62
4.3.4. Pengetahuan Mengenai Pencatatan Keuangan
Ilmu pengetahuan merupakan pedoman bagi setiap orang untuk lebih mengenal kehidupan sekitar dan untuk lebih memperluas wawasan.
Oleh sebab itu setiap orang dituntut untuk memilki ilmu pengetahuan supaya tidak tersesat dalam hidupnya. Sekolah merupakan media formal
yang disediakan pemerintah dengan tujuan untuk memperoleh ilmu setinggi mungkin secara benar dan terarah. Dewasa ini pendidikan dan
ilmu tidak hanya diperoleh melalui proses pendidikan formal saja. Pengalaman hidup yang telah dialami oleh setiap orang di masa
lalu merupakan ilmu yang berharga dan tidak sama yang dialami antara satu orang dengan yang lainnya. Dengan pengalaman juga setiap orang
dapat belajar untuk dapat mengambil suatu keputusan yang lebih baik dimasa depan.
Seperti yang diungkapkan oleh koordinator industri kue tempe yaitu Ibu Sunarti pada tanggal 20 Oktober 2011, pukul 10:41, berikut ini
ketika peneliti bertanya dari mana Ibu Sunarti mengetahui pencatatan keuangan yang selama ini dilakukan :
“ dari belanja, bon-bon belanja…..kita itu istilahnya satu kelompok atas nama PKK jadi pembukuan kita kerjakan bersama-sama “
informan Ibu Sunarti
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
63
Dari pernyataan Ibu Sunarti di atas, dalam melakukan pencatatan keuangan, Ibu Sunarti hanya mengandalkan bon-bon belanja dan kerja
sama antara satu dengan yang lainnya. Kemudian ketika peneliti mewawancarai pemilik industri tempe Ibu Haji Mas pada tanggal 25
Januari 2012, pukul 12:59, peneliti tidak bertanya mengenai dari mana Ibu Haji Mas mengetahui pencatatan keuangan karena berdasarkan hasil
wawancara sebelumnya dan juga pengamatan peneliti di lapangan, peneliti mengetahui bahwa Ibu Haji Mas belum melakukan pencatatan keuangan.
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan informan berikutnya yaitu Ibu Sriminarni pemilik industri tempe pada tanggal 25
Januari 2012, pukul 12:25. Peneliti juga tidak menanyakan pertanyaan mengenai dari mana pengetahuan mengenai pencatatan keuangan karena
saat ini Ibu Sriminarni tidak melakukan pencatatan keuangan. Masih dengan pertanyaan yang sama peneliti mewawancarai
informan selanjutnya yaitu pemilik industri tempe “Tegar Mandiri” milik kelompok Ibu Listyani Jidan. Berikut pemaparan Ibu Listyani pada
tanggal 26 Januari 2012, pukul 13.05 : “ itu dari kreatif saya sendiri….iya, bagaimana amprih saya
mudah mengingat, mudah mengerjakan, tahu, gimana berapa naik atau turune itu memang dari kreatif saya sendiri “
informan Ibu Listyani
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
Dari pernyataan ibu Listyani di atas, beliau mengandalkan kreatif pemikirannya sendiri dalam melakukan pencatatan keuangan. Inti dari
pencatatan yang dilakukan oleh Ibu Listyani adalah bagaimana beliau paham akan pencatatan yang dilakukannya, mudah mencatatatnya dan
mudah mengingatnya. Wawancara terakhir yang dilakukan oleh peneliti ditujukan kepada
pemilik industri tempe yang diberi nama Kelompok 19 milik Ibu Nurmasita pada tanggal 26 Januari 2012, pukul 10:59 . Disini peneliti
tidak menanyakan mengenai dari mana Ibu Nurmasita mengetahui cara pencatatan keuangan karena berdasarkan wawancara sebelumnya Ibu
Nurmasita tidak melakukan pencatatan keuangan apapun. Berdasarkan fenomena di atas bisa disimpulkan bahwa
pengetahuan mengenai cara pencatatan keuangan bagi yang telah melakukan pencatatan keuangan dalam industrinya didapat dari kreativitas
dan dari pembelanjaan yang dilakukan setiap harinya. Walaupun hanya berdasarkan kreativitas dan pembelanjaan bahkan ada yang tidak
melakukan pencatatan keuangan pemilik industri kecil rumahan dapat bertahan sampai sekarang, bahkan mengalami peningkatan yang sangat
tinggi dibandingkan awal berdirinya. Selain itu keterbatasan sumber daya manusia masing-masing
pemilik industri kecil rumahan juga berpengaruh terhadap minimnya pengetahuan mengenai pencatatan keuangan. Namun pengalaman masing-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
65
masing pemilik dalam menjalankan usahanya dapat menjadi pengalaman untuk terus mempertahankan usahanya sampai saaat ini dan lebih
mengembangkannya walaupun dengan perekonomian yang tidak menentu.
4.3.5. Pencatatan Transaksi Termasuk Pengeluaran Pribadi