Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Konsep Diri.

c. Konsep diri ideal yaitu harapan seseorang akan dirinya sendiri atau cita-cita yang akan dicapai.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Konsep Diri.

Fitt Kusumatuti, 2000:18 mengemukakan lima faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya perkembangan konsep diri. Faktor-faktor tersebut antara lain: a. Diri fisik psysical self; Dilihat dari segi fisik, kesehatan, penampilan luar dan gerakan motoriknya, bagaimana seseorang menilai dirinya sendiri. Perasaan yang dimiliki oleh seseorang mengenai diri fisik serupa dengan perasaan yang ia pegang mengenai dirinya sendiri secara umum. Penilaian yang positif terhadap keadaan fisik seseorang baik dari diri sendiri maupun orang lain sangat mempengaruhi pembentukan perkembangan konsep diri ke arah positif. Sebaliknya pandangan atau penilaian seseorang yang bersifat negatif terhadap diri seseorang akan mengarahkan pada perkembangan konsep diri yang negatif. Hal ini sependapat Burns 1993:197 yang mengatakan bahwa penilaian yang positif terhadap keadaan fisik seseorang, baik dari dirinya sendiri maupun dari orang lain sangat membantu perkembangan konsep diri ke arah yang positif. Penilaian yang positif ini akan menumbuhkan rasa puas terhadap diri sebagai individu mampu menerima dirinya sendiri dan meningkatkan harga dirinya. Sebaliknya pandangan yang negatif terhadap diri fisik seseorang akan menyebabkan individu sulit untuk menerima dirinya, rendah diri atau minder dan kurang percaya diri. b. Diri pribadi personal selft Di dalam individu masing-masing orang memilik kemampuan untuk menilai dirinya sendiri dan bagaimana ia melihat dirinya diri pribadinya sendiri. Seseorang yang dapat memandang dirinya sendiri secara positif tentu akan lebih mudah untuk menerima keberadaan dirinya yaitu kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, serta tidak mempunyai rasa malu dan takut untuk mengungkapkan diri pribadinya kepada setiap orang, dan sebaliknya apabila seseorang memandang rendah diri pribadinya sendiri tentu akan mengalami kendala untuk menerima keadaan dirinya sendiri dan orang lain serta akan memiliki rasa takut untuk mengungkapkan diri pribadinya kepada orang lain. c. Diri keluarga family self Keluarga merupakan lingkungan pertama yang menanggapi perilaku individu baik orang tua, saudara kandung, atau orang lain yang tinggal dalam satu atap dengan individu Burns, 1993:256. Selanjutnya, Stoot Burns, 1993:257 mengemukakan bahwa pola membesarkan anak berasal dari keluarga di mana terdapat penerimaan, rasa saling percaya, dan kecocokan antara anak dan orang tua, diberi kebebasan untuk berkembang, diberi batasan yang tegas mengenai perilakunya, diajarkan untuk mandiri, dan lebih berpandang positif mengenai diri mereka sendiri. Hal ini tentu saja akan membawa konsep diri seseorang yang positif. d. Diri etika moral moral ethical self Individu yang memiliki etika moral matang akan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya, bila tidak memenuhi harapan sosial ia tidak akan merasa bersalah terhadap perilakunya, mampu memilih dan mampu menentukan perilaku yang di inginkan. Sebaliknya, individu yang tidak memiliki etika moral yang matang akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan standar-standar moral yang telah ditetapkan oleh masyarakat dan penerimaan dirinya rendah. e. Lingkungan sosial social self Perkembangan konsep diri juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial. Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi konsep diri ke arah positif atau negatif dipengaruhi oleh adanya perbedaan perilaku orang tua dari status sosial ekonomi yang tinggi dan menengah akan menekankan kemandirian, memberi tingkat aspirasi yang tinggi, mendukung dan memberi perhatian serta kasih sayang kepada mereka. Hal ini akan mempengaruhi konsep diri pada lingkungan sosial yang positif. Sebaliknya, bila orang tua dari status sosial ekonomi rendah menekankan pada memberikan hukuman, aspirasi rendah dan memberikan sedikit rasa kasih sayang serta perhatian kepada mereka tentu saja akan mengarah pada lingkungan sosial yang negatif. Berzonsky Yulianti, 1997:21 mengemukakan bahwa konsep diri memiliki beberapa faktor sebagai berikut: 1. faktor fisik, merupakan penilaian seseorang terhadap segala sesuatu yang dimilikinya, seperti tubuh, pakaian, benda-benda yang menjadi miliknya dan sebagainya; 2. faktor psikis, merupakan pikiran sikap dan perasaan yang ia miliki terhadap dirinya sendiri; 3. faktor sosial, adalah bagaimana peranan sosial yang dimainkan seseorang dan penilaian seseorang terhadap peran tersebut; 4. faktor moral, merupakan nilai dan prinsip yang memberi arti serta arah bagi kehidupan seseorang. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi konsep diri tersebut secara garis besar mencakup faktor penilaian individu terhadap diri sendiri dari sudut pandangnya sendiri dan berdasarkan pandangan orang lain di sekitarnya.

B. Kepuasan Kerja

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kepuasan Kerja Guru Di Smk Negeri 1 Juwiring.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kepuasan Kerja Guru Di Smk Negeri 1 Juwiring.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER Hubungan antara Interaksi Sosial dengan Kepuasan Kerja pada Guru Honorer.

0 3 18

Hubungan antara motivasi kerja guru dan sikap terhadap profesi dengan kepuasan kerja : studi kasus guru SMA se-Kecamatan Mlati Sleman.

0 0 162

Hubungan lingkungan kerja, status sosial ekonomi guru, dan motivasi kerja guru terhadap kepuasan kerja guru : studi kasus Guru SMK Marsudhi Luhur 1 Yogyakarta.

0 0 154

Hubungan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 155

Pengaruh konsep diri guru dan kepuasan kerja guru terhadap sikap guru dalam proses belajar mengajar : studi kasus: guru-guru di SMU Negeri I Kalasan, Yogyakarta tahun 2004.

0 0 130

Hubungan antara motivasi kerja guru dan sikap terhadap profesi dengan kepuasan kerja studi kasus guru SMA se Kecamatan Mlati Sleman

0 1 160

Hubungan lingkungan kerja, status sosial ekonomi guru, dan motivasi kerja guru terhadap kepuasan kerja guru studi kasus Guru SMK Marsudhi Luhur 1 Yogyakarta

0 0 152

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN SIKAP GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

0 1 139