1. Faktor-Faktor Kepuasan Kerja
Harold E. Burt As’ad, 1995:112 mengemukakan pendapatnya tentang faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja. Adapun
faktor-faktor tersebut adalah: a. faktor hubungan antar karyawan, antara lain hubungan langsung antara
atasan dengan karyawan, faktor fisik dan kondisi kerja, hubungan sosial antara karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi dan situasi
kerja; b. faktor individual yaitu berhubungan dengan sikap, umur, jenis
kelamin; c. faktor-faktor luar yaitu hal-hal yang berhubungan dengan keadaan
keluarga karyawan, rekreasi dan pendidikan. Menurut Tiffin dan Cormick yang dikutip oleh As’ad, 1995:362
yang mempelajari hasil penelitian kemudian mengelompokkan faktor- faktor kepuasan kerja sebagai berikut.
a. Ketenagakerjaan, yaitu keadaan yang dirasakan aman adalah merupakan faktor-faktor yang penting dalam mempengaruhi perasaan
nyaman karyawan. b. Kompensasi-kompensasi, yaitu penerimaan fasilitas yang bukan
berupa uang. c. Keuntungan-keuntungan finansial, meliputi: gaji, tunjangan, dan lain-
lain.
d. Kesempatan untuk maju. Seseorang akan merasa puas apabila dirinya sudah pernah merasakan maju di depan tempat ia bekerja,
e. Kejelasan tentang status atau kedudukan tiap karyawan. Setiap karyawan ingin mengetahui status yang ada di tempat kerja sehingga
tidak terjadi kesalahpahaman karyawan satu dengan yang lainnya. De Santis dan Durst Emilisa, 2001:232 menjelaskan beberapa faktor
pembentuk kepuasan kerja sebagai berikut. a. Upah finansial dan nonfinansial
Finansial reward dan promotion opportunities merupakan variabel yang secara nyata berhubungan dengan kepuasan kerja. Selain itu
fringe benefits seperti waktu libur merupakan mekanisme lain untuk memberi kompensasi berdasarkan jasa yang telah diberikan.
b. Karakteristik pekerjaan Karyawan yang melakukan tugasnya dengan memiliki sifat-sifat dalam
skill variety, job significance, autonomy dan feedback akan menggunakan pengalaman mereka untuk mencapai kepuasan kerja
lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak menanggapi hal tersebut di atas.
c. Karakteristik lingkungan kerja Lingkungan kerja dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Hal-
hal lain yang dapat meningkatkan kepuasan kerja adalah office surroundings dan atmosphere relationship. Faktor penting yang tidak
dapat diabaikan adalah supervition relationship.
d. Karakteristik personal Variabel yang terakhir adalah karakteristik pribadi dari seseorang. Para
peneliti mempelajari beberapa atribut seperti sex, age, role and educations yang diperoleh dalam hubungannya dengan kepuasan kerja.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat dirangkum menjadi faktor-faktor kepuasan kerja sebagai berikut As’ad, 1995:113.
a. Faktor finansial jaminan kerja, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, meliputi: sistem dan
besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi, dan penghargaan prestasi kerja.
b. Faktor fisik, merupakan fakta yang berhubungan dengan kondisi kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, kondisi kesehatan, dan lainnya.
c. Faktor sosial baik antara sesama karyawan, dengan atasan atau pimpinan maupun dengan bawahan yang berbeda jenis pekerjaannya
dalam satu lingkungan kerja. d. Faktor psikologis, merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejiwaan yang meliputi: minat, ketentraman dalam bekerja, sikap terhadap kerja dan bakat.
C. Sikap Guru