0,528; X
3
sebesar 0,957 dan X
4
sebesar 0,871 terhadap residual lebih besar dari 0,05 tidak signifikan sehingga tidak mempunyai korelasi yang
berarti antara nilai residual dengan variabel yang menjelaskan. Jadi dapat disimpulkan persamaan tersebut tidak terjadi heterokedastisitas.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa pada model penelitian ini tidak terjadi pelanggaran
asumsi klasik.
4.3.1. Analisis Dan Pengujian Hipotesis
Dalam analisis ini digunakan analisis regresi linier berganda dan untuk mengolah data yang ada diguanakan alat bantu komputer dengan program
SPSS Statistic Program For Social Science versi 13.0. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut : Y = -9,034 + 0,0000626 X
1
+ 0,025 X
2
- 0,945 X
3
+ 0,000 X
4
Berdasarkan persamaan tersebut di atas, maka dapat dijelaskan melalui penjelasan sebagai berikut:
βo = nilai konstanta sebesar -9,034 menunjukkan bahwa apabila faktor Jumlah Pengusaha Kecil X
1
, Tingkat Inflasi X
2
, Tingkat Suku Bunga Kredit X
3
,dan Kurs Valuta Asing X
4
konstan maka
Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkan turun sebesar Rp.9,034 Milyar.
β
1
= 0,0000626. menunjukkan bahwa faktor Jumlah Pengusaha Kecil X
1
berpengaruh positif, dapat diartikan apabila Jumlah Pengusaha Kecil mengalami kenaikan 1 orang maka
Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkan akan meningkat sebesar Rp.62.600.
β
2
= 0,025 menunjukkan bahwa faktor Tingkat Inflasi X
2
berpengaruh positif, dapat diartikan apabila ada kenaikan Tingkat Inflasi satu persen maka Perkembangan Jumlah Kredit yang di
salurkan akan mengalami meningkat sebesar Rp.25.000.000. β
3
= -0,945 menunjukkan bahwa faktor Tingkat Suku Bunga Kredit X
3
berpengaruh negatif, dapat di artikan apabila ada kenaikan Tingkat Suku Bunga Kredit 1 persen maka Perkembangan Jumlah
Kredit yang di salurkan akan mengalami penurunan sebesar Rp. 945.000000.
β
4
= 0,000 menunjukkan bahwa faktor Kurs Valuta Asing X
4
berpengaruh positif, dapat di artikan apabila Kurs Valuta Asing , setiap ada kenaikan satu rupiah maka Perkembangan Jumlah
Kredit yang di salurkan akan mengalami kenaikan sebesar Rp.0 Milyar.
4.3.2. Uji Hipotesis Secara Simultan
Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji F dengan langkah – langkah sebagai
berikut :
Tabel 8: Analisis Varian ANOVA Sumber
Varian Jumlah Kuadrat
Df Kuadrat Tengah
F hitung
F tabel
Regresi 403,500 4
100,875 23,791
3,36 Sisa 46,642
11 4,240
Total 450,142 15
Sumber: Lampiran 3 dan Lampiran 6
1. Untuk menguji pengaruh secara simultan serempak digunakan uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Ho :
1
=
2
=
3
=
4
= 0 Secara keseluruhan variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap variabel
terikat. Hi :
1
2
3
4
0 Secara keseluruhan variabel bebas ada pengaruh terhadap variabel terikat.
b. = 0,05 dengan df pembilang = 4
df penyebut = 11 c.
F tabel = 0,05 = 3,36
d. F hitung =
Rata - rata kuadrat regresi Rata - rata kuadrat sisa
100,875 = --------------------------- = 23,791
4,240
e. Daerah pengujian Gambar 10.
Distribusi Kriteria PenerimaanPenolakan Hipotesis Secara Simultan atau Keseluruhan
Sumber: Lampiran 3 dan Lampiran 6
23,791 3,36
Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H
tabel
Ho diterima apabila F hitung ≤ 3,36
Ho ditolak apabila F hitung 3,36
f . Kesimpulan
Oleh karena F hitung = 23,791 F tabel = 3,36 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan faktor–
faktor variable bebas yaitu Jumlah Pengusaha Kecil X
1
, Tingkat Inflasi X
2
, Tingkat Suku Bunga Kredit X
3
,dan Kurs Valuta Asing X
4
, berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkan Y.
4.3.3. Uji Hipotesis Secara Parsial