Perlakuan Akuntansi Untuk Industri Kecil

15 knowledge. Dan pengertian yang keempat sebagai sebuah sistem yang mengolah input berupa kejadian-kejadian ekonomi dari kesatuan usaha.

2.2.2. Perlakuan Akuntansi Untuk Industri Kecil

Perlakuan akuntansi untuk perusahaan industri kecil sebenarnya tidak berbeda dengan perlakuan akuntansi untuk jenis perusahaan lainnya, dimana perlakuannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Perlakuan yang disebutkan adalah penyajian yang sesuai dengan SAK ETAP yang berlaku, dimana menurut SAK ETAP dalam penyajiannya setiap pelaporan keuangannya harus memenuhi komponen-komponen sebagai berikut SAK ETAP 2009 : 19-35 paragraf 4.5-8.2, yaitu: 1. Neraca Entitas harus menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar, kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang sebagai suatu klasifikasi yang terpisah dalam neraca, kecuali jika penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang andal dan lebih relevan. Jika pengecualian tersebut diterapkan, maka semua aset dan kewajiban harus disajikan berdasarkan likuiditasnya. 2. Laporan Laba-rugi Laporan laba rugi menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk suatu periode. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16 a. Pendapatan; b. Beban keuangan; c. Bagian dari laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas; d. Beban pajak; e. Laba atau rugi neto. Entitas harus menyajikan pos, judul dan sub jumlah lainnya pada laporan laba rugi jika penyajian tersebut relevan untuk memahami kinerja keuangan entitas. 3. Laporan Perubahan Ekuitas Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukan : a. Laba atau rugi untuk periode; b. Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas ; c. Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui sesuai kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan; d. Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah perubahan yang berasal dari : i. Laba atau rugi ; ii. Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas ; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17 iii. Jumlah investasi, dividen dan distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, yang menunjukan secara terpisah modal saham, transaksi saham treasuri, dan dividen serta distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, dan perubahan kepemilikan dalam entitas anak mengakibatkan kehilangan pengendalian. 4. Laporan Arus Kas Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. 5. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan harus : a. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan; b. Mengungkapkan informasi yang diisyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan; dan c. Memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 18 Jika SAK ETAP tidak secara spesifik mengatur suatu tansaksi, peristiwa atau kondisi lainnya, maka manajemen juga harus menggunakan pertimbangannya judgement untuk mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang SAK ETAP 2009 : 36- 37 paragraf 9.4 : a. Relevan bagi pemakai untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi; dan b. Andal yaitu dalam laporan keuangan yang : i. Menyajikan dengan jujur posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas dari suatu entitas; ii. Mencerminkan substansi ekonomi dari transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya, serta tidak hanya mencerminkan bentuk hukumnya; iii. Netral, yaitu bebas dari bias; iv. Mencerminkan kehati-hatian; dan v. Bersifat lengkap dalam semua hal yang material. Dalam membuat pertimbangan seperti yang telah dijelaskan di paragraf 9.4, manajemen harus mengacu dan memepertimbangkan penerapan sumber- sumber berikut SAK ETAP 2009 : 37 paragraf 9.5 : a. Persyaratan dan panduan SAK ETAP yang berhubungan dengan isu yang serupa dan terkait; dan b. Definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran aset, kewajiban, pendapatan dan beban dan prinsip-prinsip pervasif Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 19 Untuk pelaporan laba rugi pada perusahaan kecil, rincian yang pertama disajikan dengan metode beban. Beban dikumpulkan dalam laporan laba rugi berdasarkan sifatnya contoh : penyusutan, pembelian bahan baku, biaya transportasi, imbalan kerja dan biaya iklan dan tidak dialokasikan kembali antara berbagai fungsi dalam entitas. SAK ETAP 2009 : 24 paragraf 5.6 Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia 2008 : 1.2 paragraf 09, Panduan Audit Entitas Bisnis Kecil. Pemisahan tugas yang terbatas harus dilakukan khususnya dalam lingkungan pemakai komputer, dikarenakan mereka dapat melakukan satu atau lebih fungsi akuntansi seperti : a. Membuat dan mengotorisasi dokumen sumber b. Memasukkan data ke dalam sistem c. Menjalankan komputer d. Mengubah program file e. Menjalankan mendistribusikan keluaran f. Mengubah sistem operasi Hal-hal yang disebutkan di atas adalah bukti bahwa pemisahan tugas harus dilakukan walau terbatas, sehingga dapat menurunkan resiko pengendalian. Kriteria kualitatif dalam laporan keuangan entitas bisnis kecil menurut Ikatan Akuntan Publik Indonesia 2008 : 2.7 paragraf 02, sebagai berikut : a. Konsentrasi dari pemilik dan atau manajemen senior b. Sumber pendapatan yang terbatas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20 c. Pencatatan yang tidak terlalu rumit ; dan atau d. Pengendalian tingkat entitas yang tidak rumit

2.2.3. Sistem Informasi Akuntansi

Dokumen yang terkait

ANALISIS DAMPAK KENAIKAN HARGA BAHAN BAKU KEDELAI TERHADAP INDUSTRI KECIL TEMPE (Studi Kasus Pada Industri Kecil Tempe di Desa Beji, Junrejo, Kota Batu)

0 7 2

STUDI PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi pada Industri Kecil Rumahan ICHI Bakery).

1 1 107

STUDI PENERAPAN PENCATATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi Kasus pada Home Industry Pembuatan Spring Bed di Wilayah Kabupaten Sidoarjo).

2 10 91

PENCATATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN PENJUALAN MAKANAN OLAHAN HASIL LAUT (Studi Kasus Pada Sentra Industri Kecil Di Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya).

0 1 66

PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi Kasus pada Pengusaha Laundry Kiloan "De Clean Priority" di Surabaya).

16 37 73

PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi Kasus Pada Pengusaha Counter Pulsa Bedjo Cell Di Tuban).

5 13 85

PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi Kasus Pada Pengusaha Counter Pulsa Bedjo Cell Di Tuban) SKRIPSI

0 0 17

PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi Kasus pada Pengusaha Laundry Kiloan "De Clean Priority" di Surabaya)

1 1 22

STUDI PENERAPAN PENCATATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi Kasus pada Home Industry Pembuatan Spring Bed di Wilayah Kabupaten Sidoarjo)

0 0 18

PENCATATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN PENJUALAN MAKANAN OLAHAN HASIL LAUT (Studi Kasus Pada Sentra Industri Kecil Di Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya)

0 0 18