Lingkungan sistem pembelajaran meliputi berbagai hal yang dapat memperlancar proses belajar mengajar dikelas seperti: Kompetensi dan
kreativitas guru dalam mengembangkan materi pembelajaran, penggunaan metode dan strategi belajar yang bervariasi, pengaturan waktu dalam proses
belajar mengajar dan pengunaan media dan sumber pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta penentuan evaluasi untuk mengukur hasil
belajar siswa. Keselurahan aspek yang dijelaskan di atas didesain sedemikian rupa dalam proses pembelajaran.
Yang menjadi penekanan dalam penciptaan atmosfir belajar yang kondusif adalah penciptaan suasana pembelajaran yang 1 menyenangkan, 2
mengasyikkan, 3 mencerdaskan, dan 4 menguatkan.
1. Menyenangkan dan mengasyikkan
Menyenangkan dan mengasyikkan terkait dengan aspek afektif pera- saan. Guru harus berani mengubah iklim dari suka ke bisa. Guru hendak-
nya dapat mengundang dan mencelupkan siswa pada suatu kondisi pembelajaran yang disukai dan menantang siswa untuk berkreasi secara
aktif. Rancangan pembelajaran terpadu dengan materi pembelajaran yang kontekstual harus dikembangkan secara terus menerus dengan baik oleh
guru. Untuk keperluan itu guru-guru dilatih:
bersikap ramah
membiasakan diri selalu tersenyum
berkomunikasi dengan santun dan patut
adil terhadap semua siswa
senantiasa sabar menghadapi berbagai ulah dan perilaku siswanya.
55
menciptakan kegiatan belajar yang kreatif melalui tema-tema
yang menarik yang dekat dengan kehidupan siswa.
2. Mencerdaskan dan menguatkan
Mencerdaskan bukan hanya terkait dengan aspek kognitif, melainkan juga dengan kecerdasan majemuk multiple intelligence. Tidak kalah
pentingnya adalah bagaimana guru dapat mengalirkan pendidikan normatif ke dalam mata pelajaran sehingga menjadi adaptif dalam keseharian anak.
Inilah yang merupakan tujuan utama dari fundamen pendidikan kecakapan hidup life skill. Oleh karena itu, guru dilatih:
Memilih tema-tema yang dapat mengajak anak bukan hanya
sekedar berpikir, melainkan juga dapat merasa dan bertindak untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.
Teknik-teknik penciptaan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran, karena jika anak senang dan asyik, tentu saja
bukan hanya kecerdasan yang diperoleh, melainkan juga me-
karnya “kepribadian anak” yang menguatkan mereka sebagai
pembelajar.
Memberikan pemahaman yang cukup akan pentingnya memberikan keleluasaan bagi siswa dalam proses
pembelajaran.
Jangan terlalu banyak aturan yang dibuat oleh guru dan harus ditaati oleh anak akan menyebabkan anak-anak selalu diliputi
rasa takut dan sekaligus diselimuti rasa bersalah.
56
Beberapa praktik penciptaan atmosfir belajar yang baik good practice dikemukakan berikut ini.
Sebelum memulai pelajaran, dengan sikap yang ramah dan
penuh senyuman guru menyapa beberapa orang siswa dan menanyakan mengenai keadaan dan kesiapan masing-masing
siswa untuk belajar. Bahkan ada guru yang membuka pelajaran diawali dengan nyanyian pendek dan selanjutnya menugaskan
seseorang siswa melanjutkan lagu tersebut.
Di awal pelajaran, guru membiasakan siswa untuk berdoa secara bersama agar Tuhan senantiasa memberikan kesehatan
dan kemudahan dalam memahami pelajaran. Selanjutnya, guru juga tidak lupa memberikan pencerahan-pencerahan rohani
kepada para siswa agar mereka senantiasa saling menghormati dan menghargai, kejujuran dan tanggung jawab bagi setiap
tugas yang diberikan.
Selama proses pembelajaran berlangsung, guru senantiasa mengembangkan bentuk komunikasi yang efektif, agar siswa
dapat bertanya atau mengemukakan pendapat dalam suasana yang menyenangkan dan merasa tidak tertekan, tidak takut atau
merasa bersalah.
D. Penerapan Strategi Pembelajaran