9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Organisasi Sektor Publik
Kata “publik” public berarti masyarakat atau rakyat, yang biasanya, merupakan kelompok binaan, donatur, konstituen, atau umat Bastian,
2010:11. Hal ini berarti bahwa masyarakat atau rakyat dalam arti kata publik juga termasuk bagian-bagian yang berperan untuk memberikan atau
menyumbangkan dana danatau juga merupakan pihak yang mendapatkan manfaat dari penggunaan dana tersebut. Oleh karena itu, organisasi sektor
publik di Indonesia adalah organisasi yang dananya berasal dari masyarakat dan kemudian penggunaannya juga bermanfaat bagi masyarakat. Menurut
Bastian 2010:11, jenis organisasi sektor publik yang ada dan dikenal di Indonesia, antara lain: organisasi pemerintah pusat, organisasi pemerintah
daerah, organisasi partai politik, organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi yayasan, oganisasi pendidikan seperti sekolah, organisasi
kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, dan organisasi tempat peribadatan seperti masjid, gereja, vihara, pura, dan kelenteng.
Tabel 2.1 Karakteristik Organisasi Sektor Publik Tujuan
Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar, dan kebutuhan lainnya baik
jasmani maupun rohani.
Aktivitas Pelayanan publik public services seperti dalam bidang
pendidikan, kesehatan, keamanan, penegakan hukum, transportasi publik, dan penyedia pangan.
Sumber Pembiayaan
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan negara, pinjaman pemerintah,
10
Tabel 2.1 Karakteristik Organisasi Sektor Publik Lanjutan serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan
dengan perundangan yang berlaku. Pola Pertang-
gungjawaban Bertanggungjawab kepada masyarakat melalui lembaga
perwakilan masyarakat,
seperti dalam
organisasi pemerintahan yang meliputi Dewan Perwakilan Rakyat
DPR, Dewan Perwakilan Daerah DPD, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD, serta dalam yayasan
dan LSM seperti dewan pengampu.
Kultur Organisasi
Bersifat birokratis, formal, dan berjenjang. Penyusunan
Anggaran Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan
program. Penurunan
anggaran program
publik dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh
masyarakat. Dan akhirnya disahkan oleh wakil masyarakat di DPR, DPD, DPRD, majelis syuro partai, dewan
pengurus LSM, atau dewan pengurus yayasan.
Stakeholder Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai
organisasi, para kreditor, para investor, lembaga-lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional seperti
Bank Dunia World Bank, International Monetary Fund IMF, Asian Development Bank ADB, Perserikatan
Bangsa-Bangsa PBB, United Nation Development Program UNDP, USAID, dan pemerintah luar negeri.
Sumber: Indra Bastian, 2010
B. Sistem Informasi Akuntansi