Struktur Pendapatan Asli Daerah dalam Kerangka Otonomi

33 berdasarkan Peraturan Daerah Perda sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2.2.4.2. Struktur Pendapatan Asli Daerah dalam Kerangka Otonomi

Daerah Menurut UU No. 32 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pasal 4 dan 5 menyebutkan bahwa penyelenggaraan urusan kegiatanaktivitas kepemerintahan dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah didanai APBD yang bersumber dari penerimaan daerah yang meliputi pendapatan daerah yang terdiri dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Pada era otonomi daerah, daerah diharapkan bermandiri dalam membiayai aktivitas kepemerintahan-nya yang dibiayai dari pendapatan asli daerahnya untuk melaksanakan program otonomi daerah. Struktur pendapatan asli daerah PAD berdasarkan UU No. 32 tahun 2004, Halim 2007: 96-98, Bastian 2006: 314-323 serta Suhadak dan Nugroho 2007: 123-125 adalah sebagai berikut: a. Pajak Daerah Menurut UU No. 34 tahun 2000 tentang perubahan UU No. 18 tahun 1997 tentang pajak Daerah dan Retribusi Daerah mendefinisikan pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 34 untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. Pajak daerah meliputi: 1 Pajak hotel 2 Pajak reklame 3 Pajak restoran 4 Pajak hiburan 5 Pajak penerangan jalan 6 Pajak parkir 7 Pajak bahan galian golongan C b. Retribusi daerah Menurut UU No. 34 Tahun 2000 tentang perubahan UU No. l8 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, mendefinisikan retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Retribusi menurut undang-undang dikelompokkan menjadi: 1 Retribusi jasa umum Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Retribusi jasa umum terdiri dari: a Retribusi pelayanan kesehatan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 35 b Retribusi persampahan kebersihan c Retribusi penggantian biaya cetak KTP dan akta catatan sipil. d Retribusi pelayanan pemakaman. e Retribusi pasar f Retribusi air bersih g Retribusi pengujian kendaraan bermotor 2 Retribusi jasa usaha Retribusi jasa usaha adalah jasa yang disediakan oleh pemerintah Daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Retribusi jasa usaha terdiri dari. a Retribusi pemakaian kekayaan daerah b Retribusi terminal c Retribusi pasar grosir dan atau pertokoan d Retribusi penitipan anak e Retribusi tempat penginapan pesanggrahan vila f Retribusi penyedotan kakus g Retribusi rumah potong hewan h Retribusi tempat pendaratan kapal i Retribusi tempat rekreasi dan olah raga j Retribusi penyeberangan di atas air k Retribusi penjualan produk usaha daerah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 36 l dst. 3 Retribusi perizinan tertentu Retribusi perizinan tertentu adalah kegiatan tertentu pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Retribusi perizinan tertentu terdiri dari: a Retribusi izin penentuan penggunaan tanah b Retribusi izin mendirikan bangunan c Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol d Retribusi izin gangguan e Retribusi izin trayek f Retribusi izin pengambilan hasil hutan g Retribusi izin usaha ikan h dst. c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, merupakan penerimaan daerah yang berasal dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Jenis pendapatan ini dirinci menurut objek pendapatan yang mencakup: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 37 1 Bagian laba atas penyertaan modal pada BUMD 2 Bagian laba atas penyertaan modal pada BUMN 3 Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan swasta d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Rekening ini disediakan untuk mengakuntansikan penerimaan daerah yang berasal dari selain pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan. Jenis pendapatan ini meliputi objek pendapatan sebagai berikut: 1 Hasil penjualan asset daerah yang tidak dipisahkan 2 Komisi, potongan, dan selisih nilai tukar rupiah 3 Hasil pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan. 4 Penerimaan jasa giro 5 Pendapatan bunga 6 Tuntutan ganti kerugian daerah 7 Pendapatan denda pajak 8 Pendapatan atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan 9 Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan 10 Pendapatan dari pengembalian 11 Fasilitas sosial dan fasilitas umum 12 Pendapatan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan 13 Pendapatan dari jasa raharja 14 Pendapatan denda retribusi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 38

2.2.5. Anggaran Belanja