Teori untuk Menulis Teori untuk Menulis dan Kriteria dalam Menulis

5 Konflik Maka ini hampir selalu muncul dari suatu pertikaian atau konflik kekuatan-kekuatan yang merangsang perhatian kita untuk melihat bagaimana situasi itu akan diselesaikan. Motivasi kemanusiaan kita dalam semua tipe pertikaian atau konflik merupakan dasar narasi yang sangat kuat, dengan demikian juga mengandung tenaga yang kuat untuk menarik perhatian pembaca. 6 Waktu Gerak laju suatu peristiwa selalu dihitung dari suatu titik waktu tertentu menuju suatu titik yang lain. Suatu unit waktu adalahsuatu kesatuan yang lengkap dalam dirinya. Gerakan waktu harus diartikan sebagai suatu laju dari awal kejadian sampai suatu peristiwa berakhir Keraf, 2007:156 − 169.

2.2.4.5 Macam Narasi

Di bawah ini ada dua jenis narasi berikut penjelasannya. Keraf 2007:37 −38 menyebutkan dua macam narasi, sebagai berikut ini. 1 Narasi Ekspositoris Narasi ekspositoris adalah narasi yang menyampaikan suatu proses yang umum, yang dapat dilakukan siapa saja, dapat pula dilakukan berulang-ulang. Narasi ekspositoris ini juga disebut narasi yang memberikan informasi pengetahuan kepada para pembaca agar pengetahuannya bertambah. 2 Narasi Sugestif. Narasi sugestif juga bertalian dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkaikan dalam suatu kejadian atau peristiwa. Karena sasarannya adalah makna peristiwa atau kejadian itu, narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal imajinasi.

2.2.4.6 Perbedaan Pokok NarasiEkspositoris dan Sugestif

Perbedaan pokok antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif adalah sebagai berikut ini. Tabel 2 Perbedaan Narasi Ekspositoris dan Sugestif Menurut Goris Keraf Narasi Ekspositoris Narasi Sugestif Memperluas pengetahuan. Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat. Menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian. Menimbulkan daya khayal. Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional. Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna, sehingga kalau perlu penalaran dapat dilanggar. Bahasanya lebih condong kebahasa informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif. Bahasanya lebih condong kebahasa figuratif dengan menitikberatkan pengunaan kata-kata konotatif Keraf, 2007:138-139. Pokok-pokok perbedaan di atas merupakan garis yang ekstrem antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Antara kedua ekstrem itu masih terdapat percampuran-percampuran dari narasi ekspositoris yang murni berangsur-angsur mengandung ciri-ciri narasi sugestif yang semakin hingga ke narasi sugestif yang murni Keraf, 2007:139.