Kerangka Konseptual Pengukuran Variabel Teknik Penentuan Sampel

2.7 Kerangka Konseptual

“PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK IM3 DI KOTA SURABAYA” Gambar 2: Kerangka Konseptual Iklan X1 Citra Merek X2 MINAT BELI Y Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.8 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka analisis sementara untuk dugaan hipotesis ini antara lain adalah: 1. Diduga bahwa Iklan berpengaruh positif terhadap Citra Merek. 2. Diduga bahwa Iklan berpengaruh positif terhadap Minat Beli Konsumen. 3. Diduga bahwa Citra Merek berpengaruh positif terhadap Minat Beli Konsumen. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, perlu diuraikan definisi operasional variable-variabel yang akan diteliti untuk menghindari adanya kesalahan persepsi serta untuk memberikan kemudahan untuk memahami penelitian ini. Maka variabel-variabel tersebut adalah:

3.1.1 Iklan X1

Dalam Marketing Mix, iklan adalah bagian daripada Promosi maka dari itu iklan selalu menjadi senjata utama bagi sebuah perusahaan untuk, memperkenalkan, menawarkan dan memasarkan produknya, berikut adalah indicator atau beberapa pendekatan untuk mengukur variable iklan sumber : Asmail Ishak 2008 1. Pesan Iklan X1_1 Serangkain dari symbol-simbol yang disampaikan atau disiarkan oleh pengirim kepada masyarakat atau audiens 2. Tema Iklan X1_2 Isi dari pesan atau informasi yang disampaikan atau disiarkan oleh pengirim 3. Bintang Iklan endoser X1_3 Artis atau Tokoh yang tampil untuk iklan tersebut 4. Pengulangan repetisi X1_4 Penyampaian iklan yang dilakukan secara berulang-ulang atau lebih dari satu kali Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.1.2 Citra Merek X2

Citra Merek merupakan sebuah nilai, citra, ciri dan sebagainya dari suatu merek yang timbul atau didapatkan oleh merek tersebut karena persepsi dari iklan dan juga penerimaan masyrakat terhadap merek tersebut. Berikut adalah indicator atau pendekatan dalam mengukur variabel citra merek Sumber : praba Sulityawati, 2010. 1. Citra Produk X2_1 Brand Image disebut juga sebagai identitas dari merek, salah satunya ditunjukan dari iklan maupun dari brand produk tersebut yang akan menciptakan sebuah brand image dari produk tersebut. 2. Citra Pemakai X2_2 Image of the user atau citra pemakai menjelaskan tentang pengaruh penggunaan produk tersebut oleh sang pemakai atau menurut pandangan orang lain 3. Citra Korporat X2_3 Corporate image atau citra korporat perusahaan adalah citra yang ada dalam perusahaan tersebut karena pengaruh dari produk dikeluarkan.

3.1.3 Minat Beli Y

Intention to Buy atau Minat Beli adalah pemikiran dalam seseorang untuk memiliki, menggunakan, mengkonsumsi ataupun membeli daripada produk yang ditawarkan. Disini calon konsumen mengalami berbagai proses mulai dari penerimaan informasi sampai kepada konsumen melakukan tindakan, indicator atau pendekatan yang diukur dalam minat beli adalah Sumber: Asmail Ishak 2008 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Perhatian Y1 Perhatian konsumen terhadap iklan produk yang dapat mendorong munculnya minat beli terhadap produk tersebut. 2. Ketertarikan Y2 Rasa ketertarikan calon konsumen terhadap produk karena perhatian yang baik dalam pengelolaan informasi iklan. 3. Tahap Mencoba Y3 Dorongan untuk mencoba produk yang ditawarkan karena iklan telah menarik perhatian calon konsumen dan memunculkan rasa ketertarikan sehingga mendorong calon konsumen untuk mencoba produk tersebut. 4. Tindakan Y4 Proses terakhir dimana calon konsumen akan menentukan tindakannya setelah mengalami berbagai proses dan tahapan, pada tahap ini biasanya akan muncul rasa minat untuk membeli produk

3.2 Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukuran menggunakan tujuh poin skala semantic Semantic Defferential Scale dimana skala perbedaan semantic merupakan metode pengukuran sikap dengan skala penilaian tujuh butir yang menyatakan secara verbal dua kutub Bipolar penilaian ekstrerm. Dan dua ekstrem yang dinyatakan dalam metode ini antara lain dapat berupa penilaian mengenai : Baik-buruk, Setuju-tidak setuju, Menarik-tidak menarik dan atau Minat-tidak berminat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Responden diminta untuk mengisi ruang semantic yang tersedia untuk merelokasikan seberapa dekat responden terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu melalui penilaian yang ekstrem, penilaian tersebut melalui interval angka satu sampai dengan tujuh 1-7 dimana angka 1 menunjukan angka yang terendah sampai dengan angka 7 yang menunjukan angka tertinggi semisal: 1 7 Sangat Tidak Menarik Sangat Menarik

3.3 Teknik Penentuan Sampel

1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu Ridwan 2000:3 dan dalam penelitian ini penentuan untuk populasi penelitian adalah para konsumen atau masyarakat Surabaya yang pernah melihat iklan produk IM3. 2. Sampel Sampel adalah subset atau perwakilan dari populasi, dimana terdiri dari beberapa anggota populasi yang memungkinkan untuk penelitian . Subset ini diambil karena dalam banyak hal tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh anggota populasi dan karena itu perwakilan populasi yang dipilih tersebut disebut dengan sampel. Sampel untuk penelitian ini adalah masyarakat Surabaya, dengan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode accidental sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel secara kebetulan, dimana tidak ditentukan terlebih dahulu siapa saja yang dapat menjadi sampel, bila sampel tersebut dipandang sesuai dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kriteria maka subyek tersebut menjadi sumber data. Dan kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah mereka yang pernah melihat iklan produk IM3 diberbagai jenis media periklanan baik melalui media televisi, koran ataupun radio dan diperuntukan untuk mereka yang telah berusia diatas 17 tahun dan menggunkan Telepon genggam sebagai media komunikasinya. Pedoman pengukuran sampel menurut Ferdinand ; 2002 adalah sebagai berikut: 1. 100 – 200 sampel untuk teknik Maximal Likelihood Estimation. 2. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5 – 10 dikali jumlah parameter yang diestimasi. 3. Tergantung pada jumlah yang digunakan dalam seluruh variable Laten. Jumlah sampel adalah jumlah indicator dikali 5 – 10. Bila terdapat 14 indikator maka besarnya sampel adalah 70 – 200. 4. Bila sampelnya sangat besar, maka peneliti dapat memilih teknik estimasi ADF Asymptotically Distribution Free Estimation dapat digunakan Dalam penelitian ini, sampel diambil dari masyarakat atau konsumen yang pernah melihat iklan produk IM3 dikota Surabaya dimana terdapat 11 indikator dengan jumlah responden mencapai 110 orang 11 indicator x 10

3.4. Jenis Data