51
4.3.1. Pencatatan Keuangan Oleh Industri Kecil Rumahan
Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi pencapaian keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil
Megginson et al., 2000 dalam Pinasti 2007. Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang andal bagi pengambilan keputusan ekonomis dalam
pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga, mengajukan permohonan kredit, dan lain-lain.
Sub bab ini merupakan jawaban dari mini research question pertama mengenai apakah dalam menjalankan usahanya, Ibu Sunarti
melakukan pencatatan keuangan. Dalam wawancara dengan ibu Sunarti diketahui bahwa pencatatan keuangan sudah dilakukan, tetapi apabila ingat
saja. Berikut pemaparan yang diungkapkan oleh Ibu Sunarti pada
tanggal 25 Januari 2012, pukul 10:59 : “ kadang diterapkan, kadang tidak mbak. Nek lupa ndak ” kalau
lupa tidak informan Ibu Sunarti
Informan selanjutnya yaitu ibu Haji Mas masih dengan pertanyaan yang sama, berikut pemaparan dari ibu Haji Mas pada tanggal 25 Januari
2012, pukul 12:59 : “ belum, terus terang belum ”
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
52
informan Ibu Haji Mas Berdasarkan pemaparan tersebut, ibu Haji Mas mengatakan bahwa
tidak melakukan pencatatan keuangan dengan alasan bahwa setiap hasil penjualan dipakai sendiri dan tidak melibatkan orang lain sehingga tidak
memerlukan pencatatan keuangan, walaupun produksinya terus meningkat sebanyak lima puluh kilogram.
Informan selanjutnya yaitu ibu Sriminarni. Masih dengan pertanyaan yang sama, berikut pemaparan ibu Sriminarni pada tanggal 25
Januari 2012, pukul 12:25 : “ tidak, dulu pernah sekarang tidak pernah ”
informan Ibu Sriminarni Berdasarkan pemaparan di atas menyatakan bahwa ibu Sriminarni
pernah melakukan pencatatan keuangan pada awal produksi, dan untuk saat ini tidak pernah melakukan pencatatan keuangan. Alasan Ibu
Sriminarni tidak melakukan pencatatan keuangan karena produksinya tidak banyak. Koordinator industri tempe “Tegar Mandiri” yaitu Ibu
Listyani merupakan informan selanjutnya. Dengan pertanyaan yang sama yaitu apakah anda melakukan pencatatan keuangan, berikut pemaparan ibu
Listyani pada tanggal 26 Januari 2012, pukul 13.05 : “ iya, pencatatan tu saya cuma terbatas aja mbak, idep-idep biar
kita ga lupa jadi ya kita tiap pengeluaran pemasukan kita catet
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53
pengeluaran tempe trus kita ada pemasukan dari tempe, kita waktu membeli alat-alat ini ya kita catet kok. Jadi tiap kita belanja mesti kita
catet, misalnya tanggal brapa beli apa, kedelai harganya brapa soale kedelai hargae naik turun. Trus kita misalnya LPG, LPG habis berapa,
tanggal berapa belinya, kita catet plastiknya tanggal berapa, kita catet semuanya mbak soalnya terbatas ini memorinya jadi kita pakai ini dari
awal sebelum diperintahkan oleh ketua komunitas, saya sudah mencatat semuanya biar ga lupa. Kita namanya kelompok dan biar ga eker-ekeran
gitu lho…….semua yang terjadi mesti kita catet ” informan Ibu Listyani
Berdasarkan pemaparan Ibu Listyani di atas dijelaskan bahwa Ibu Listyani telah melakukan pencatatan keuangan yaitu setiap pengeluaran
dan pemasukan yang terjadi setiap harinya walaupun hanya sederhana, dan pencatatan ini dilakukan oleh Ibu Listyani sebagai pengingat setiap
pengeluaran dan pemasukan yang terjadi selain itu untuk mencegah perselisihan antara satu dengan lainnya karena industri tempe Tegar
Mandiri ini didirikan secara kelompok. Untuk informan selanjutnya dengan pertanyaan yang masih sama
peneliti melakukan wawancara dengan pemilik tempe Kelompok 19 yaitu Ibu Nurmasita. Berikut pemaparan Ibu Nurmasita pada tanggal 26 Januari
2012, pukul 10:59 : “ ndak pernah ”
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
54
informan Ibu Nurmasita Menurut keterangan Ibu Nurmasita, beliau tidak pernah melakukan
pencatatan keuangan dalam industrinya dengan alasan karena sibuk dan tidak adanya waktu.. Berdasarkan pemaparan dari kelima pemilik industri
kecil rumahan, hanya satu pemilik yaitu Ibu Listyani yang melakukan pencatatan keuangan dari awal berdiri sampai saat ini yaitu pencatatan
hasil produksi tempe yang sudah jadi, pengeluaran tempe yang diambil oleh para pelanggan, pengeluaran untuk membeli bahan-bahan tambahan
dan absensi anggota. Sedangkan untuk dua orang pemilik industri kecil rumahan tempe
yaitu Ibu Sunarti dan Ibu Sriminarni hanya awal usaha melakukan pencatatan keuangan sedangnya untuk sekarang tidak pernah melakukan
pencatatan keuangan. Untuk dua orang pemilik industri kecil rumahan lainnya yaitu Ibu Haji Mas dan Ibu Nurmasita tidak pernah melakukan
pencatatan keuangan sama sekali.
4.3.2. Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi Industri Kecil Rumahan