Gambaran Obyek HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Obyek

Penelitian Pria kelahiran Daly City, California. Anak kedua dari pasangan suami istri Stephen Pelzer dan Chaterine Roerva. Dia mempunyai seorang kakak dan 3 orang adik, Dave Pelzer adalah seorang anak korban child abuse yang dilakukan oleh ibu kandungnya, Chaterine Roerva, pada umur 5 tahun. Pada umur 12 tahun dia bebas dari kekangan sang ibu yang pemabuk. Dia diterima menjadi anggota U.S Air Force pada umur 18 tahun. Dave Pelzer adalah inspirasi semua orang untuk menciptakan kepribadian yang tegar dan pantang menyerah. Novel “The Lost Boy” karya Dave Pelzer ini diterbitkan oleh penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2001. David, anak umur 12 tahun yang ditampilkan sebagai korban kekerasan oleh ibunya yang telah berhasil diselamatkan oleh pihak sekolahnya. Tak pernah sekalipun dia merasakan kasih sayang dari orang tuanya, ia hidup penuh dengan siksaan selama 8 tahun. Namun dia tidak pernah membenci keluarganya, terlebih ibunya yang sudah memperlakukan dia tidak wajar. Selama ini dia merasa bahwa hukuman yang sering diterimanya adalah kesalahannya sendiri. Dia merasa pantas untuk menerima segala kekejaman itu. Dia selalu memaafkan apa pun yang dilakukan ibunya. Setelah berhasil lepas dari kekejaman sang ibu, dia hidup tak menentu. Dia diurus oleh dinas sosial, hidupnya menjadi tanggungan pengadilan. Dia dititipkan di keluarga yang satu ke keluarga yang lain yang mampu menampungnya. Namun tidak selalu dia mendapatkan kasih sayang keluarga yang dicarinya. Masih banyak cobaan hidup yang harus dilaluinya. Seringkali keberadaannya tidak diterima oleh sebuah keluarga. Dan pernah juga dia dimasukan kedalam rehabilitasi remaja akibat kenakalannya. Kebiasannya dari dulu saat tinggal dengan ibunya adalah bagaimana caranya bertahan hidup sebisa mungkin. Dia sering melakukan kejahatan hanya untuk mendapatkan makanan, dan itulah yang tidak bisa dia hindari. Dia bahkan rela melakukan kejahatan apapun hanya demi dicintai oleh orang-orang sekitarnya. Sehingga cara bertahan hidup seperti itulah yang dia gunakan saat tinggal bersama keluarga asuhnya. Ini jelas menjadi masalah bagi kehidupannya, karena kenakalan seperti itu tidak bisa diterima oleh keluarga asuhnya, dan seringkali ia membangkang dikeluarga barunya sehingga harus diusir dan berpindah-pindah lagi. Ada keluarga yang sudah sangat dekat dengannya, dia benar-benar merasakan kasih sayang seorang ibu. Namun suatu hal selalu terjadi dan membuat dia harus pergi dari rumah itu. Adapun dia tinggal dengan keluarga yang sudah sangat dia cintai, dan merasa bahwa itulah keluarga yang sesungguhnya. Namun sadar bahwa dia hanyalah anak asuh membuat dia harus bisa menerima jika sesuatu terjadi dan dia harus meninggalkan keluarga itu. Karena ketidakcocokan dengan saudaranya yang sangat nakal tak ada pembelaan untuk dirinya, dia memutuskan untuk meninggalkan keluarga tersebut. Dan kemudian dia tinggal dengan keluarga dan lingkungan yang sangat menyayanginya. Lingkungan yang mulai mengenalkan dia dengan masa depannya, yang memberi dorongan yang sangat kuat padanya untuk meraih sesuatu didepannya, juga menyadarkan dia akan siapa dirinya. Namun lagi-lagi karena percekcokan yang kerap terjadi dalam keluarga tersebut akibat keberadaannya, membuat dia harus meninggalkan keluarganya, karena dia sangat menyayangi dan tidak mau merusak keluarga tersebut. Tetapi banyak hal yang telah keluarga itu berikan kepadanya. Juga membuat dia menjadi sesosok anak yang secara perlahan menemukan jati dirinya, mulai memantapkan hatinya untuk meraih apa yang diinginkannya. Akhirnya dia kembali ke keluarga yang sebelumnya, dan disitulah dia telah menentukan pilihan untuk hidup kedepannya, bahwa disitulah dia menemukan keluarga terakhirnya, hingga dia bisa menjadi apa yang dia cita-citakan, dan menemukan siapa dirinya sebenarnya.

4.2 Penyajian dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

VIOLATION OF CHILDREN’S RIGHTS IN DAVE PELZER’S TRILOGY: A CHILD CALLED IT, THE LOST BOY, AND Violation Of Children’s Rights In Dave Pelzer’s Trilogy: A Child Called It, The Lost Boy, And A Man Named Dave.

0 3 15

VIOLATION OF CHILDREN’S RIGHTS IN DAVE PELZER’S TRILOGY: A CHILD CALLED IT, THE LOST BOY, AND Violation Of Children’s Rights In Dave Pelzer’s Trilogy: A Child Called It, The Lost Boy, And A Man Named Dave.

0 2 14

INTRODUCTION Violation Of Children’s Rights In Dave Pelzer’s Trilogy: A Child Called It, The Lost Boy, And A Man Named Dave.

0 2 9

BIBLIOGRAPHY Violation Of Children’s Rights In Dave Pelzer’s Trilogy: A Child Called It, The Lost Boy, And A Man Named Dave.

0 2 4

CHILD ABUSE IN DAVE PELZER’S TRILOGY Child Abuse In Dave Pelzer’s Trilogy A Child Called It (1993), The Lost Boy (1995), And A Man Named Dave (1999).

0 2 13

INTRODUCTION Child Abuse In Dave Pelzer’s Trilogy A Child Called It (1993), The Lost Boy (1995), And A Man Named Dave (1999).

0 2 14

BEHAVIORIST ANALYSIS Child Abuse In Dave Pelzer’s Trilogy A Child Called It (1993), The Lost Boy (1995), And A Man Named Dave (1999).

0 2 35

SOCIOLOGICAL ANALYSIS Child Abuse In Dave Pelzer’s Trilogy A Child Called It (1993), The Lost Boy (1995), And A Man Named Dave (1999).

0 2 35

BIBLIOGRAPHY Child Abuse In Dave Pelzer’s Trilogy A Child Called It (1993), The Lost Boy (1995), And A Man Named Dave (1999).

0 2 5

REPRESENTASI PENCARIAN JATI DIRI DALAM NOVEL “THE LOST BOY” KARYA DAVE PELZER (studi semiologi representasi pencarian jati diri seorang anak dalam novel “the lost boy” karya dave Pelzer)

1 2 18