BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Jati Diri
Jati diri adalah suatu aspek kepribadian berupa penglihatan seseorang terhadap identitas dan ciri-ciri dirinya. Cara melihat diri sendiri ini merupakan hasil
proses sosialisasi yang diterima sejak lahir. Tiap individu menerima perlakuan dari individu lain di berbagai lingkungan hidupnya, mulai dari lingkungan keluarga,
lingkungan kawan sepermainan, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat kecil,
hingga lingkungan masyarakat luas Soehardi, 1996:38.
Mnurut Salleh Lebar, jati diri juga berarti pengertian atau kepahaman seseorang pada dirinya sebagai individu asing yang memiliki ciri-ciri unik atau
istimewa Shaffer. 1985. Dan bisa juga berarti pengertian, andaian, dan perasaan individu pada dirinya Azizi, 2005:59.
Menurut Hurlock
1990:58 memberikan pengertian tentang jati diri sebagai
gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Jati diri merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang mereka sendiri yang meliputi karakteristik
fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi, dan prestasi. Sedangkan menurut William D. Brooks bahwa jati diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri
kita Rakhmat, 2005:105.
Cara orang lain berperilaku atau bertindak terhadap individu merupakan sumber pedoman yang terus berkembang untuk individu yang bersangkutan dalam
melihat dirinya. Pedoman ini makin lama makin teroganisir dengan semakin tersosialisasinya seseorang. Pada masa kanak-kanak, seseorang belum mempunyai
pedoman cukup teroganisasi untuk melihat identitas dan ciri-ciri dirinya. Jati diri seseorang berkembang melalui proses interaksi dengan orang lain. Melalui proses
interaksi ini ia akan mengetahui tempat dalam kelompok dan masyarakat. Jati diri terkait dengan status dan peranan yang dimiliki seseorang dan
kelompok dan masyarakatnya. Dalam hal ini, terjadi internalisasi dan pendefinisian kembali secara terus-menerus. Perubahan status dan peranan yang dimiliki seseorang
akan berpengaruh terhadap cara orang itu melihat identitas ciri-cirinya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas akan konsep jati diri menurut penulis
adalah pemahaman seseorang tentang identitas dan ciri-ciri dirinya. Beberapa aspek yang mempengaruhi, yaitu aspek religi, aspek adat istiadat, aspek bahasa, dan aspek
kepribadian berupa penglihatan seseorang terhadap identitas dan ciri-ciri dirinya. Yang berguna melestarikan dan memelihara kebudayaan selaras dengan jati diri
masyarakat yang menjadi pendukung suatu kebudayaan. Hal ini juga bermanfaat untuk mengungkap nilai-nilai yang sudah terlupakan oleh masyarakat Indonesia.
2.2 Konsep Pencarian Jati Diri