Sikap Ideal Guru Sikap Guru

suka dan tidak suka, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kesimpulannya, sikap terhadap suatu objek dapat mempengaruhi pilihan seseorang terhadap objek tersebut, dan oleh karena itu dapat menentukan arah yang akan diambil oleh individu yang bersangkutan .

1. Sikap Ideal Guru

Di kelas khususnya dan di sekolah umumnya, seorang guru mempunyai peran yang multi atau ganda. Dengan julukan tugas guru sebagai pendidik dan pengajar maka secara rinci mereka mempunyai beberapa fungsi Arikunto, 1990:268 sebagai hal-hal dibawah ini. a. Guru sebagai pengelola proses pembelajaran. Kelas merupakan suatu organisasi yang seharusnya dikelola dengan baik oleh seorang guru, dan mengacu pada fungsi-fungsi administrasi yang ada serta sudah lama berlaku yaitu: perencanan, pengkoordinasian, pengkomunikasikan dan penilaian. Seorang guru mau tidak mau harus melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan organisasi, yaitu tujuan sekolah yang merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu seorang guru harus merancang kegiatannya dengan baik dan rinci, mulai dari merumuskan indikator, memilih metode atau sarana pencapaian, memilih pendekatan serta memilih alat untuk mengevaluasi pekerjaannya. b. Guru sebagai motivator. Siswa adalah manusia yang ditempeli oleh sifat “memilih yang serba enak” daripada harus susah-susah. Jika guru tidak dapat memberikan motivasi yang memancing kemauan siswa untuk aktif maka guru itu sendiri yang akan merasakan kesulitan dalam proses pembelajaran karena dapat ditebak bahwa siswa akan pasif tanpa inisiatif. Seseorang guru harus bisa membawa suasana kelas agar tetap aktif. Misalnya saja dengan memberikan tugas sehingga menimbulkan pertanyaan dari siswa itu sendiri. Motivasi juga dapat diberikan oleh guru dengan memberikan materi yang baru serta metode yang baru. c. Guru sebagai moderator. Pada saat ini guru bukan hanya sebagai penyampai materi kepada siswa melainkan harus bisa menjadi moderator, yaitu sebagai pengatur lalu-lintas pembicaraan antar siswa, sehingga apabila terjadi alur pembicaraan yang tidak dapat diselesaikan oleh semua para siswa, maka seorang gurulah yang wajib “mendamaikan perselisihan” dan mencari jalan keluarnya sehingga terdapat satu titik terangnya ataupun jalan keluarnya. Selain itu seorang guru juga harus bisa menyimpulkan hasil pembahasan materi pelajaran. d. Guru sebagai fasilitator Dalam hal ini seorang guru harus bisa memberikan kemudahan dan sarana kepada para siswa agar dapat aktif untuk belajar menurut kemampuannya. Wujud dari pemberian fasilitas antara lain: menyediakan alat-alat pelajaran ke mana harus memberikan bahan bacaan atau sumber pelajaran baik benda maupun orang sehingga dapat mempermudah siswa dalam berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. e. Guru sebagai evaluator Setiap kegiatan selalu diikuti oleh evaluasi jika orang-orang yang terlibat dalam kegiatan menginginkan terjadinya peningkatan kegiatannya itu pada masa yang akan datang. Seorang guru juga dituntut untuk memberikan penilaian terhadap hasil belajar baik dalam proses pembelajaran maupun akhir pembelajaran.

2. Aspek Sikap

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kepuasan Kerja Guru Di Smk Negeri 1 Juwiring.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kepuasan Kerja Guru Di Smk Negeri 1 Juwiring.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER Hubungan antara Interaksi Sosial dengan Kepuasan Kerja pada Guru Honorer.

0 3 18

Hubungan antara motivasi kerja guru dan sikap terhadap profesi dengan kepuasan kerja : studi kasus guru SMA se-Kecamatan Mlati Sleman.

0 0 162

Hubungan lingkungan kerja, status sosial ekonomi guru, dan motivasi kerja guru terhadap kepuasan kerja guru : studi kasus Guru SMK Marsudhi Luhur 1 Yogyakarta.

0 0 154

Hubungan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 155

Pengaruh konsep diri guru dan kepuasan kerja guru terhadap sikap guru dalam proses belajar mengajar : studi kasus: guru-guru di SMU Negeri I Kalasan, Yogyakarta tahun 2004.

0 0 130

Hubungan antara motivasi kerja guru dan sikap terhadap profesi dengan kepuasan kerja studi kasus guru SMA se Kecamatan Mlati Sleman

0 1 160

Hubungan lingkungan kerja, status sosial ekonomi guru, dan motivasi kerja guru terhadap kepuasan kerja guru studi kasus Guru SMK Marsudhi Luhur 1 Yogyakarta

0 0 152

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN SIKAP GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

0 1 139