masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.
4.3.6 Analisis Model One - Step Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model structural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi
tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama [ One Step
Approach to SEM]. One Step Approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat baik [ Hair et. Al., 1998]
hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi Amos 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini.
Gambar 5 : Model Pengukuran dan Struktural One Step Approach – Base Model
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Advertisement, Brand Image, Pufrchase Intention
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Brand Image
1 Advertisement
Purchase Intention
d_js 1
Y1 er_8
1 1
X11 er_1
1
Y2 er_9
1 Y3
er_10 1
X21 er_5
1 1
X22 er_6
1 X12
er_2 1
X13 er_3
1
X23 er_7
1 Y4
er_11 1
X14 er_4
1 d_bi
1
Sumber : Lampiran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 12: evaluasi of goodness
Eva lu a si Kr it e r ia Goodn e ss of Fit I n dice s Kr it e r ia H a sil
N ila i Kr it is
Eva lu a si M od e l
Cm in D F 1 .7 8 7 ≤
2 ,0 0 Ba ik
Pr oba bilit y 0 .0 0 1 ≥
0 ,0 5 k u r a n g ba ik
RM SEA 0 .0 8 7 ≤
0 ,0 8 k u r a n g ba ik
GFI 0 .9 0 0 ≥
0 ,9 0 ba ik
AGFI 0 .8 3 9 ≥
0 ,9 0 k u r a n g ba ik
TLI 0 .9 1 4 ≥
0 ,9 5 k u r a n g ba ik
CFI 0 .9 3 6 ≥
0 ,9 4 k u r a n g ba ik
Sumber: Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua criteria goodness
of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan
dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masing-masing perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat dibawah ini.
Gambar 6 : Model Pengukuran dan Structural One Step Approach – Modification Model
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Advertisement, Brand Image, Pufrchase Intention
Model Specification : One Step Approach - Modification Model
Brand Image
1
Advertisement Purchase
Intention
d_js 1
Y1 er_8
1 1
X11 er_1
1
Y2 er_9
1 Y3
er_10 1
X21 er_5
1 1
X22 er_6
1 X12
er_2 1
X13 er_3
1
X23 er_7
1 Y4
er_11 1
X14 er_4
1 d_bi
1
Sumber: Lampiran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 13 : evaluasi kriteria goodness of Fit
Eva lu a si Kr it e r ia Goodn e ss of Fit I n dice s Kr it e r ia
H a sil N ila i Kr it is
Eva lu a si M od e l Cm in D F 1 .3 6 5
≤ 2 ,0 0
ba ik Pr oba bilit y 0 .0 6 4
≥ 0 ,0 5
ba ik RM SEA 0 .0 5 9
≤ 0 ,0 8
ba ik GFI 0 .9 2 3
≥ 0 ,9 0
ba ik AGFI 0 .9 0 0
≥ 0 ,9 0
ba ik TLI 0 .9 6 0
≥ 0 ,9 5
ba ik CFI 0 .9 7 2
≥ 0 ,9 4
ba ik
Sumber: Lampiran
Dari hasil evaluasi terhadap model one step modification model ternyata dari semua criteria
of goodness fit yang digunakan, seluruhnya menunjukan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan
dilandasi leh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model.
4.3.7 Uji Kausalitas