Media Gambar Kajian Teori

e. Bila gambar terlalu luas, berikan dalam seri-seri gambar yang mempunyai ukuran logis. f. Hendaknya gambar dapat dilihat dengan jelas, dan dapat dijangkau pembelajar. Memilih gambar yang digunakan dalam media pembelajaran menentukan hasil yang diharapkan. Jika memilih gambar yang sesuai, serta menjelaskan bagaimana menggunakan media gambar seri itu dalam pembelajaran, hasil yang akan dicapai akan lebih baik. Gambar yang disediakan hendaknya terjangkau dan dilihat dengan jelas oleh pembelajar.

2.2.3 Menulis

Di bawah ini, penulis akan menjelaskan tentang pengertian menulis, manfaat menulis, hal-hal yang diperoleh dari kegiatan menulis, dan tujuan pembelajaran menulis dari beberapa ahli, sebagai berikut ini.

2.2.3.1 Pengertian Menulis

Dari kepustakaan yang dapat penulis temukan ternyata terdapat banyak defenisi, pengertian menulis, beberapa dapat disebutkan sebagai berikut.Pertama, menulis sebagai suatu kesatuan kegiatan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung.Kedua, menulis adalah suatu kegiatan aktif dan produktif serta memerlukan cara berpikir yang teratur yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Ketiga, menulis dipengaruhi aspek lainnya seperti, berbicara, menyimak dan membaca.Kemampuan tersebut mempengaruhi seseorang dalam menuangkan buah pikirannya dalam menulis. Dalam menulis seseorang memerlukan ketelitian, keteraturan dalam penulisan sehingga dapat menyajikan hasil tulisan yang baik yang bisa dinikmati oleh pembaca dengan baik.Kata menulis mempunyai dua arti.Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat.Bunyi-bunyi yang dapat diubah itu bunyi bahasa, yaitu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi bahasa itu sebenarnya menjadi lambang atau wakil sesuatu yang lain. Yang diwakili dapat berupa benda, perbuatan, sifat, dan lain-lain.Kedua,kata menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis Wiyanto, 2004:1 −2. Menulis tidak hanya mengungkapkan yang dapat didengar menjadi dapat dilihat, dan mengungkapkan gagasan tetapi juga kemampuan seseorang berkomunikasi dengan menulis dengan melibatkan kompetensi gramatikal.Menulis ialah membuat huruf, angka, nama, dan sesuatu tanda kebahasaan apapundengan suatu alat tulis. Kegiatan menulis paling tidak melibatkan aspek penggunaan bahasa dan pengolahan, bahkan jika menulis dipandang sebagai bagian kemampuan komunikatif, kegiatan menulis melibatkan kompetensi gramatikal, kompetensi sosiolinguistik, dan kompetensi strategik. Pada hal tertentu, dalam pengertian yang luas, menulis mempunyai arti yang sama seperti mengarang Rofiuddin, 2001:193.Dengan menguasai kompetensi di atas, menulis menjadi suatu yang menyenangkan, menjadi kreatif dengan ide-ide yang dituangkan dalam tulisan, teratur dan sistematis, mudah dipahami pembaca, sehingga menjadi gambaran diri penulis. Menulis adalah suatu cara memahami dan menemukan arti hidup.“Kata-katamu dapat menjadi cermin ajaibmu, mencerminkan siapa dirimu, kamu ingin menjadi apa, dan dapat menjadi apa”. Dengan menulis, kamu dapat mengenal bagian dirimu yang sunyi, terluka, dan sepi, juga bagian-bagian yang kreatif, gembira, dan tangguh.Dalam beberapa hal, tulisanmu ibarat sidik jarimu, lingkaran, kerutan, dan citra yang mengindentifikasi dirimu sebagai kamu Mirriam, 2005:24. Menulis adalah kegiatan yang muncul dari dalam pikiran kita yang dalam, sehingga ketika kita menulis akan total dalam mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran kita. Apabila seseorang kurang melatih menulis, kemampuan menulisnya juga mundur.Menguraikan kata dalam suatu kalimat membutuhkan kebiasaan dan keterampilan yang nyata Royan, 2009:219 −220. Menulis merupakan keterampilan, meskipun tidak dapat dipersamakan dengan keterampilan berenang dan tukang kayu.Keterampilan menulis menyangkut dua aspek yaitu keterampilan ragawi dan keterampilan pemahaman atau keterampilan kognitif. Selain alasan-alasan tersebut di atas, ada dugaan lain akan ketidakmampuan menulis pada diri seseorang, yaitu: 1 belum dikuasainya kemampuan memilih masalah yang layak untuk ditulis, 2 belum dikuasainya kemampuan membatasi masalah, 3 belum dikuasainya kemampuan mengembangkan masalah secara terurai, 4 kesulitan menemukan bacaan atau referensi yang relevan dengan masalah yang akan ditulis, 5 belum dimilikinya kebiasaan mengungkapkan gagasan secara sistematis mempergunakan bahasa tulis kerena yang dipelajari bukan kemahiran menulis melainkan teori menulis. Menulis itu gampang, jika tahu trik-triknya.Menulis itu bisa cepat, jika otak sudah terlatih untuk berpikir cepat.Menulis juga berlatih berpikir logis masuk akal, sistematis berurutan. Selain defenisi di atas, ada tiga defenisi lain dari tiga ahli. Pertama, menurut Tarigan 1984:3 −4 menulis adalah keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.Kedua,Booth dkk, dalam buku Santana 2010:68 menulis bukanlah pekerjaan membuat laporan dari gundukan catatan-catatan yang dikumpulkan, melainkan untuk mengembangkan apa yang hendak dibahas dari berbagai catatan itu.Ketiga,Nasir mengatakan 2010:24 pada dasarnya menulis adalah bertutur. Dalam bercerita terdapat tiga komponen dasar, yaitu: pembuka, isi, dan penutup lead, body, dan ending. Akhaidah, dkk 1988:2 menulis itu ialah suatu proses, yaitu proses penulisan. Berdasarkan beberapa defenisi menulis di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang makna menulis adalah keterampilan yang harus diasah terus-menerus, membuat keterampilan menulis menjadi suatu kebiasaan dalam hidup, karena menulis tidak dapat diperoleh dengan mudah tetapi dengan usaha mencoba terus-menerus, sehingga menulis menjadi kegiatan yang menyenangkan.

2.2.3.2 Manfaat Menulis