31
relevan dengan tuntutan keguruan jika proses kerja serta evaluasi hasil kerjanya terlaksana secara sistematis serta berkeahlian dan jika
penghargaan terhadap profesi guru baik secara moral, sosial dan finansial cukup tinggi, maka harapan akan muncuk guru-guru yang bermutu
semakin dekat realisasinya.
C. Tingkat Kebutuhan Dasar
Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun materiil, baik kebutuhan penting maupun sesuai dengan kebutuhan
mereka. Kebutuhan dasar atau sering disebut kebutuhan pokok atau basis human needs dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna
kelangsungan hidup manusia, baik yang terdiri dari kebutuhan atau konsumsi individu seperti makan, sanitasi, transportasi, kesehatan dan pendidikan.
Samir Radwan dan Torkel Alfhan menuliskan bahwa tanpa mengurangi konsep basis needs, keperluan minimum dari seorang individu
atau rumah tangga adalah sebagai berikut : 1.
Makan 2.
Pakaian 3.
Perumahan 4.
Kesehatan 5.
Pendidikan 6.
Air dan sanitasi 7.
Transportasi 8.
Partisipasi
32
Menurut Dr. Thee Kian Wie kebutuhan manusia adalah hal yang spesifik, karena kebutuhan pokok disuatu daerah berbeda-beda. Thee Kian
Wie mendefinisikan kebutuhan pokok sebagai suatu paket barang dan jasa yang oleh masyarakat dianggap perlu bagi setiap orang dan merupakan
kebutuhan tingkat minimum yang dapat dinikmati oleh seseorang. Model kebutuhan dasar sebagai suatu strategi memenuhi lima sasaran
pokok yang dianggap lebih efektif dalam menangani kemiskinan yang berlarut-larut menurut Soedjatmoko yaitu:
1. Dipenuhinya kebutuhan pangan, sandang, papan atau perumahan,
peralatan sederhana dan sebagai kebutuhan yang dipandang perlu; 2.
Dibukanya kesempatan luas untuk memperoleh berbagai jasa, pendidikan untuk anak dan orang tua, program preventif dan kuratif kesehatan air
minum, pemukiman dengan lingkungan yang mempunyai infrastruktur dan komunikasi, baik rural maupun urban;
3. Dijaminnya hak untuk memperoleh kesempatan kerja yang produktif
termasuk menciptakan sendiri yang memungkinkan adanya balas jasa setimpal untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga;
4. Terbinanya prasarana yang memungkinkan produksi barang dan jasa,
ataupun dari perdagangan internasional untuk memperolehnya dengan kemampuan untuk menyisihkan tabungan untuk pembiayaan usaha
selanjutnya;
33
5. Menjamin adanya partisipasi masa dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan proyek-proyek. Di Indonesia pemenuhan kebutuhan dasar dijamin oleh negara, seperti
dalam UUD 1945 pasal 27 menyebutkan bahwa ”tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan” dan pasal
31 ayat 1 “menjamin tiap-tiap warga negara untuk mendapatkan pengajaran”. Tapi dalam kenyataannya tidak semua warga negara merasakannya. Misalnya
saja kehidupan seorang guru tidak tetap, mereka jauh dari penghidupan dan pekerjaan yang layak. Dengan gaji yang tidak sesuai dengan pekerjaannya
mereka yang berat, mereka sangat sulit untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari apalagi untuk mengembangkan profesinya sebagai seorang guru.
Bila seorang guru tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok atau kebutuhan dasarnya maka mereka jauh dari sejahtera. Pengertian sejahtera itu
sendiri adalah seluruh penyelenggaraan dalam kehidupan guru yang dilaksanakan oleh pemerintah harus dapat meningkatkan kesejahteraan guru
lebih baik dari kondisi sekarang dalam segala hal termasuk peningkatan mutu dan pemenuhan penunjang profesi.
Tingkat kesejahteraan seorang guru bisa diukur dari seberapa besar pendapatan atau gaji yang didapat setiap bulan. Setiap negara memiliki sektor
pendidikan yang memiliki paling banyak mempekerjakan orang dengan gaji tetap. Sebagai gambaran pada tahun 1990, di Indonesia terdapat 1,2 juta atau
6,3 dari total dunia yang berjumlah 19 juta guru SD. Dengan pesatnya pada
34
tahun 2000 terdapat separuh dari 4 juta PNS adalah guru. Awal tahun 2000, banyak sekali penerimaan guru yang diangkat sebagai PNS guna menunjang
program pemerintah yaitu wajib belajar sembilan tahun yang memerlukan tambahan sekitar 35.000 guru tiap tahunnya dan bersamaan pula ribuan guru
yang pensiun. Dalam hal ini belum termasuk guru tidak tetap dan guru yayasan.
D. Penelitian Terdahulu