47
kualitasnya rendah, tidak mengenal pembukuan keuangan dan sebagainya Purnama, 2010 : 177.
Penelitian ini akan membahas permasalahan yaitu mengenai aplikasi pencatatan keuangan pada industri kecil rumahan yang merupakan
permasalahan yang dihadapi usaha-usaha mikro. Penelitian ini disusun dengan mengambil objek penelitian di lima lokasi. Hal ini dilakukan
peneliti untuk mendapatkan informasi dan data yang lebih lengkap dan mendalam sehingga peneliti merasa bahwa tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui sampai sejauh mana pemahaman pengusaha industri kecil rumahan terhadap akuntansi ini telah tercapai.
4.2. Sejarah Informan Industri Kecil Rumahan
4.2.1. Industri Kue Tempe Kelompok Ibu Sunarti Mowo Roso
Industri yang dikoordinasi oleh Ibu Sunarti adalah produksi kue olahan tempe. Ibu Sunarti memberi nama “Mowo Roso” untuk
industrinya. Awal berdiri kue tempe yaitu tahun 2010 bulan Januari, dimana Ibu Sunarti selaku ketua kader Posyandu mempunyai program
makan bersama untuk anak-anak yang diadakan satu bulan sekali berupa kue ataupun nasi dan sayur dengan lauk-lauknya yang terdiri dari tempe,
tahu dan ikan. Selama program ini berjalan banyak sekali anak-anak yang tidak
menyukai lauk-pauk nabati yaitu tempe dan tahu. Dan disinilah awal ide
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
48
kue olahan dari tempe Ibu Sunarti itu muncul. Ibu Sunarti mempunyai ide untuk mengolah tempe menjadi kue kering maupun kue basah dan ternyata
anak-anak yang mengikuti program posyandu sangat menyukainya. Tidak sampai disitu saja Ibu Sunarti mengikuti berbagai lomba dengan
pengembangan-pengembangan ide yang sejalan dengan waktu. Dari lomba inilah Ibu Sunarti mendapat juara pertama “Pahlawan Ekonomi”.
Dengan modal dan alat-alat dari dana pribadi Ibu Sunarti terus mengembangkan dan mencoba memasarkan ke masyarakat umum. Namun
sampai saat ini terdapat permasalahan yang dihadapi oleh ibu Sunarti yaitu masalah pemasaran.
4.2.1. Industri Tempe Milik Ibu Haji Mas
Ibu Haji Mas merupakan pemilik dan pelaksana industri kecil rumahan produksi tempe. Produksi awal industri tempe Ibu Haji mas yaitu
sebanyak satu kilogram sampai dua kilogram per hari pada awal 2008. Saat ini sudah meningkat sebanyak lima puluh kilogram per hari. Dengan
modal awal dari dana pribadi dan alat sumbangan dari Kecamatan serta keinginan Ibu Haji Mas yang ingin membuka usaha sendiri maka
dimulailah industri tempe ini. Dengan terus mengembangkan berbagai macam bentuk tempe
dengan harga mulai Rp 500,00 sampai Rp 8000,00 Ibu Haji mas ini terus melayani berbagai pesanan sesuai dengan keinginan pelanggan. Bahkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
49
untuk saat ini mulai dikembangkan tempe dengan berbagai rasa misalnya tempe rasa keju, ayam bawang dan daun jeruk purut. Ibu Haji Mas
berharap produknya lebih dikenal oleh masyarakat.
4.2.2. Industri Tempe Milik Ibu Sriminarni Tempe Enak