Upah Sebagai Imbalan Teori Neo Klasik Sistem Pengupahan Guru PGPS Peraturan Gaji Pegawai Sipil

14 Dari teori-teorinya, Marx mengimplikasikan pandangannya tersebut dalam sistem pengupahan dan pelaksanaannya adalah sebagai berikut : 1. Bahwa kebutuhan konsumsi tiap-tiap orang macamnya dan jumlahnya kira-kira sama. Nilai tiap barang yang sama adalah juga sama. Oleh sebab itu upah tiap-tiap orang juga kira-kira sama. Dalam hal ini sistem upah hanya sekedar menjalankan fungsi sosial, yaitu memenuhi kebutuhan konsumtip dari buruh. 2. Sistem pengupah tidak mempunyai fungsi pemberian insentip yang sangat perlu untuk menjamin peningkatan produktifitas kerja dan pendapatan nasional. 3. Sistem kontrol yang sangat ketat diperlukan untuk menjamin setiap orang betul-betul mau bekerja menurut kemampuannya.

2. Upah Sebagai Imbalan Teori Neo Klasik

Dalam teori Neo Klasik upah adalah imbalan atas usaha kerja yang diberikan karyawan kepada pengusaha. Teori Neo Klasik mengemukakan bahwa dalam rangka memaksimalkan keuntungan tiap-tiap pengusaha menggunakan faktor- faktor produksi sedemikian rupa sehingga tiap faktor produksi yang dipergunakan menerima atau diberi imbalan sebesar nilai tambahan hasil marjinal dari faktor produksi tersebut, dalam hal ini pengusaha mempekerjakan sejumlah karyawan sedemikian rupa sehingga nila 15 pertambahan marjinal seseorang sama dengan upah yang diterima orang tersebut.

3. UpahPengupahan

a Definisi upah atau Pengupahan a. Pengertian upah menurut Dewan Penelitian Pengupahan Nasional Upah adalah suatu penelitian sebagai suatu imbalan dari pemberian kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan, berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang dan peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja. b. Pengertian upah menurut Martoyo Susilo Upah akan gaji adalah suatu bentuk pemberian kompensasi yang bersifat “finansial” dan merupakan yang utama dari bentuk- bentuk kompensasi yang ada bagi karyawan. Susilo, 1998 : 118 Jadi upah, adalah sebagai pengganti akan jasa yang diserahkan pekerja kepada pihak lain atau majikan.

b. Teori Penentuan Tingkat Upah

Teori tentang penentuan upah menunjukkan pada faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: apa yang menentukan kenaikan-kenaikan maksimum yang 16 akan dibayar oleh manajemen, atau apakah yang menentukan pengurangan-pengurangan minimum yang dapat diterima manajemen? Apakah yang menentukan pembayaran-pembayaran minimum yang dapat diterima oleh para buruh atau pekerja? Terdapat enam teori tentang penentuan upah, yaitu sebagai berikut: 1 Peranan Lingkungan Ekonomi economic enviroment Suatu faktor lain pada segi permintaan yang dalam jangka panjang mempunyai arti yang lebih penting adalah sifat dari pasar barang-barang hasil produksinya. Makin inelastic sifat permintaan akan barangnya makin kuat unsur oligopolinya didalam industri, maka tingkat upah akan cenderung lebih tinggi pula. Adanya suatu struktur pasar yang oligopilitis akan memberikan kepada sarekat buruh suatu alat pengungkit untuk menaikkan upah melainkan entry prevention perusahaan pendatang baru, sehingga para pendatang baru tidak dimungkinkan untuk memanfaatkan suplay tenaga yang elastis didalam sektor atau industri yang bersangkutan. 2 Perbandingan-perbandingan upah wage comparison Perbandingan upah sering digunakan sebagai pegangan, baik oleh Serikat buruh atau manajemen didalam perundingan atau negosiasi, terutama jika telah terjadi perubahan-perubahan didalam tingginya upah. Banyak sekali ahli-ahli ekonomi ketenagakerjaan yang memandang faktor ini sangat penting, demikian pula para 17 penengah atau arbitrators sering memakai faktor ini sebagai dasar atau penjelasan didalam memberikan rekomendasi-rekomendasi- nya. Pada umumnya para buruh atau pekerja membanding- bandingkan upah dan kondisi-kondisi kerja yang terdapat dari berbagai macam tempat. 3 Biaya Hidup Dengan menggunakan biaya hidup sebagai kriterium maka penyesuaian-penyesuaian upah diadakan terhadap perubahan- perubahan yang terjadi dalam cost of living. Sebagai tolok ukur dipakai indeks harga-harga yang di bayar oleh buruh atau pekerja wage earner dan karyawan administratif yang bertempat tinggal di daerah perkotaan untuk barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan. Dan pada umumnya baik buruh maupun manajemen tidak dapat menyetujui suatu ikatan antara upah dan biaya hidup yang bersifat otomatif. 4 Budget Buruh Hubungan konseptual antara kriterium biaya hidup dengan kriterium budget minimum adalah sangat erat. Kedua konsep itu mempersoalkan standar hidup. Meskipun demikian ada perbedaannya. Kriterium biaya hidup menekankan kepada suatu aktual standard yang diperolehnya dengan sapling statistik dari jumlah besar golongan penduduk yang besar dan penting didalam 18 negeri. Kriterium budget sebaliknya menekankan kepada suatu ideal standar, suatu standard yang melampaui standard yang aktual. 5 Produktivitas productivity Hubungan antara produktivitas fisik dan upah, yang secara langsung menyangkut kepentingan manajemen, buruh dan arbiter dalam penentuan kriterium upah ialah, bahwa kedua-duanya itu menentukan unit labour cost. Peningkatan produktivitas fisik dengan upah tetap menyebabkan unit labour cost turun dan sebaliknya. Kenaikan unit labour cost yang disertai dengan kemajuan-kemajuan dalam produktivitas fisik menunjukkan bahwa kenaikan upah itu lebih kuat daripada cost saving effect peningkatan produtivitas. 6 Kemampuan membayar ability to pay Kemampuan untuk membayar sangat erat hubungannya dengan produktivitas, karena output setiap per man hour naik sedangkan faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan, maka untung perusahaan akan bertambah. Berhubung dengan itu maka buruh atau pekerja merasa berhak dan secara moral dan dibenarkan untuk mendapatkan bagian dari kenaikan produktivitasnya dan labanya itu. Walaupun kenaikan membayar sering dikemukakan oleh buruh sebagai dasar tuntutan kenaikan upah, namun sebaliknya buruh tidak mau menerima kemampuan membayar 19 sebagai dasar untuk mempertahankan upah yang berlaku. Jadi dalam hal ini buruh sering tidak konsekuen.

3. Sistem Pengupahan Guru PGPS Peraturan Gaji Pegawai Sipil

Sistem pengupahan merupakan kerangka yang memberikan gambaran secara sistematis tentang pengaturan upah dan penetapan upah pada berbagai tingkat jabatan. Menurut Sondang Siagian 1995 : 253 suatu imbalan yang baik adalah sistem yang mampu memikirkan kepuasan para anggota organisasi yang pada gilirannya memungkinkan organisasi memperoleh, memelihara dan mempekerjakan sejumlah orang dengan berbagai sikap dan perilaku positif bekerja dengan produktif. Dengan adanya Undang – undang yang mengatur dalam penentuan tingkat upah Payaman Simanjutak 2001 : 110 sistem pengupahan di Indonesia pada umumnya didasarkan pada tiga fungsi sebagai berikut : a. Menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya b. Mencerminkan atas hasil kerja seseorang. c. Menyediakan insentif untuk mendorong peningkatan produktivitas kerja. Menurut Undang-Undang tentang guru dan dosen tahun 2006 dikatakan bahwa “Penghasilan atau upah guru meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain yang berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan masalah tunjangan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan 20 dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. Menurut UURI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dalam pasal 15 menjelaskan hal-hal sebagai berikut : 1. Gaji pokok adalah satun penghasilan yng ditetapkan berdasarkan pangkat, golongan, dan masa kerja. 2. Tunjangan yang melekat pada gaji adalah tambahan penghailan sebagai komponen kesejahteraan yang ditentukan berdasarkan jumlah tanggungan keluarga. 3. Tunjangan profesi adalah tunjangna yang diberikan kpada guru yang memiliki sertifikat peniikan sebagai penghargaan atas profesionalitasnya. 4. Tunjangan khusus adalah tunjangan yang ibrikan kepada guru sebagai kompetensi atas kesulitan hidup yang dihadapi dalam melaksanakan tugas di daerah khusus. 5. Maslahat tambahan adalah kesejahteraan yang diperoleh dalam bntuk asuransi, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain. Jenis-jenis tunjangan diatas adalah jenis tunjangan yang diterima guru sebagai balas jasa yng diberikan pemerintah setiap bulan sesuai dengan profesinya. Dalam hal ini, penggajian seorang guru bisa dilihat dari status kepegawaiannya dan juga status sekolah dimana guru tersebut mengajar. Bila seorang guru diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk guru yang diangkat oleh satuan 21 pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan kerja atau kesepakatan kerja bersama.

B. Profesi Guru

1. Definisi guru

Banyak sekali definisi tentang guru dalam dunia pendidikan, menurut kamus Bahasa Indonesia guru adalah: orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya, profesinya mengajar. Sedang menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidika dasar, dan pendidikan menengah. Implikasi informalnya setiap kegiatan kependidikan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kependidikan yang mempunyai wewenang mengajar yakni dosen dan guru. Menurut Samana 1994 : 15 guru adalah pribadi dewasa yang mempersiapkan diri sendiri secara khusus melalui lembaga pendidikan guru, agar dengan keahliannya mampu mengajar sekaligus mendidik siswanya, untuk menjadi warga negara yang baik susila, berilmu, produktif, sosial, sehat, dan mampu berperan aktif dalam persaingan sumber daya manusia atau investasi kemanusiaan.