Sistem Informasi Akuntansi LANDASAN TEORI

10 Tabel 2.1 Karakteristik Organisasi Sektor Publik Lanjutan serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku. Pola Pertang- gungjawaban Bertanggungjawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat, seperti dalam organisasi pemerintahan yang meliputi Dewan Perwakilan Rakyat DPR, Dewan Perwakilan Daerah DPD, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD, serta dalam yayasan dan LSM seperti dewan pengampu. Kultur Organisasi Bersifat birokratis, formal, dan berjenjang. Penyusunan Anggaran Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan anggaran program publik dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat. Dan akhirnya disahkan oleh wakil masyarakat di DPR, DPD, DPRD, majelis syuro partai, dewan pengurus LSM, atau dewan pengurus yayasan. Stakeholder Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, para investor, lembaga-lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional seperti Bank Dunia World Bank, International Monetary Fund IMF, Asian Development Bank ADB, Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB, United Nation Development Program UNDP, USAID, dan pemerintah luar negeri. Sumber: Indra Bastian, 2010

B. Sistem Informasi Akuntansi

Kata sistem berasal dari Bahasa Latin, yaitu systema dan Bahasa Yunani, yaitu sustema yang berarti suatu kesatuan elemen atau komponen yang dihubungkan secara bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi Mardi, 2011:3. Menurut Romney dan Steinbart 2014:3, “sistem system adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan ber interaksi untuk mencapai tujuan”. Menurut Mulyadi 2016:1, 11 setiap sistem terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem adalah unsur- unsur yang membentuk sistem, sedangkan proses sistem merupakan cara kerja setiap unsur sistem dalam mencapai tujuan dari sistem tersebut. Data merupakan fakta yang masih belum diolah atau mentah yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses oleh sistem informasi menjadi suatu informasi. Informasi information adalah data yang sudah dikelola dan diproses, yang memiliki arti dan berguna untuk proses pengambilan keputusan. Nilai informasi value of information adalah manfaat yang dihasilkan oleh informasi dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan memproses informasi tersebut. Menurut Romney dan Steinbart 2014:4 keuntungan dari suatu informasi adalah berkurangnya ketidakpastian, peningkatan kualitas pengambilan keputusan, dan meningkatkan kemampuan dalam merencanakan dan menjadwalkan aktivitas. Menurut Romney dan Steinbart 2014:5 terdapat tujuh karakteristik informasi yang berguna, antara lain: 1. Relevan Informasi yang relevan merupakan informasi berhubungan dengan yang diperlukan. Informasi yang relevan dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, dan menegaskan atau memperbaiki ekspektasi sebelumnya. 2. Reliable Informasi yang reliable berarti informasi yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Informasi dapat dikatakan reliable jika informasi tersebut 12 bebas dari kesalahan atau bias dan menyajikan suatu kejadian atau aktivitas organisasi secara akurat. 3. Lengkap Informasi yang lengkap berarti dalam penyajian informasi tersebut tidak menghilangkan aspek penting dari suatu kejadian atau aktivitas yang diukur. 4. Tepat waktu Informasi harus tepat waktu yaitu diberikan pada waktu yang tepat pada pengambil keputusan untuk mengambil keputusan. Informasi harus tepat waktu sebab jika informasi tersebut terlambat bisa menyebabkan informasi tersebut tidak lagi berguna atau mengurangi kualitas informasi tersebut. 5. Dapat dipahami Informasi disajikan dalam format yang dapat dimengerti oleh pengguna informasi dan jelas. 6. Dapat diverifikasi Informasi dapat diverifikasi yang mana jika ada dua atau lebih orang yang independen dan berpengetahuan di bidang yang sama, mereka dapat menghasilkan informasi yang sama. 7. Dapat diakses Informasi dapat diakses maksudnya adalah jika informasi tersedia untuk pengguna saat mereka membutuhkan informasi tersebut dan dalam format yang dapat digunakan. 13 Menurut Romney dan Steinbart 2014:11 “Akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi ”. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa akuntansi adalah sistem informasi. Hal ini karena sistem informasi akuntansi juga mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data akuntansi dan data lainnya untuk membuat data tersebut menjadi suatu informasi yang dapat digunakan oleh pembuat keputusan. Menurut Romney dan Steinbart 2014:11 terdapat enam komponen dari sistem informasi akuntansi, yaitu: 1 pengguna sistem; 2 prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data; 3 data tentang organisasi dan aktivitas bisnisnya; 4 perangkat lunak software yang digunakan untuk mengolah data; 5 infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat keras hardware, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA; dan 6 pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data sistem informasi akuntansi. Romney dan Steinbart juga berpendapat 2014:11 bahwa enam komponen SIA tersebut memungkinkan SIA untuk melaksanakan tiga fungsi bisnis, yaitu: 1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan atau aktivitas, sumber daya, dan personel organisasi. 14 2. Mengolah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan, sumber daya, dan personel. 3. Melakukan pengendalian internal yang memadai untuk mengamankan aset dan data organisasi. Menurut Romney dan Steinbart 2014:7 dalam sistem informasi akuntansi terdapat berbagai macam business process atau transaction cycle seperti siklus penerimaan, siklus pengeluaran, dan siklus produksi. Berikut ini siklus-siklus yang terdapat dalam organisasi religius, khususnya vihara: 1. Siklus Penerimaan Menurut Mulyadi 2016:380, penerimaan kas untuk penjualan tunai dapat dilakukan dengan prosedur penerimaan kas dari over-the- counter sales. Prosedur yang dilakukan dalam penerimaan kas ini yaitu: pembeli datang ke toko atau perusahaan lalu memesan barang atau produk yang akan dibeli kepada wiraniaga di bagian penjualan. Lalu pembeli akan melakukan pembayaran kepada bagian kasir. Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, kartu kredit, cek pribadi personal check, atau kartu debit. Kemudian, bagian penjualan memerintahkan bagian pengiriman untuk menyerahkan pesanan kepada pembeli dan bagian pengiriman menyerahkan barang tersebut. Setelah itu, bagian kasir menyetorkan kas yang diterima ke bank. Transaksi ini kemudian dicatat oleh bagian akuntansi. Pendapatan penjualan dicatat ke dalam 15 jurnal penjualan dan penerimaan kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Menurut Mulyadi 2016:386, dokumen yang dibutuhkan dalam melakukan transaksi penerimaan kas, antara lain: a. Faktur penjualan tunai Dokumen ini digunakan untuk merekam informasi terjadinya transaksi penjualan tunai oleh perusahaan. Dokumen ini diisi oleh fungsi yang kemudian digunakan sebagai pengantar kepada fungsi kas saat pembeli akan membayar. b. Cash register tape Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas saat menerima pembayaran dari pembeli dengan menggunakan cash register. c. Credit card sales slip Dokumen ini merupakan dokumen yang dicetak oleh bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota dari kartu kredit tersebut. Dokumen ini diisi oleh fungsi kas yang berfungsi untuk menagih uang tunai dari bank yang menerbitkan kartu kredit atas transaksi pembelian yang dilakukan oleh pemegang kartu kredit. d. Bill of lading Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan jasa pengantar barang. 16 e. Bukti setor bank Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyetoran kas ke bank yang dibuat oleh fungsi kas. f. Rekapitulasi beban pokok penjualan Dokumen ini berfungsi sebagai daftar untuk meringkas harga pokok produk yang dijual dalam periode tertentu. 2. Siklus Pengeluaran Menurut Diana dan Setiawati 2011:122 secara umum, lima jenis pembelian yang dilakukan dalam perusahaan, antara lain: a. Pembelian barang dagangan Barang dagangan merupakan barang yang dibeli oleh perusahaan untuk dijual kembali, tanpa merubah bentuk dari barang tersebut ataupun memberi nilai tambah pada produk tersebut. b. Pembelian bahan baku dan bahan pembantu Bahan baku dan bahan pembantu adalah bahan atau material yang digunakan oleh perusahaan untuk membuat atau memproduksi suatu produk yang kemudian dapat dijual. c. Pembelian supplies bahan habis pakai Bahan habis pakai supplies merupakan barang yang diperlukan oleh perusahaan untuk membantu jalannya kegiatan operasional usaha dan barang tersebut biasanya habis digunakan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. 17 d. Pembelian peralatan Peralatan merupakan barang yang digunakan oleh perusahaan yang biasanya jangka waktu pemakaiannya dapat lebih dari satu tahun. e. Pembelian aktiva tetap Aktiva tetap merupakan barang yang memberi manfaat di masa depan yang dibeli dan digunakan oleh perusahaan yang umur ekonomisnya lebih dari satu tahun. Terdapat dua jenis pembelian yang biasanya dilakukan, antara lain: a. Pembelian tunai 1 Proses bisnis dalam siklus pembelian tunai Bagian yang kehabisan barang atau membutuhkan barang membuat Surat Permintaan Pembelian. Kemudian bagian tersebut memberikan Surat Permintaan Pembelian kepada bagian pembelian. Setelah menerima Surat Permintaan Pembelian, bagian pembelian mengajukan kasbon kepada pengelola kasbon untuk mendapatkan uang tunai yang dibutuhkan untuk membeli barang tersebut. Lalu, bagian pembelian membeli barang-barang yang dibutuhkan sesuai dengan informasi yang dicantumkan dalam Surat Permintaan Pembelian. Bagian pembelian memberikan barang tersebut kepada pihak yang membutuhkan dan kemudian pihak tersebut membubuhkan tanda tangan pada Faktur Pembelian. Tanda tangan ini digunakan sebagai bukti bahwa pihak tersebut telah 18 menerima barang dari bagian pembelian. Selanjutnya, bagian pembelian membuat pertanggungjawaban atas kasbon tersebut dan menyerahkan sisa uang kepada pengelola kasbon. 2 Dokumen dalam Pembelian Tunai Menurut Diana dan Setiawati 2011:124-125, dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian tunai, yaitu: a Surat Permintaan Pembelian Dokumen ini digunakan untuk merekam permintaan pembelian dari departemen lain yang membutuhkan barang kepada bagian pembelian. b Blanko Kasbon Blanko kasbon ini berfungsi untuk meminta kas dari bagian pengelola kasbon yang jumlah kas yang diminta berdasarkan perkiraan dalam Surat Permintaan Pembelian. c Faktur Pembelian Tunai Dokumen ini merupakan dokumen yang berasal dari toko atau pemasok di mana perusahaan melakukan pembelian secara tunai. d Blanko Penyelesaian Kasbon Dokumen ini digunakan untuk membuat pertanggungjawaban atas kasbon yang kemudian diserahkan kepada pengelola kasbon. 19 b. Pembelian Kredit 1 Proses Bisnis dalam Siklus Pembelian Kredit Bagian yang kehabisan barang atau membutuhkan barang membuat Surat Permintaan Pembelian. Kemudian bagian tersebut memberikan Surat Permintaan Pembelian kepada bagian pembelian. Setelah menerima Surat Permintaan Pembelian, bagian pembelian memesan barang ke pemasok menggunakan Surat Order Pembelian, yang dibuat berdasarkan Surat Permintaan Pembelian. Saat barang pesanan datang, bagian yang membutuhkan barang dan bagian pembelian mengecek barang tersebut. Jika barang yang dipesan tidak sesuai dengan yang tercantum dalam Surat Order Pembelian, bagian akuntansi akan membuat nota retur dan mengembalikan barang- barang tersebut. Jika pesanan yang datang sesuai, maka barang akan diserahkan kepada bagian yang membutuhkan. Bagian akuntansi, khususnya yang menangani utang usaha menerima tagihan dari pemasok. Menjelang tanggal jatuh tempo, bagian akuntansi akan menyiapkan Bukti Kas Keluar untuk membayar utang ke pemasok. Kepala Bagian Keuangan mengotorisasi Bukti Kas Keluar dan slip transfer atau cek dan Bukti Kas Keluar dan cek atau slip transfer diserahkan kepada bagian kasir. Lalu, bagian kasir memproses pelunasan utang dan Bukti Kas 20 Keluar dan copy cek atau slip transfer diserahkan kepada bagian akuntansi untuk dicatat. 2 Dokumen dalam Pembelian Kredit Menurut Diana dan Setiawati 2011:132 dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian kredit, antara lain: a Surat Permintaan Pembelian Dokumen ini digunakan untuk merekam permintaan pembelian dari departemen lain yang membutuhkan barang kepada bagian pembelian. b Surat Order Pembelian Dokumen ini digunakan untuk memesan barang yang ingin dibeli kepada pihak pemasok yang dibuat oleh bagian pembelian. c Nota Retur Dokumen ini digunakan untuk pengembalian barang yang dikirim oleh pemasok jika barang yang diterima tidak sesuai dengan yang dipesan. Dokumen ini dibuat oleh bagian akuntansi. d Faktur Pembelian Dokumen ini merupakan dokumen tagihan yang diterima dari pemasok. 21 e Bukti Kas Keluar Dokumen ini dibuat oleh bagian akuntansi berdasarkan informasi yang ada dalam faktur dan Surat Order Pembelian yang merupakan permintaan pembayaran utang kepada pemasok. 3. Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia dan Penggajian Menurut Diana dan Setiawati 2011:182, dokumen yang digunakan dalam pembayaran gaji, antara lain: a. Kartu waktu Kartu waktu digunakan untuk merekam kehadiran karyawan setiap harinya, yakni jam karyawan tersebut datang dan pulang dari kantor. b. Daftar gaji Daftar gaji ini berisi besar gaji seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan sehingga perusahaan bisa mengetahui total beban gaji yang dikeluarkan. c. Slip gaji Dokumen ini berisi rincian gaji karyawan yang bertujuan agar karyawan mengetahui komponen-komponen pemberian gaji kepada mereka, serta agar tidak terjadi salah pemberian gaji. d. Daftar transfer Dokumen ini digunakan sebagai surat perintah kepada bank untuk mengirimkan atau mentransfer uang dengan nominal tertentu kepada masing-masing karyawan yang menerima gaji. 22 Berikut proses penggajian melalui transfer menurut Diana dan Setiawati 2011:185, yaitu: bagian personalia merekam atau mencatat kehadiran karyawan setiap hari, bisa juga menggunakan alat sidik jari atau kartu waktu. Kemudian, bagian penggajian menghitung gaji dari karyawan tersebut beserta dengan Pajak Penghasilan pasal 21, lalu bagian penggajian menyusun daftar gaji, daftar transfer, dan slip gaji. Bagian penggajian lalu menyerahkan slip gaji dan daftar gaji kepada bagian akuntansi untuk dibuatkan Bukti Kas Keluar. Bagian akuntansi memeriksa penghitungan daftar gaji dan mengecek kesesuaian antara daftar gaji dengan slip gaji. Lalu, bagian akuntansi menyerahkan slip gaji kepada setiap karyawan sesuai dengan nama yang tercantum. Bukti Kas Keluar yang dilampiri dengan daftar gaji dan slip gaji diberikan kepada bagian keuangan. Bagian keuangan mengecek kesesuaian informasi yang ada di dalam daftar gaji dan daftar transfer kemudian menandatangani daftar gaji dan daftar transfer. Setelah itu, daftar transfer diserahkan ke bank terkait untuk mengirimkan gaji masing-masing karyawan.

C. Business Process Diagram