Kegiatan olah kata dengan cara menulis yang sesuai dengan kemampuan dan minat anak merupakan suatu kegiatan yang dapat
mengembangkan kreativitas anak dan juga meningkatkan kecerdasan anak. Melalui kegiatan ini, anak akan dapat belajar mengungkapkan perasaan dan
pikirannya dengan bahasa yang menarik. Sedangkan untuk kegiatan daur ulang, dapat dikatakan bahwa kegiatan ini akan menambah kemampuan
anak dalam mengembangkan kreativitasnya. Kegiatan daur ulang ini dikenal dengan kegiatan mengkombinasi barang-barang yang sudah tidak terpakai
atau bekas, namun masih dapat digunakan untuk dibentuk menjadi suatu barang yang bernilai dan berguna. Sangat mengasyikan apabila anak mulai
dari kecil dikenalkan dalam membuat suatu benda dari barang bekas karena akan mempengaruhi daya berpikir dan imajinasi anak.
3. Kondisi yang Mempengaruhi Kreativitas Anak
Menurut Carl Rogers dalam Munandar 1988: 16-18, terdapat dua kondisi dari pribadi yang kreatif, yaitu:
a. Kondisi internal, yang di dalamnya terdapat: keterbukaan terhadap
pengalaman, terhadap rangsangan-rangsangan dari luar maupun dari dalam firasat, alam prasadar. Kemampuan untuk “bermain”
bereksplorasi dengan unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep-konsep, dan sebagainya. Kemampuan untuk menilai sesuatu sesuai dengan patokan
pribadi seseorang dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari hal- hal yang sudah ada sebelumnya.
b. Kondisi eksternal dari lingkungan, yang bersifat memupuk kreativitas
yang konstruktif, dengan pentingnya iklim keamanan psikologis dan kebebasan psikologis di dalam masyarakat. Yang dimaksud dengan
kebebasan psikologis ialah kebebasan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan bagi individu, dalam batas-batas yang dimungkinkan
dalam kehidupan bermasyarakat. Memperoleh kebebasan ini juga dapat berarti bahwa seseorang harus bertanggung jawab terhadap dirinya dan
juga lingkungannya. Sehingga dalam iklim keamanan dan kebebasan psikologis ini kreativitas yang konstruktif dapat timbul dan tumbuh.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas seseorang dipengaruhi oleh berbagai macam ciri-ciri kondisi. Ciri-ciri yang
dimaksudkan itu adalah dari kondisi internal dan juga kondisi eksternal. Kondisi internal ialah kondisi yang bersumber dari dalam diri individu
sendiri, lalu kondisi eksternal itu yang berasal dari luar diri individu tersebut. Kondisi internal dan juga eksternal ini merupakan kondisi yang
membantu setiap anak dalam menunjang pertumbuhan akan kreativitasnya. Munandar 2012: 37 menunjukkan terdapat juga kondisi-kondisi
pribadi yang memiliki kreativitas diambil dari hasil yang dilakukan oleh pakar psikologi, yaitu mempunyai minat luas, mandiri dalam berpikir, rasa
ingin tahu, senang berpetualang, penuh energi, percaya kepada diri sendiri, bersedia mengambil risiko, dan berani dalam pendirian serta keyakinan.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas mengenai kondisi-kondisi pribadi yang memiliki kreativitas, dapat disimpulkan bahwa individu yang
memiliki kreativitas biasanya selalu berani dalam mengambil resiko ataupun cukup mandiri dalam melakukan sesuatu dan memiliki rasa percaya diri
yang besar. Individu yang memiliki kreativitas, juga tidak akan malu dan tidak akan mudah putus asa. Karena selain mereka memiliki rasa
kepercayaan diri yang besar, mereka juga memiliki ketekunan dalam melakukan segala sesuatu. Dikatakan juga bahwa individu yang kreatif sama
sekali tidak memiliki ketakutan akan kesalahan yang bisa saja terjadi padanya dan mereka selalu aktif dalam mengemukakan pendapat. Arti dari
melakukan sesuatu itu penting dan disukai oleh setiap individu yang kreatif, karena mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan minat yang luas
dalam melakukan segala hal yang kreatif.
4. Aspek-Aspek Kreativitas