69
bahwa tiga pemilik dari lima informan telah melakukan pemisahan pengeluaran pribadi, walaupun tidak dilakukan pencatatan mengenai
pengeluaran pribadi. Untuk informan Ibu Haji Mas dan Ibu Nurmasita belum melakukan pemisahan pengeluaran pribadi dan tidak dicatatnya
setiap pengeluaran pribadi tersebut karena memang belum melakukan pencatatan keuangan dalam industrinya.
4.3.6. Yang Melakukan Pencatatan Keuangan
Keberhasilan suatu usaha yang diantaranya ditandai dengan naiknya laba merupakan suatu impian yang ingin dicapai oleh pemilik
usaha tersebut, tidak terkecuali usaha yang kecil sekalipun seperti industri kecil rumahan. Keberhasilan usaha itu pun juga diiringi dengan
meningkatnya kinerja usaha tersebut salah satunya dengan sumber daya manusianya. Keberhasilan sumber daya manusia yang ada tidak luput dari
kemampuan yang dimiliki oleh sumber daya itu sendiri tetapi juga pengeloaannya. Tugas pengelolaan salah satunya adalah pengelolaan
dalam hal keuangan usahanya seperi yang diungkapkan oleh koordinator industri kue tempe yaitu Ibu Sunarti pada tanggal 25 Januari 2012, pukul
10:59 dalam kutipan wawancara sebagai berikut : “ saya dengan anak-anak “
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
70
informan Ibu Sunarti Dalam pencatatan keuangan industri kue tempe kelompok Ibu
Sunarti, dikatakan bahwa pencatatannya dilakukan secara bersama-sama karena industri kue tempe ini adalah kelompok. Yang tujuannya supaya
setiap anggota tahu pengeluaran dan pemasukan yang terjadi setiap harinya.
Wawancara selanjutnya ditujukan kepada Ibu Haji Mas pemilik industri tempe pada tanggal 25 Januari 2012, pukul 12:59. Peneliti tidak
menanyakan siapa yang bertugas melakukan proses pencatatan keuangan dikarenakan Ibu Haji Mas belum melakukan pencatatan keuangan sampai
saat ini. Peneliti melanjutkan wawancara kepada informan yang ketiga yaitu Ibu Sriminarni, masih dengan pertanyaan yang sama yaitu siapakah
yang bertugas melakukan proses pencatatan keuangan. Berikut pemaparan Ibu Sriminarni pada tanggal 25 Januari 2012, pukul 12:25 :
“ saya sendiri di bantu bapak’e “ informan Ibu Sriminarni
Pemaparan Ibu Sriminarni di atas menurut beliau untuk pencatatannya dilakukan bersama-sama antara Ibu sriminarni dengan
suaminya. Namun pencatatan keuangan tersebut dilakukan hanya awal usaha dan untuk sekarang tidak melakukan pencatatan keuangan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
71
Untuk wawancara selanjutnya ditujukan kepada Ibu Listyani Jidan yang merupakan koordinator industri tempe “Tegar Mandiri”. Dari
dari pertanyaan sebelumnya yaitu seberapa penting pencatatan keuangan dilakukan, terdapat pemaparan dari Ibu Listyani yang sekaligus dapat
menjawab pertanyaan siapakah yang bertugas melakukan pencatatan keuangan. Berikut pemaparan Ibu Listyani Jidan pada tanggal 26 Januari
2012, pukul 13.05 : “ saya nulisnya juga ada ibu-ibu, ayo ini jadi berapa. Misalkan
saya nyatet tempe segini, lho kok kurang kemana bu, ayo diinget-inget dicari bu “
informan Ibu Listyani Menurut keterangan Ibu Listyani, beliau melakukan pencatatannya
disaksikan oleh ibu-ibu lain yang merupakan anggota kelompok “Tegar Mandiri”. Jika ada kesalahan catat, misalkan kekurangan hasil tempe yang
siap untuk dijual, maka dicari bersama-sama dengan mengingat-ingat dan dicari penyebabnya.
Informan terakhir yaitu Ibu Nurmasita, peneliti mengajukan pertanyaan siapakah yang mengatur keuangan karena telah diketahui dari
pertanyaan sebelumnya bahwa Ibu Nurmasita tidak melakukan pencatatan keuangan. Berikut pemaparan Ibu Nurmasita pada tanggal 26 Januari
2012, pukul 10:59 : “ yang mencatat saya sendiri “
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
informan Ibu Nurmasita Dari kutipan wawancara diatas, beliaulah yang selama ini mengatur
segala keuangannya, walaupun tanpa melakukan pencatatan keuangan. Dari hasil wawancara dengan kelima informan diatas disimpulkan bahwa
untuk Ibu Sunarti dan Ibu Listyani yang industrinya didirikan secara berkelompok, masing-masing beliau selaku koordinator yang melakukan
pencatatan keuangan namun disaksikan oleh anggota kelompok yang lainnya. Sedangkan untuk Ibu Sriminarni dan Ibu Nurmasita, yang
mengatur segala keuangan industrinya adalah beliau sendiri dan ada yang dibantu oleh suaminya. Untuk Ibu Haji Mas peneliti tidak mengajukan
pertanyaan dikarenakan Ibu Haji Mas tidak melakukan pencatatan keuangan termasuk tidak diaturnya setiap pengeluaran pribadi.
4.4 Keterbatasan Penelitian