- 4,37 2004 4,88
0,10 2005
14,12 9,24
2006 6,71
- 7,41 2007
11,54 4,83
2008 11,06
- 0,48 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
Berdasarkan data Perkembangan Tingkat Inflasi diatas dapat dijelaskan bahwa perkembangan Inflasi setiap tahunnya mengalami fluktuatif yang tidak
tentu besarnya. Perkembangan Inflasi, yang tertinggi terjadi pada tahun 1998 sebesar 86,10 ini dikarenakan adanya krisis yang melanda bangsa Indonesia
dan pada umumnya kenaikan Inflasi terjadi dari kenaikan harga barang – barang yang tidak dikendalikan Pemerintah dan adanya kenaikan harga BBM.
tetapi pada tahun 1999 terjadi perkembangan terendah sebesar – 94,97 . Hal ini bisa dilihat dari nilai Inflasi di tahun 1998 sebesar 95,21 menjadi 0,24
atau turun sebesar -94,97 . Dengan melihat data perkembangan tingkat inflasi pada tabel 3 bisa
dilihat bahwa rata-rata inflasi sebesar 14,075 , sehingga tingkat inflasi di Jawa timur dikategorikan sebagai inflasi sedang.
4.2.4. Tingkat Suku Bunga Kredit