Sumber Situasi Nyata Sumber Berbasis Lingkungan Sumber Menggunakan Situasi Buatan Penggunaan Media Audio-Visual

1. Sumber Situasi Nyata Sumber Berbasis Lingkungan

Situasi kehidupan nyata dan lingkungan sekitar yang ada di sekitar siswa merupakan sumber belajar yang sangat penting dan dapat memberi informasi dan pengalaman belajar yang tidak terbatas bagi siswa. Ada banyak informasi, fakta, dan pengetahuan yang dapat digali situasi nyata dan lingkungan sekitar guna mendukung rekonstruksi dan mempekaya pemahan dan pengalaman belajar siswa.

2. Sumber Menggunakan Situasi Buatan

Guru tidak selalu mampu menyediakan situasi nyata. Kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat yang menyajikan situasi nyata untuk belajar seringkali tidak tersedia atau sulit dilakukan. Dalam keadaan seperti ini, guru tetap dapat menghadirkan situasi kehidupan dan feno- mena lingkungan dengan membuat situasi buatan. Situasi dan aktivitas kelas ditata sedemikian rupa menyerupai apa yang terjadi dalam lingkungan nyata. Dengan demikian, peningkatan pemahaman siswa tentang berbagai ihwal kehidupan pasar, misalnya, dapat dilakukan guru dengan menyediakan kegiatan simulasi, yakni membuat situasi buatan. Pada kondisi ini, kelas dapat dirancang seperti pasar, sebagian siswa berperan sebagai pembeli dan sebagian lainnya sebagai penjual. Seperti juga pada model situasi nyata, pada model ini pun dapat dibedakan menjadi situasi buatan dengan siswa terlibat langsung dan situasi buatan dengan siswa tidak terlibat langsung.

3. Penggunaan Media Audio-Visual

Sumber belajar dapat pula dihadirkan melalui berbagai media, seperti media audio-visual. Cara ini menyajikan contoh situasi nyata atau contoh situasi buatan dalam sajian tayangan hidup film, video. Tentu saja, cara ini lebih mudah menjadi pengalaman belajar kalau sajian tayangan mengandung unsur cerita yang berkaitan dengan pengalaman dan 71 imajinasi siswa. Guru dapat mencari dan menyeleksi film atau video yang berisi ceritera atau laporan dokumenter yang sesuai atau ada kaitan dengan pokok bahasan tertentu dalam mata pelajaran yang diasuh. Film atau video seperti itu kemudian ditayangkan di kelas atau temta khusus tertetu diikuti dengan diskusi bersama siswa sekaitan dengan tema dan spot-spot cerita serta kaitannya dengan pokok bahasan mata pelajaran.

4. Penggunaan Media Visualisasi Verbal