29
manajemen pengambilan resiko yang tepat, dan melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk mobilisasi manusia, uang, dan bahan-bahan
baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.
Menurut Sumarsono 2010 : 3, kewiraswastaan atau entrepreneurship adalah suatu intangible culture, suatu kemampuan struktural non fisikal yang
mampu menggerakkan sosok fisikal.
2.2.7. Teori-teori yang berhubungan dengan aplikasi pencatatan keuangan pada
industri kecil rumahan
1. Teori motivasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Herzberg yaitu teori motivasi pemeliharaan, terdapat dua kelompok faktor yang mempengaruhi kerja
seseorang dalam organisasi. Faktor-faktor penyebab kepuasan kerja job satisfaction mempunyai pengaruh pendorong bagi prestasi dan semangat
kerja, dan faktor-faktor penyebab ketidakpuasan job dissatisfaction mempunyai pengaruh negatif. Faktor-faktor pemeliharaan mencegah
merosotnya semangat kerja atau efisiensi, dan meskipun faktor-faktor ini tidak dapat memotivasi, tetapi dapat menimbulkan ketidakpuasan kerja atau
menurunkan produktifitas Handoko, 2003 : 259.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
2. Teori pengharapan
Teori pengharapan menyatakan bahwa perilaku kerja karyawan dapat diperjelaskan dengan kenyataan : para karyawan menentukan terlebih dahulu
apa perilaku mereka yang dapat dijalankan dan nilai yang diperkirakan sebagai hasil-hasil alternatif dari perilakunya. Individu diperkirakan akan
menjadi pelaksana dengan prestasi tinggi bila mereka melihat suatu kemungkinan probabilitas tinggi bahwa usaha mereka akan mengarah ke
prestasi tinggi, suatu probabilitas tinggi bahwa prestasi tinggi akan mengarah ke hasil-hasil yang menguntungkan, dan bahwa hasil-hasil tersebut akan
menjadi pada keadaan keseimbangan, penarik efektif bagi mereka sehingga kepuasan dapat tercapai dengan maksimal menurut Vroom Handoko, 2003 :
263. 3.
Teori keadilan Teori keadilan mengemukakan bahwa orang akan selalu cenderung
membandingkan antara : 1 masukan-masukan yang mereka berikan pada pekerjaanya dalam bentuk pendidikan, pengalaman, latihan dan usaha, 2
hasil-hasil penghargaan-penghargaan yang mereka terima, seperti mereka juga membandingkan balas jasa yang diterima karyawan lain dengan yang
diterima dirinya untuk pekerjaan yang sama Handoko, 2003 : 267. 4.
Teori pertimbangan sosial Teori pertimbangan sosial ini merupakan suatu hasil perubahan
mengenai bagaimana orang-orang merasa menjadi suatu objek dan bukannya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31
hasil perubahan dalam memercayai suatu objek. Teori ini menjelaskan bahwa manusia dapat menciptakan perubahan dalam sikap individu jika mau
memahami struktur yang menyangkut orang lain dan membuat pendekatan setidaknya untuk dapat mengubah ancaman. Asumsi yang mendasari teori ini
adalah bahwa usaha untuk menyebabkan suatu perubahan utama di dalam sikap kemungkinan akan gagal, sebab perubahan tersebut akan menghasilkan
ketidaknyamanan bagi si subjek Ikhsan dan Ishak, 2008 : 47. 5.
Teori kepemilikan Dalam teori ini, entitas sebagai agen, perwakilan atau susunan melalui
wirausahawan individual atau pengoperasi pemegang saham. Sudut pandang kelompok pemilik sebagai pusat kepentingan terlefleksi dalam cara
memelihara catatan akuntansi dan membuat laporan keuangan. Tujuan utama teori kepemilikan adalah untuk menentukan dan menganalisis kekayaan
bersih pemilik. www.dindaituchdindhoet.wordpress.com
diunduh 13122011.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aplikasi
pencatatan keuangan bagi pelaku usaha industri kecil rumahan yaitu industri tempe. Dengan pendekatan ini peneliti berada dalam posisi tidak bisa
mengontrol objek penelitian. Penelitian ini memerlukan interaksi antara peneliti dengan objek penelitian yang bersifat interaktif untuk memahami realitas objek.
Penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, serta berusaha memahami
bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya Sugiyono,2005 : 180. Adapun karateristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut Yuhertiana,
2009 : 4-7 : 1.
Menekankan pada pola berpikir induktif. Pada dasarnya penelitian kualitatif berfokus untuk mengamati secara subjektif berbagai tema dari sebuah realita
sosial, menghubungkan berbagai tema yang muncul sehingga akan terjadi sebuah pernyataan teori. Hal ini berbeda dengan penelitian kuantitatif yang
bertujuan untuk melakukan generalisasi, setiap hipotesis hendaknya dapat diuji kebenarannya secara deduktif sesuai atau tidak dengan kenyataan
dilapangan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.