1. Terbentuknya Konsep Diri
Konsep diri tumbuh dan berkembang melalui proses internalisasi pengalaman psikologis. Pengalaman tersebut tumbuh atas dasar eksplorasi
individu terhadap lingkungannya dan merupakan hasil refleksinya sendiri terhadap reaksi dan perlakuan orang lain yang sangat berpengaruh atas
dirinya. Jadi konsep diri merupakan hasil pengalaman belajar, bukan pembawaan sejak lahir tetapi berkembang secara bertahap sebagai hasil
pemahaman tentang dirinya dan orang lain yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman Burns, 1993:186.
Konsep diri terbentuk karena suatu proses umpan balik dari individu orang lain. Artinya konsep diri terbentuk dari pengalaman seseorang
dalam membangun relasi dengan orang lain. Dalam berinteraksi, seseorang akan menerima tanggapan. Tanggapan yang diberikan tersebut akan
dijadikan sebagai cermin bagi seseorang untuk menilai dan memandang dirinya sendiri.
Selanjutnya Roger Burns, 1993:47 mengemukakan bahwa gambaran diri yang sudah tertanam dengan baik di masa kecil akan
berkembang dan mengambil cara khusus untuk mengungkapnya. Salah satu alasan mengapa rasa hormat dan penghargaan terhadap diri seseorang
sangat penting adalah ketika orang melepaskan sikap kekanak-kanakannya dan memperluaskan pandangannya dimasa dewasa, dia tetap
mempertahankan jati dirinya yang sudah terbentuk dan memilih tujuan- tujuan serta melakukan tugas yang dirasa tepat untuk dirinya sendiri.
2. Struktur Konsep Diri
Secara hierakis, konsep diri terdiri dari beberapa tingkat. Tingkat pertama adalah konsep diri global. Konsep diri global merupakan
gambaran atau kenyakinan seseorang dalam memahami dirinya sendiri secara menyeluruh. Selanjutnya dibawahnya, pada tingkat kedua adalah
konsep diri mayor merupakan gambaran serta keyakinan seseorang dalam memahami aspek sosial, fisik dan akademis dirinya. Tingkat ketiga adalah
konsep diri spesifik merupakan cara individu memahami dirinya sendiri terhadap setiap jenis kegiatan dalam aspek akademis sosial maupun fisik.
Menurut James pudjijogyanti, 1985:5 konsep diri global merupakan suatu arus kesadaran dari seluruh keunikan individu. Dalam
arus kesadaran itu ada “The I” yaitu aku subyek dan “The Me” yaitu aku obyek. Kedua “aku” ini merupakan kesatuan yang tidak dapat dibedakan
atau dipisahkan satu sama lain. Aku obyek ada karena proses menjadi tahu dan proses ini bisa terjadi karena manusia mampu merefleksi dirinya
sendiri. Dalam konsep diri global, apa yang dinilai oleh individu tentang
dirinya sendiri dapat dibagi, sebagai berikut. a. Konsep diri yang disadari, yaitu pandangan individu akan kemampuan
dan perannya. b. Konsep diri sosial atau konsep diri menurut orang lain yaitu,
pandangan individu tentang bagaimana orang lain memandang atau menilai dirinya.
c. Konsep diri ideal yaitu harapan seseorang akan dirinya sendiri atau cita-cita yang akan dicapai.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Konsep Diri.