Visi dan Misi Vihara Bodhicitta Maitreya Sejarah Ajaran Buddha Maitreya

84 mulai direnovasi dengan terlebih dahulu membongkar dan meratakan bangunan tersebut. Dengan dana yang terbatas, para panitia dan pengurus merasa tidak mungkin untuk menggunakan jasa kontraktor. Berdasarkan hasil rapat para panitia dan pengurus, untuk menghemat biaya diputuskan untuk melakukan pembangunan dengan usaha sendiri. Kemudian, pada tanggal 13 Juni 1994 pembangunan Vihara Bodhicitta Maitreya dimulai. Pembangunan ini dilakukan di bawah pimpinan ketua panitia Bapak Anwar Santoso. Seluruh tenaga untuk pembangunan Vihara Bodhicitta Maitreya mulai dari perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengawasan, hingga penyediaan bahan semua ditangani oleh muda-mudi Vihara Bodhicitta Maitreya. Para pandita, thanzu, biarawanbiarawati, dan seluruh umat mencari dana dengan menyebarkan proposal pembangunan vihara, menjual jaket, kaos, tas, kalung, patung Maitreya, kaset, dan gantungan kunci. Akhirnya, pada tanggal 12 November 1995 diadakan peresmian gedung baru Vihara Bodhicitta Maitreya.

C. Visi dan Misi Vihara Bodhicitta Maitreya

1. Visi Vihara Bodhicitta Maitreya Mewujudkan vihara yang gemilang dalam menuntun umat Maitreya agar dapat memancarkan pesona keindahan dirinya sebagai manusia. 2. Misi Vihara Bodhicitta Maitreya a. Menuntun umat Maitreya untuk senantiasa berpikir, berucap kata, dan berperilaku yang berlandaskan kasih. 85 b. Menuntun umat Maitreya untuk selalu membangun budaya harmonis dengan alam dan segala isinya. c. Menuntun umat Maitreya untuk menjunjung harkat dan nilai martabat semua bentuk kehidupan. d. Menuntun umat Maitreya untuk menghargai nilai dan harkat dirinya sebagai manusia. e. Menuntun umat Maitreya untuk memiliki moralitas Dunia Satu Keluarga.

D. Sejarah Ajaran Buddha Maitreya

Kata “Maitreya” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti kasih Tim Cahya Maitri. Berdasarkan pengertian tersebut, “Maitreya” bisa diartikan membawa sukacita, kebahagiaan, harapan dan kecemerlangan bagi umat manusia. Buddha Maitreya adalah dikenal sebagai Buddha Bahagia atau Buddha Sukacita Happy Buddha, Buddha Penuh Tawa Ria Laughing Buddha, dan Buddha Pembawa Berkah Lucky Buddha. Manifestasi atau rupa Buddha Maitreya yang tampak di zaman sekarang ditunjukkan dalam wujud atau manifestasi “Bhikkhu Berkantong”. Setiap bagian dari manifestasi atau rupa Buddha Maitreya memiliki artinya masing-masing, yaitu: 1. Senyuman kasih yang memenuhi wajah Buddha Maitreya merepresentasikan cinta kasih beliau yang tak terhingga atau tidak terbatas. 2. Daun telinga Buddha Maitreya yang terkulai ke bawah menunjukkan bahwa dengan kasih Buddha Maitreya yang tak terhingga mampu 86 mendengar, memahami, dan menuntaskan masalah umat manusia yang diutarakan dalam berbagai macam bahasa. 3. Leher dan dada Buddha Maitreya yang lebar mencerminkan hati Buddha Maitreya yang lugu polos, tulus, dan jujur. 4. Perut Buddha Maitreya yang besar dan bulat menunjukkan dengan hati kasih Buddha Maitreya yang tak terbatas mampu menampung semua masalah yang ada di dunia tanpa membedakan satu sama lain. 5. Kantong gaib yang dimiliki Buddha Maitreya merepresentasikan kasih dan dharma agung Buddha Maitreya yang tak terhingga. Buddha Maitreya memiliki sumpah atau ikrar yang agung dan mulia, antara lain: 1. Merubah dunia yang penuh kekacauan menjadi dunia yang damai sentosa. 2. Merubah dunia yang penuh kekotoran menjadi dunia yang suci atau bumi suci. 3. Merubah dunia yang penuh dosa dan kegelapan menjadi dunia Ilahi atau Ketuhanan. Buddha Maitreya telah lahir ke dunia ini beberapa kali. Beliau datang dan lahir ke dunia ini dengan misi untuk menyelamatkan umat manusia dan memenuhi ikrar atau sumpahnya. Saat dilahirkan ke dunia ini beberapa kali, Buddha Maitreya telah menjalin jodoh ketuhanan dengan umat manusia. Buddha Maitreya pernah datang dan dilahirkan sebagai Sarvajna Prabha 87 Manusya Deva, Bodhisatva Maitreya, Bhikkhu Berkantong, dan Patriat Cin Kung. Datangnya abad Maitreya dipercayai karena abad ini telah memenuhi beberapa unsur, yaitu: 1. Terpenuhinya Unsur Peristiwa Kelahiran dan kedatangan para Buddha dan Bodhisatva ke dunia ini merupakan suatu sebab jodoh yang luar biasa dan kasih dari Tuhan Yang Maha Esa. Pada zaman prasejarah dan masa pertengahan sejarah, Tuhan merencanakan untuk menyatukan dan menyempurnakan triloka dengan mengutus para Buddha datang ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia dan mengajarkan moral kebajikan. Pada saat sekarang, kebajikan dan kejahatan yang ada di dunia telah matang. Tuhan mengutus Buddha Maitreya untuk memperkenalkan kepada umat manusia sebuah ajaran luhur, yakni dunia satu keluarga, hakikat kebenaran tertinggi, hati nurani yang bebas dari diskriminasi, dan mengubah pertikaian menuju dunia yang penuh kasih sayang dan kebahagiaan. 2. Terpenuhinya Unsur Ikrar Sumpah atau ikrar Buddha Maitreya adalah merubah dunia yang penuh dengan kekacauan dan kekotoran menjadi dunia yang damai sentosa. Tuhan menurunkan ajaran Maha Tao Maitreya untuk menyelamatkan triloka. Sebab jodoh ikrar agung Buddha Maitreya telah matang sehingga beliau diutus untuk memimpin misi penyempurnaan semesta demi mewujudkan dunia yang damai dan sentosa. Pencapaian sumpah Buddha 88 Maitreya ini juga dibantu oleh para Buddha-Bodhisatva dan dewa-dewi. Buddha Maitreya menjadi utusan Tuhan karena ikrar agung beliau yang cocok dengan misi penyempurnaan. 3. Terpenuhinya Unsur Waktu Di akhir zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan peradaban manusia semakin berkembang pesat. Pandangan keyakinan hidup dan nilai moralitas tidak tertata sehingga mengakibatkan peperangan dan pertikaian antar manusia, kelompok, organisasi, suku, ataupun bangsa. Dalam keadaan dunia yang seperti ini, umat manusia tentunya menginginkan hidup yang damai, tenang, dan sentosa. Hal ini sesuai dengan ikrar Buddha Maitreya yang membawa harapan dan kebahagiaan untuk menciptakan dunia yang damai sentosa. 4. Terpenuhinya Unsur Tempat Dengan semakin berkembangnya teknologi dan transportasi serta umat manusia yang juga berperan dalam perkembangan tersebut, penyebaran budaya kasih Maitreya yaitu Dunia Satu Keluarga menjadi semakin mudah. 5. Terpenuhinya Unsur Manusia. Buddha Maitreya telah mengikat sebab jodoh dengan umat manusia selama puluh ribuan tahun. Beliau mengikat sebab jodoh tanpa membeda-bedakan umat manusia. Selain itu, Buddha Maitreya juga telah menjalin sebab jodoh dengan para Buddha sepuluh penjuru, sehingga 89 beliau mendapatkan bantuan dan dukungan dari para Buddha dan Bodhisatva untuk menjalankan misi menuju damai sentosa. 6. Terpenuhinya Unsur Materi Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan banyak penemuan dan produk materi. Kondisi ini nantinya akan menjadi pendukung di Bumi Suci Maitreya. 7. Terpenuhinya Unsur Dharma Metode pembinaan Buddha Maitreya yang mengutamakan sujud dan bakti puja selaras dengan kebutuhan manusia. Pola pembinaan Buddha Maitreya yaitu berpantang makan daging merupakan jalan yang paling mudah dalam membangkitkan hati kasih dan menjalin jodoh baik untuk memasuki dunia damai sentosa. Dharma Buddha Maitreya yang tiada perbedaan merupakan penuntun bagi umat manusia untuk memasuki dunia yang bebas dari keserakahan dan kemelekatan. 8. Terpenuhinya Unsur Buddha Rupang Manifestasi atau wujud Buddha Maitreya yang penuh senyum kasih membawa kebahagiaan bagi semua manusia yang melihatnya. Hal ini merupakan sebuah simbol utama yang menuntun umat manusia menuju kerajaan Buddha Maitreya.

E. Struktur Organisasi di Vihara Bodhicitta Maitreya