Pengertian Siswa Sekolah Dasar Tugas Perkembangan Siswa SD

secara demokratis, karena orang tua yang mendidik anak mereka secara demokatis akan selalu mendengarkan pendapat anak ataupun membiarkan anak melakukan segala sesuatu yang diinginkan. h. Kesempatan Untuk Memperoleh Pengetahuan Kreativitas tidak muncul dalam kehampaan. Semakin banyak pengetahuan yang dapat diperoleh anak, semakin baik dasar untuk mencapai hasil yang kreatif. Pulaski dalam Hurlock 1989: 11 mengatakan, “Anak-anak harus berisi agar dapat berfantasi”. Anak sebaiknya diberikan pengetahuan yang banyak untuk dapat merangsang kreativitasnya. Bukan hanya memberikan pengetahuan bagi anak yang sudah remaja atau beranjak dewasa saja, anak yang berada ditingkat sekolah dasar juga sudah mulai mengetahui banyak hal yang terjadi dilingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, akan lebih baik apabila orang tua ataupun orang yang berada di sekitar anak membagikan pengetahuan mereka kepada anak untuk membantu mereka menumbuhkan gagasan-gagasan baru.

B. Siswa Sekolah Dasar

1. Pengertian Siswa Sekolah Dasar

Peserta didik merupakan individu yang sedang berada pada proses pertumbuhan dan perkembangan. Peserta didik memiliki berbagai tingkatan dalam pendidikannya seperti SD, SMP dan juga SMASMK. Pada tingkat SD inilah yang lebih dibahas dalam bab ini. Karena pada dasarnya bagi anak yang berada ditingkat sekolah dasar, diketahui saat ini tengah mengalami proses pengenalan akan kemampuan mereka. Siswa yang dibahas kali ini merupakan siswa yang berada pada masa kanak-kanak akhir dan anak sekolah. Siswa yang berada pada masa tersebut rata-rata berusia 6-12 tahun dan sedang menjalankan pendidikan di sekolah dasar. Seseorang yang berada pada masa-masa ini, mengalami suatu perubahan yang berupa mencari pengetahuan akan kemampuannya dimana bertujuan untuk dapat mengasah kemampuan terpendam yang dimiliki. Bagi anak yang berada pada tingkat pendidikan di kelas V dan VI, mereka sudah dapat dikatakan mulai memasuki masa anak-anak akhir yang berada pada fase anak sekolah tingkat tinggi 9-12 tahun. Siswa yang berada pada masa-masa itu siap untuk berproses menerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan atau menyelesaikan tuntutan itu demi pertumbuhan dan perkembangan diri mereka.

2. Tugas Perkembangan Siswa SD

Nurihsan dan Agustin 2011: 18 mengatakan menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi, kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas- tugas berikutnya. Yusuf 2008: 69-70 mengatakan bahwa terdapat tugas-tugas perkembangan pada masa sekolah yang memiliki rentan usia 6 hingga 12 tahun, yaitu: a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan. b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis. c. Belajar bergaul dengan teman sebaya. d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. e. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung. f. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari. g. Mengembangkan kata hati. h. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. i. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga. Tugas perkembangan yang telah dipaparkan di atas merupakan tugas- tugas perkembangan yang harus dapat dijalankan oleh setiap anak yang berada pada tingkat sekolah dasar. Tidak semua anak mampu untuk dapat menjalankan tugas-tugas tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa akan sangat terbantu apabila anak mendapatkan perhatian khusus dalam menjalankan semua tugas perkembangannya dengan baik. Kesembilan tugas perkembangan di atas diketahui beberapa diantaranya merupakan bagian dari kreativitas yaitu pertama, belajar menangkap konsep sehari-hari yang diketahui dapat menambah pengalaman pembendaharaan konsep-konsep pada anak. Karena tidak perlu diuraikan lagi bahwa dalam kehidupan sangat banyak konsep yang dibutuhkan. Semakin bertambahnya pengetahuan, semakin bertambah pula konsep yang diperoleh. Sebagai contohnya tugas sekolah yaitu menanamkan konsep-konsep yang jelas dan benar. Kedua, belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi, hal ini menjadikan seorang anak mampu berdiri sendiri dalam arti dapat membuat rencana, berbuat untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.

3. Perkembangan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Obesitas pada siswa Kelas V dan VI SD Shafiyyatul Amaliyyah Medan

8 93 83

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Analisis kesalahan huruf kapital dan tanda baca pada paragraf deskriptif siswa kelas V SD Negeri Sampay Rumpin-Bogor

1 20 151

Pengaruh metode drilling dan ekspositori dalam pembelajaran remedial terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas V MI Plus Asy-Syukriyyah Tangerang-Banten

1 18 103

Aplikasi pengenalan dan pembelajaran alat musik tradisional dan aksara Sunda berbasis android bagi siswa kelas VI di SDN Mekar Biru

1 3 1

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 20172018 yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan. 3.3 Waktu Penelitian

0 0 12

Studi tentang identifikasi bakat olahraga pada siswa kelas V Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Surakarta tahun 2008

0 0 47

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Obesitas pada siswa Kelas V dan VI SD Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 28

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dengan Obesitas pada siswa Kelas V dan VI SD Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 0 14