dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, aktif, dan kreatif, serta sehat jasmani dan rohani.
Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi merupakan suatu layanan bimbingan dan konseling yang
dapat membantu dalam mengarahkan setiap individu agar mampu mengembangkan, mengatur dan memahami dirinya sendiri untuk menjadi
seseorang yang aktif, mandiri, serta kreatif.
4. Tujuan Bimbingan Pribadi
Yusuf dan Nurihsan 2010: 11 mengatakan bahwa bimbingan pribadi diarahkan
untuk memantapkan
kepribadian dan
mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah didirinya.
Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta
ragam permasalahan yang dialami oleh individu. Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi dapat
diarahkan juga untuk membantu seseorang dalam memahami keadaan didirinya, baik itu kekurangan atau kelebihan maupun potensi-potensi yang
bisa dikembangkan dalam mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
5. Ruang Lingkup Layanan Bimbingan Pribadi
Dalam bidang bimbingan pribadi, Prayitno 1999 merinci ruang lingkup layanan bimbingan pribadi menjadi tujuh pokok. Dilihat dari ketujuh pokok
yang dipaparkan, terdapat lima pokok layanan bimbingan yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan pribadi yang kreatif, sebagai
berikut: a. Pemantapan
akan pemahaman
tentang kekuatan
diri dan
pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya di masa
depan. b. Pemantapan akan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta
penyaluran dan pengembangan pada atau melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
c. Pemantapan akan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha untuk menanggulanginya.
d. Pemantapan kemampuan dalam mengambil keputusan. e. Pemantapan kemampuan dalam mengarahkan diri sesuai dengan
keputusan yang telah diambilnya. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kelima hal
tersebut menyangkut mengenai fungsi layanan bimbingan pribadi yang dapat membangun kreativitas anak. Dengan memberikan layanan bimbingan
pribadi kepada anak akan dapat membantu mereka agar lebih terarah dalam
pemahaman dan pengembangannya baik itu mengenai sikap, kekuatan diri, bakat dan minat, kelemahan diri, pengambilan keputusan serta perencanaan.
44
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan Jenis Penelitian, Subjek Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Validitas dan Reliabilitas Angket, dan Teknik Analisis Data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif. Furchan 2007: 447 mengatakan bahwa penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dirancang
untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan, menjelaskan data apa adanya dalam situasi sekarang. Sejalan dengan pengertian
seperti diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat kreativitas pada siswa SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta
Tahun Ajaran 20152016.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V dan VI SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016. Ada tiga alasan dipilihnya kelas V dan VI
SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta sebagai tempat penelitian: 1 SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta mudah untuk dijangkau oleh peneliti, karena sebelumnya
pernah peneliti gunakan sebagai tempat untuk peneliti PPL dan peneliti diberikan kesempatan untuk melakukan penelitian, 2 Kedua kelas ini dilibatkan karena
masih dalam rentan usia 9-10 tahun yang merupakan siswa Sekolah Dasar