Metode Penulisan Naskah Akademik

7 jelas dan baik, untuk menjamin pengusahaan dan peruntukkannya tetap terjaga kondisinya dengan baik. Dengan demikian, Peraturan Daerah No. 12 Tahun 1998 perlu dilakukan perubahan guna menyesuaikan dengan perkembangan peraturan perundang-undangan dan kebutuhan masyarakat. b. Perencanaan, pelaksanaan, dan penempatan jaringan utilitas dengan pemasangan kabel danatau pipa di dalam tanah atau di udara oleh unit-unit kerja dilakukan secara sektoral tanpa berkoordinasi sebelumnya, sehingga terjadi pelaksanaan kegiatan silih berganti dan tumpang tindih, bongkar pasang yang dapat mengganggu; merusak suatu jaringan yang sudah ada sebelumnya yang dimiliki oleh unit kerja lain, terganggunya fungsi jalan di dalam ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan; terdapat banyak kabel yang tidak beraturan yang mengganggu pemandangan dan estetika, bahkan mengganggu kenyamanan dan membahayakan keselamatan dan keamanan masyarakat, terutama pengguna jalan.

1.3 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menghasilkan naskah akademik sebagai landasan ilmiah dan akademis bagi perlunya pengaturan jaringan utilitas terpadu dengan menggunakan ruas jalan sebagai media penempatan jaringan utilitas terpadu. Sedangkan kegunaan penelitian adalah untuk menemukan perilaku bermasalah berkaitan dengan penempatan jaringan utilitas dan merekomendasikan upaya penyelesaian dalam bentuk materi muatan yang akan dituangkan dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Jaringan Utilitas Terpadu. 12 Selain itu, hasil penelitian ini sekaligus sebagai dokumen resmi yang menyatu dengan konsep Rancangan Peraturan Daerah yang akan dibahas bersama antara Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung.

1.4 Metode Penulisan Naskah Akademik

Dalam Lampiran I UU Nomor 12 Tahun 2011 dijelaskan bahwa naskah akademik dihasilkan dari suatu kegiatan penelitian hukum atau penelitian lain. Penelityian hukum yang digunakan terdiri dari penelitian hukum normative atau penelitian hukum empiris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis empiris, yang disebut juga sebagai metode 12 B. Hestu Cipto Handoyo, Prinsip-prinsip Legal Drafting dan Desain Naskah Akademik, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2008, hlm. 177. 8 sosiolegal 13 atau disebut juga penelitian hukum yuridis sosiologis 14 . Penelitian dimulai dengan melakukan penelitian normatif yaitu meneliti bahan hukum primer berupa peraturan perundang- undangan, yaitu peraturan perundang-undangan yang relevan dengan pembangunan jaringan utilitas terpadu. Peraturan perundang-undangan yang dimaksud misalnya UUD 1945, peraturan perundang-undangan mengenai jalan, air, telepon, listrik dan lain-lainnya. Selain itu diteliti pula bahan hukum sekunder berupa literatur dan bahan kepustakaan lainnya yang terkait dengan jaringan utilitas. Selanjutnya dilakukan penelitian lapangan untuk mendapatkan data non-hukum yang terkait, yakni mengenai respon masyarakat terhadap rencana pembentukan Peraturan Daerah tentang penempatan jaringan utilitas terpadu. Penelitian dilakukan dengan menyebarluaskan kuesioner terhadap responden di Kecamatan Mengwi, Kuta Utara, Kuta, dan Kuta Selatan. Data non hukum tersebut adalah data survey terhadap masyarakat disekitar pembangunan jaringan utiltas terpadu tersebut. Dari sepuluh 10 pertanyaan yang diberikan terdapat pengelompokan variable pertanyaan yang mengindikasikan: 1. Kondisi nyata tidak adanya koordinasi antar instansi dan adanya kesembrawutan pemasangan sarana utilitas, 2. Adanya kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap jaringan utilitas, 3. Perencanaan, Pengawasan dan Pengendalian terhadap jaringan utilitas dan 4. Kebutuhan akan regulasi berupa Perda yang perlu disiapkan. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa masyarakat menyatakan setuju dan atau sangat setuju yang berjumlah 74,11, 95.04, 97,34 dan 96,79 terhadap masing-masing kelompok pertanyaan 1, 2, 3, dan 4. Selain itu digunakan pendekatan interdisiplin dan multidisiplin. Pendekatan interdisiplin dilakukan dengan pengkajian bidang-bidang hukum terkait dengan pembangunan jaringan utilitas terpadu, seperti Hukum Pemerintahan Daerah, Hukum Lingkungan, dan Hukum Administrasi Negara. Pendekatan multidislipiner dilakukan dengan mengkaji permasalahan hukum berdasarkan ilmu-ilmu yang terkait secara langsung dengan penempatan jaringan penyaluran air, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, dan trasportasi jalan. Selain itu berkaitan pula dengan aspek teknik, lingkungan, dan pemerintahan. 13 Lihat Lampiran I UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Teknik Penyusunan Naskah Akademik Rancangan Undan-Undang, Rancanan Peraturan Daerah Provinsi, dan Rancangan Peraturan Daerah KabupatenKota. 14 Mukti Fajar ND. dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Cetakan I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, hlm. 46, 47. 9 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIS EMPIRIS

2.1 Kajian Teoritis