Lokasi Vihara Bodhicitta Maitreya Sejarah Vihara Bodhicitta Maitreya

80

BAB IV GAMBARAN UMUM VIHARA BODHICITTA MAITREYA

A. Lokasi Vihara Bodhicitta Maitreya

Vihara Bodhicitta Maitreya terletak di Jalan Kemetiran Kidul No.9, Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Sejarah Vihara Bodhicitta Maitreya

Tanah Vihara Bodhicitta Maitreya awalnya adalah milik Se Er Mei, yang berasal dari Jember. Beliau membeli tanah tersebut dan kemudian menyumbangkan tanah tersebut kepada Yayasan Bodhicitta Maitreya. Pada tanggal 14 September 1969, Vihara Bodhicitta Maitreya Phu Kuang Fo Thang dibangun di bawah pimpinan sesepuh Wang Sen Yen yang berasal dari Madura. Bangunan vihara yang dibangun ini masih sederhana dan berbentuk seperti rumah. Bangunan dicat dengan warna putih dan kuning. Bangunan ini memiliki satu lantai dan lantainya terbuat dari semen. Di dalam vihara terdapat empat kamar tidur yang berukuran kecil. Selain itu, terdapat halaman yang tidak terlalu luas yang ditanami bunga dan daun Kwan Im. Papan nama yang bertuliskan “Vihara Bodhicitta Maitreya” digantung di depan vihara sebagai petunjuk identitas bahwa bangunan tersebut merupakan vihara. Vihara Bodhicitta Maitreya berada di bawah pimpinan Koordinator Daerah Jawa Tengah Korda Jateng. Vihara ini diserahkan kepada Sesepuh 81 Dharmawira yang sekarang telah mencapai tingkat kesucian Bodhisatva dengan sebutan Che Ren Cen Cin. Kemudian, vihara dijaga dan dirawat oleh sepasang suami istri, yaitu Thanzu She Lan dan Thanzu Ha Thiam. Pada tahun 1978, tugas menjaga dan merawat vihara digantikan oleh Pandita Siu Lu Thai dan Thanzu Cang Sin Chai. Namun pada tahun 1980, Pandita Siu Lu Thai jatuh dari ranjang yang menyebabkan beliau tidak bisa lagi melaksanakan tugas. Pandita Siu Lu Thai digantikan oleh Pandita Siaw Phei yang berasal dari Semarang. Tidak lama kemudian, Pandita Siaw Phei jatuh sakit lalu beliau dibawa kembali ke Semarang, dan tidak lama setelah itu beliau meninggal dunia. Pada tahun 1980, Sesepuh Dharmawira melantik seorang Thanzu yang bernama Chen Mei Ing menjadi pandita untuk ditugaskan di Yogyakarta, tepatnya di Vihara Bodhicitta Maitreya. Saat itu, jumlah umat di Vihara Bodhicitta Maitreya sangat sedikit. Bahkan pada saat hari besar umat yang datang kebaktian tidak lebih dari 40 orang. Pandita Chen mengerjakan semua pekerjaan yang ada di vihara sendirian, mulai dari memasak, membersihkan vihara, melayani umat, dan memberikan ceramah. Setiap hari beliau mengunjungi orang-orang yang rumahnya berada di sekitar vihara untuk mengajak mereka memohon ketuhanan. Beliau juga yang mendiksa orang- orang yang ingin memohon ketuhanan. Sampai tahun 1986, umat di Vihara Bodhicitta Maitreya pun bertambah banyak, mulai dari orang tua hingga muda-mudi atau generasi muda. Pada tahun 1986, Sesepuh Liu dari Taiwan mengunjungi Vihara 82 Bodhicitta Maitreya. Beliau melihat keadaan vihara dan mengatakan bahwa vihara ini memiliki masa depan yang baik sehingga beliau menyarankan agar vihara harus segera direnovasi. Setelah mendengarkan hal tersebut, Sesepuh Dharmawira langsung memberi titah kepada Pandita Chen untuk segera mengurus pembangunan vihara dan mulai mengumpulkan dana. Saat itu, dana yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp20.000.000,00. Kemudian, Pandita Chen dari Yogyakarta menempuh perjalanan selama 9 jam menggunakan bis umum menuju ke Jember untuk mengurus surat hibah tanah. Hal ini dilakukan karena saat Se Er Mei menyumbangkan tanah kepada Yayasan Bodhicitta Maitreya hanya secara pribadi dan tidak menggunakan surat hibah. Selain itu, Pandita Chen bersama dengan Thanzu Lie Nen Cong mencari sumbangan untuk merenovasi vihara hingga ke Jakarta. Sampai dengan tahun 1990, dana yang berhasil dikumpulkan sekitar Rp30.000.000,00. Pada tahun 1990, Pandita Halim Zen Bodhi bersama dengan beberapa biarawan dan biarawati ditugaskan di Jawa Tengah untuk membantu mengembangkan vihara-vihara yang ada di Jawa Tengah, termasuk vihara di Yogyakarta. Setiap hari Jumat, Pandita Halim datang ke Yogyakarta mengendarai sepeda motor untuk memberikan Dharma. Umat-umat baru terus bertambah dengan adanya program pembinaan umat yang rutin. Pandita Halim Zen Bodhi sangat aktif membimbing muda-mudi dalam kegiatan LABDI Latihan Pengabdian dan GRTP Gradi Rohani Temu Persaudaraan yang diadakan setiap tahun. Pada pertengahan tahun 1993, Pandita Halim Zen 83 Bodhi ditugaskan sebagai Wakil Sekretaris Jendral DPP MAPANBUMI di Pusdiklat Maitreyawira, Jakarta. Hal ini berarti beliau harus meninggalkan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pada saat itu, dana yang dikumpulkan masih belum cukup dan pengurusan izin dan surat tanah membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan bangunan Vihara Bodhicitta Maitreya sudah tua dan bocor ketika hujan, sehingga tidak memungkinkan lagi untuk digunakan sebagai tempat ibadah. Kemudian, pada tanggal 27 Desember 1993 Vihara Bodhicitta Maitreya dipindahkan untuk sementara waktu ke gedung Yayasan Bhaktiloka di Jalan Poncowinatan No.20, Yogyakarta. Atas restu Sesepuh Gautama Harjono renovasi Vihara Bodhicitta Maitreya akan segera dilaksanakan walaupun hanya bermodalkan uang sebesar Rp30.000.000,00. Hal ini dilakukan sebab menurut Sesepuh Gautama Harjono suatu pekerjaan Tuhan tidak pernah bisa hanya diselesaikan dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri tetapi kita harus lebih percaya pada kekuatan Tuhan. Pada bulan Mei 1994, surat izin untuk mendirikan bangunan dikeluarkan. Bersamaan dengan dikeluarkannya surat ini, kepengurusan Vihara Bodhicitta Maitreya berubah dan atas restu Sesepuh Gautama Harjono Vihara Bodhicitta Maitreya melepaskan diri dari Korda Jawa Tengah. Kemudian, Vihara Bodhicitta Maitreya menjadi DPD MAPANBUMI tersendiri di Daerah Istimewa Yogyakarta di bawah pimpinan Pandita Halim Zen Bodhi dan Pandita Chen Mei Ing. Pada tanggal 21 Mei 1994, bangunan lama Vihara Bodhicitta Maitreya 84 mulai direnovasi dengan terlebih dahulu membongkar dan meratakan bangunan tersebut. Dengan dana yang terbatas, para panitia dan pengurus merasa tidak mungkin untuk menggunakan jasa kontraktor. Berdasarkan hasil rapat para panitia dan pengurus, untuk menghemat biaya diputuskan untuk melakukan pembangunan dengan usaha sendiri. Kemudian, pada tanggal 13 Juni 1994 pembangunan Vihara Bodhicitta Maitreya dimulai. Pembangunan ini dilakukan di bawah pimpinan ketua panitia Bapak Anwar Santoso. Seluruh tenaga untuk pembangunan Vihara Bodhicitta Maitreya mulai dari perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengawasan, hingga penyediaan bahan semua ditangani oleh muda-mudi Vihara Bodhicitta Maitreya. Para pandita, thanzu, biarawanbiarawati, dan seluruh umat mencari dana dengan menyebarkan proposal pembangunan vihara, menjual jaket, kaos, tas, kalung, patung Maitreya, kaset, dan gantungan kunci. Akhirnya, pada tanggal 12 November 1995 diadakan peresmian gedung baru Vihara Bodhicitta Maitreya.

C. Visi dan Misi Vihara Bodhicitta Maitreya