Pengertian Produk Domestik Regional Bruto PDRB Pendekatan Perhitungan PDRB

26 makroekonomi suatu daerah Mardiasmo, 2002: 221; Nanga, 2005: 13; Bastian, 2006: 342; Purbadharmaja, 2006: 81.

2.2.2.6. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Produk Domestik Bruto PDB adalah suatu cara perhitungan jumlah produksi ekonomi suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Produk Domestik Bruto merupakan salah satu perhitungan pendapatan riil suatu negara Pirade, 2006: 23 Selain itu, menurut Lincolin Arsyad, Gross Domestic Product GDP yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Produk Domestik Bruto diartikan sebagai jumlah nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa akhir yang dihasilkan oleh sektor-sektor produktif, yaitu: 1 pertanian; 2 industri pengolahan; 3 pertambangan dan galian; 4 listrik; 5 air dan gas; 6 bangunan; 7 pengangkutan dan komunikasi; 8 perdagangan; 9 bank dan lembaga keuangan; 10 sewa rumah; 11 pertahanan; dan 11 jasa-jasa lainnya selama satu tahun fiskal Arsyad, 2004: 14. Menurut Muana Nanga, PDB didefinisikan sebagai total nilai atau harga pasar dari seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian suatu negara selama kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun Nanga, 2005: 13. Sehingga PDRB, yang merupakan alat ukur PDRB di tingkat lokal, dapat disimpulkan sebagai suatu cara perhitungan total nilai produksi atau harga pasar dari seluruh jumlah produksi ekonomi suatu wilayahdaerah berupa barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27 sektor-sektor produktif pada 11 sektor ekonomi dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun.

2.2.2.7. Pendekatan Perhitungan PDRB

Cara perhitungan PDRB dapat diperoleh melalui tiga pendekatan, yaitu: a. Pendekatan produksi Menurut pendekatan produksi PDRB diartikan sebagai jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan mejadi 11 sektor atau lapangan usaha, yaitu: 1 Sektor pertanian 2 Sektor pertambangan dan penggalian 3 Sektor industri pengolahan 4 Sektor listrik, gas dan air bersih 5 Sektor bangunan dan konstruksi 6 Sektor perdagangan, hotel dan restoran 7 Sektor pengangkutan dan komunikasi 8 Sektor bank dan lembaga keuangan lainnya 9 Sektor sewa rumah 10 Sektor pemerintah 11 Sektor jasa Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28 b. Pendekatan pendapatan Menurut pendekatan pendapatan PDRB diartikan sebagai jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Balas jasa yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan yang semuanya belum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. c. Pendekatan pengeluaran Menurut pendekatan pengeluaran, perhitungan produk domestik regional bruto PDRB dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi suatu negara pada periode tertentu. Secara matematis ditunjukkan dengan persamaan berikut: GDP = C + I + G + X-M Persamaan di atas menunjukkan pengeluaran pada empat pelaku ekonomi, yang dikategorikan sebagai berikut: 1 C consumption yang diidentitaskan sebagai pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk barang konsumen. 2 I investment dimaksudkan sebagai pengeluaran perusahaan atau investasi untuk modal baru dalam bentuk persediaan peralatan pabrik. 3 G government diartikan sebagai pengeluaran dan investasi pemerintah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 4 X-M diartikan sebagai pengeluaran netto oleh luar negeri, atau ekspor dikurangi impor Pracoyo dkk, 2005: 26; Pirade, 2006: 27. Oleh karena itu hasil ketiga perhitungan untuk PDRB tersebut, secara konsep seharusnya pengeluaran harus sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor lainnya.

2.2.2.8. Kegunaan Statistik PDRB