72
diterapkan. Saat berlangsungnya wawancara, pewawancara merekam jawaban dari pihak yang sedang diwawancarai dengan menggunakan
voice recorder. 2.
Observasi Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan teknik
pengumpulan data dengan observasi. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung kegiatan yang ada di Vihara Bodhicitta
Maitreya. Kegiatan-kegiatan yang diamati oleh peneliti, antara lain: pengendalian internal di Vihara Bodhicitta Maitreya, sistem penerimaan,
sistem pengeluaran, dan sistem penggajian dan sumber daya manusia. 3.
Dokumentasi Dengan menggunakan teknik dokumentasi, peneliti mengumpulkan
dokumen-dokumen sebagai berikut: sejarah dan perkembangan Vihara Bodhicitta Maitreya, struktur organisasi Vihara Bodhicitta Maitreya,
penjelasan deskripsi pekerjaan masing-masing jabatan jika ada yang secara tertulis, bukti-bukti transaksi, catatan-catatan atau formulir-
formulir transaksi yang terjadi, dan arsip-arsip berkaitan dengan kegiatan yang ada di Vihara Bodhicitta Maitreya.
D. Teknik Analisis Data
Setelah peneliti mengumpulkan data dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, peneliti menguji keabsahan data dengan
menggunakan teknik triangulasi. Dalam melakukan teknik triangulasi ini,
73
peneliti membandingkan data yang didapatkan sehingga akan didapat persamaan data. Jika peneliti mendapatkan hasil data yang berbeda untuk
objek yang sama, peneliti perlu menelusuri kembali dan mencari penyebab perbedaan sehingga peneliti akan mendapatkan data yang dapat dipercaya dan
sesuai kenyataan. Setelah melakukan teknik keabsahan data, peneliti menganalisis data.
Sebelum menjawab rumusan masalah di dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan pembahasan dan analisis mengenai sistem informasi
akuntansi Vihara Bodhicitta yang lama dan baru. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti, sebagai berikut.
1. Peneliti mengidentifikasi pengimplementasian sistem informasi
akuntansi, seperti pencatatan transaksi, bukti transaksi, dan siklus-siklus yang sudah ada di dalam vihara. Siklus-siklus tersebut berupa siklus
penerimaan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia dan penggajian. Identifikasi dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan
kemudian dideskripsikan dalam bentuk narasi. Kemudian, Siklus-siklus yang ada di vihara digambarkan dalam bentuk business process diagram.
Dalam mendeskripsikan siklus yang terjadi di vihara, peneliti memilih untuk menggunakan business process diagram karena di Vihara
Bodhicitta Maitreya tidak menggunakan dokumen sebagai bukti transaksi dan tidak menggunakan sistem yang terkomputerisasi. Hal ini
menyebabkan peneliti tidak dapat mendeskripsikan siklus yang terjadi dengan flowchart dokumen dan flowchart sistem. Oleh karena itu,
74
disebabkan karena yang bisa dideskripsikan adalah kegiatan atau aktivitas, bagian yang melakukan, dan proses yang terjadi maka peneliti
memilih menggunakan business process diagram untuk mendeskripsikan aktivitas yang terjadi dalam siklus yang ada di Vihara Bodhicitta
Maitreya. 2.
Peneliti mengidentifikasi pengendalian-pengendalian internal yang diterapkan dalam Vihara Bodhicitta Maitreya berdasarkan Integrated
Framework yang diterbitkan oleh COSO pada Mei 2013. Kemudian hasil identifikasi tersebut akan dideskripsikan dan dianalisis dalam bentuk
narasi. Peneliti juga menganalisis ajaran-ajaran Buddha Maitreya yang diterapkan dalam pengendalian internal tersebut dan menyajikannya
dalam bentuk narasi. 3.
Peneliti melakukan perbandingan atas sistem informasi akuntansi Vihara Bodhicitta Maitreya yang lama dan baru. Peneliti mendeskripsikan
kesamaan dan perbedaan dari sistem informasi akuntansi lalu menganalisis kelemahan dan kelebihan dari sistem informasi akuntansi
tersebut. Peneliti juga mendeskripsikan dan menganalisis potensi dampak perbedaan sistem baru dan lama pada pengendalian internal dan
mencocokkan dampak tersebut dengan ajaran Buddha Maitreya ataupun budaya yang ada di vihara.
Kemudian, untuk menjawab rumusan masalah di dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan teknik analisis data sebagai berikut.
1. Rumusan masalah yang pertama adalah “Bagaimana kelayakan
75
penerapan sistem informasi akuntansi yang baru di Vihara Bodhicitta Maitreya?
”. Untuk menjawab rumusan masalah ini peneliti mendeskripsikan dan menganalisis kelayakan penerapan sistem informasi
akuntansi yang baru dengan menggunakan teori tiga elemen kunci kelayakan, yang terdiri dari kelayakan teknis, ekonomis, dan operasional
oleh Kendall dan Kendall 2011:62. Selain itu, peneliti juga mendeskripsikan dan menganalisis kelayakan sistem informasi akuntansi
yang baru dengan menggunakan ajaran Buddha Maitreya ataupun budaya yang ada di Vihara Bodhicitta Maitreya.
a. Untuk menjawab mengenai kelayakan teknis, peneliti
mendeskripsikan sumber daya teknis yang terdapat di Vihara Bodhicitta Maitreya, seperti hardware, software, dan sumber daya
manusia yang berkaitan dengan keuangan vihara. Lalu, peneliti menganalisis kelayakan sistem informasi akuntansi vihara yang baru
dengan sumber daya teknis yang terdapat di vihara saat ini. Sistem dikatakan layak secara teknis jika sumber daya teknis yang ada saat
ini bisa digunakan untuk sistem tersebut. Peneliti juga menganalisis kelayakan teknis penggunaan sistem informasi akuntansi yang baru
dengan menggunakan ajaran Buddha Maitreya ataupun budaya yang terdapat di vihara.
b. Untuk menjawab mengenai kelayakan ekonomis, peneliti
mendeskripsikan dan menganalisis kebutuhan yang diperlukan Vihara Bodhicitta Maitreya untuk menerapkan sistem informasi
76
akuntansi yang baru. Lalu, peneliti menganalisis kelayakan ekonomis sistem informasi akuntansi vihara yang baru dengan
mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang didapatkan. Sistem dikatakan layak secara ekonomis jika manfaat
yang diperoleh dari sistem lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Peneliti juga menganalisis kelayakan ekonomis penggunaan sistem
informasi akuntansi yang baru dengan menggunakan ajaran Buddha Maitreya ataupun budaya yang terdapat di vihara.
c. Untuk menjawab mengenai kelayakan operasional, peneliti
mendeskripsikan sumber daya manusia yang berkaitan dengan keuangan yang terdapat di Vihara Bodhicitta Maitreya. Lalu, peneliti
menganalisis kelayakan sistem informasi akuntansi vihara yang baru dengan sumber daya manusia yang terdapat di vihara saat ini. Sistem
dikatakan layak secara operasional apabila sumber daya manusia yang tersedia dapat menerapkan sistem tersebut. Peneliti juga
menganalisis kelayakan operasional penggunaan sistem informasi akuntansi yang baru dengan menggunakan ajaran Buddha Maitreya
ataupun budaya yang terdapat di vihara. Analisis yang dilakukan merupakan analisis secara kualitatif yaitu dalam
bentuk kata dan kalimat. Dalam menyajikan hasil analisis, peneliti menuliskan dalam bentuk narasi.
2. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua, yaitu: “Bagaimana
kesiapan perubahan penerapan sistem informasi akuntansi di Vihara
77
Bodhicitta Maitreya? ”, peneliti mengidentifikasi dan menganalisis
apakah sumber daya manusia di vihara termasuk ke dalam tipe dari tiga tipe komitmen individu yang bisa membawa perubahan dalam institusi
menurut Armenakis et al. 1999 dalam Barber 2010:27. Tiga jenis komitmen individu ini adalah kepatuhan, identifikasi, dan internalisasi.
Dari hasil deskripsi dan analisis dengan menggunakan teori tersebut, peneliti menganalisis menggunakan ajaran-ajaran Buddha Maitreya
ataupun budaya yang ada di dalam vihara untuk mengetahui kesiapan perubahan di vihara. Selain itu, peneliti mendeskripsikan dan
menganalisis bagaimana kesiapan perubahan yang ada di Vihara Bodhicitta Maitreya dengan menggunakan teori delapan langkah proses
perubahan eight-stage change process menurut Kotter tahun 1996: 21 dalam Barber 2010: 6. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan
untuk menjawab delapan langkah proses perubahan. a.
Untuk menjawab langkah pertama, yaitu membangun rasa urgensi, peneliti mendeskripsikan dan menganalisis urgensi perubahan sistem
informasi akuntansi dan mengaitkan ketercapaian langkah ini berdasarkan budaya yang ada di Vihara Bodhicitta Maitreya.
b. Untuk menjawab mengenai langkah kedua, yaitu menciptakan
koalisi pembimbingan, peneliti mendeskripsikan dan menganalisis tim yang berisi individu-individu yang dapat membawa perubahan
sistem informasi akuntansi dalam Vihara Bodhicitta Maitreya dan
78
mengaitkan ketercapaian langkah ini berdasarkan budaya yang ada di Vihara Bodhicitta Maitreya.
c. Untuk menjawab mengenai langkah ketiga, yaitu mengembangkan
visi dan strategi, peneliti mendeskripsikan dan menganalisis visi Vihara Bodhicitta Maitreya dikaitkan dengan tujuan perubahan
sistem informasi akuntansi. d.
Untuk menjawab langkah keempat, yaitu mengkomunikasikan perubahan visi, peneliti mendeskripsikan dan menganalisis
penyampaian informasi yang biasa dilakukan di Vihara Bodhicitta Maitreya dan mengaitkan ketercapaian langkah ini berdasarkan
budaya yang ada di Vihara Bodhicitta Maitreya. e.
Untuk menjawab langkah kelima, yaitu memberdayakan aksi yang berbasis luas, peneliti mendeskripsikan dan menganalisis aksi yang
dilakukan untuk melakukan perubahan sistem informasi akuntansi berdasarkan kelayakan operasional dan mengaitkan ketercapaian
langkah ini berdasarkan budaya yang ada di Vihara Bodhicitta Maitreya.
f. Untuk menjawab mengenai langkah keenam, yaitu membangkitkan
keunggulan jangka pendek, peneliti mendeskripsikan reward yang diterima saat kinerja baik dan hubungan antar sumber daya manusia
yang ada. Kemudian peneliti menganalisis pengaruh reward dan hubungan antar sumber daya manusia di vihara terhadap kesiapan
79
perubahan sistem dan mengaitkan ketercapaian langkah ini berdasarkan budaya yang ada di Vihara Bodhicitta Maitreya.
g. Untuk menjawab langkah ketujuh, yaitu memperkuat keuntungan
dan menghasilkan lebih banyak perubahan, peneliti mendeskripsikan dan menganalisis apa yang perlu dilakukan oleh Vihara Bodhicitta
Maitreya sehingga dapat melewati langkah ini. h.
Untuk menjawab mengenai langkah kedelapan, yaitu mendukung pendekatan baru dalam budaya, peneliti mendeskripsikan dan
menganalisis apa yang perlu dilakukan oleh pihak vihara dalam melewati langkah ini.
Dengan menggunakan teori tersebut, peneliti menganalisis apakah vihara bisa melewati kedelapan langkah proses perubahan hingga sukses dalam
menerapkan perubahan. Vihara Bodhicitta Maitreya dikatakan telah siap melakukan perubahan sistem informasi akuntansi jika terdapat satu atau
lebih tipe komitmen dari tiga tipe komitmen individu yang bisa membawa perubahan dan sumber daya manusia dan budaya yang
terdapat di vihara dapat melewati delapan langkah proses perubahan berdasarkan hasil analisis peneliti. Dalam hal ini peneliti menuliskan
hasil deskripsi dan analisis dalam bentuk narasi.
80
BAB IV GAMBARAN UMUM VIHARA BODHICITTA MAITREYA