Teori Penentuan Tingkat Upah

15 pertambahan marjinal seseorang sama dengan upah yang diterima orang tersebut.

3. UpahPengupahan

a Definisi upah atau Pengupahan a. Pengertian upah menurut Dewan Penelitian Pengupahan Nasional Upah adalah suatu penelitian sebagai suatu imbalan dari pemberian kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan, berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang dan peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja. b. Pengertian upah menurut Martoyo Susilo Upah akan gaji adalah suatu bentuk pemberian kompensasi yang bersifat “finansial” dan merupakan yang utama dari bentuk- bentuk kompensasi yang ada bagi karyawan. Susilo, 1998 : 118 Jadi upah, adalah sebagai pengganti akan jasa yang diserahkan pekerja kepada pihak lain atau majikan.

b. Teori Penentuan Tingkat Upah

Teori tentang penentuan upah menunjukkan pada faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: apa yang menentukan kenaikan-kenaikan maksimum yang 16 akan dibayar oleh manajemen, atau apakah yang menentukan pengurangan-pengurangan minimum yang dapat diterima manajemen? Apakah yang menentukan pembayaran-pembayaran minimum yang dapat diterima oleh para buruh atau pekerja? Terdapat enam teori tentang penentuan upah, yaitu sebagai berikut: 1 Peranan Lingkungan Ekonomi economic enviroment Suatu faktor lain pada segi permintaan yang dalam jangka panjang mempunyai arti yang lebih penting adalah sifat dari pasar barang-barang hasil produksinya. Makin inelastic sifat permintaan akan barangnya makin kuat unsur oligopolinya didalam industri, maka tingkat upah akan cenderung lebih tinggi pula. Adanya suatu struktur pasar yang oligopilitis akan memberikan kepada sarekat buruh suatu alat pengungkit untuk menaikkan upah melainkan entry prevention perusahaan pendatang baru, sehingga para pendatang baru tidak dimungkinkan untuk memanfaatkan suplay tenaga yang elastis didalam sektor atau industri yang bersangkutan. 2 Perbandingan-perbandingan upah wage comparison Perbandingan upah sering digunakan sebagai pegangan, baik oleh Serikat buruh atau manajemen didalam perundingan atau negosiasi, terutama jika telah terjadi perubahan-perubahan didalam tingginya upah. Banyak sekali ahli-ahli ekonomi ketenagakerjaan yang memandang faktor ini sangat penting, demikian pula para 17 penengah atau arbitrators sering memakai faktor ini sebagai dasar atau penjelasan didalam memberikan rekomendasi-rekomendasi- nya. Pada umumnya para buruh atau pekerja membanding- bandingkan upah dan kondisi-kondisi kerja yang terdapat dari berbagai macam tempat. 3 Biaya Hidup Dengan menggunakan biaya hidup sebagai kriterium maka penyesuaian-penyesuaian upah diadakan terhadap perubahan- perubahan yang terjadi dalam cost of living. Sebagai tolok ukur dipakai indeks harga-harga yang di bayar oleh buruh atau pekerja wage earner dan karyawan administratif yang bertempat tinggal di daerah perkotaan untuk barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan. Dan pada umumnya baik buruh maupun manajemen tidak dapat menyetujui suatu ikatan antara upah dan biaya hidup yang bersifat otomatif. 4 Budget Buruh Hubungan konseptual antara kriterium biaya hidup dengan kriterium budget minimum adalah sangat erat. Kedua konsep itu mempersoalkan standar hidup. Meskipun demikian ada perbedaannya. Kriterium biaya hidup menekankan kepada suatu aktual standard yang diperolehnya dengan sapling statistik dari jumlah besar golongan penduduk yang besar dan penting didalam 18 negeri. Kriterium budget sebaliknya menekankan kepada suatu ideal standar, suatu standard yang melampaui standard yang aktual. 5 Produktivitas productivity Hubungan antara produktivitas fisik dan upah, yang secara langsung menyangkut kepentingan manajemen, buruh dan arbiter dalam penentuan kriterium upah ialah, bahwa kedua-duanya itu menentukan unit labour cost. Peningkatan produktivitas fisik dengan upah tetap menyebabkan unit labour cost turun dan sebaliknya. Kenaikan unit labour cost yang disertai dengan kemajuan-kemajuan dalam produktivitas fisik menunjukkan bahwa kenaikan upah itu lebih kuat daripada cost saving effect peningkatan produtivitas. 6 Kemampuan membayar ability to pay Kemampuan untuk membayar sangat erat hubungannya dengan produktivitas, karena output setiap per man hour naik sedangkan faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan, maka untung perusahaan akan bertambah. Berhubung dengan itu maka buruh atau pekerja merasa berhak dan secara moral dan dibenarkan untuk mendapatkan bagian dari kenaikan produktivitasnya dan labanya itu. Walaupun kenaikan membayar sering dikemukakan oleh buruh sebagai dasar tuntutan kenaikan upah, namun sebaliknya buruh tidak mau menerima kemampuan membayar 19 sebagai dasar untuk mempertahankan upah yang berlaku. Jadi dalam hal ini buruh sering tidak konsekuen.

3. Sistem Pengupahan Guru PGPS Peraturan Gaji Pegawai Sipil