Implikasi Penempatan Jaringan Utilitas Terpadu Terhadap Aspek Kehidupan Masyarakat

20 PDAM, Telkom dan lainnya, khususnya untuk jaringan listrik PLN sepanjang syarat teknis terpenuhi seperti; jarak, jangkauan, inlet dan outlet, kelembaban, dan suhu. Pemerintah Kabupaten Badung telah merencanakan penempatan jaringan utilitas di bawah tanah, di atas tanah dan di dalam laut yang diarahkan menggunakan sarana jaringan utilitas terpadu dengan memperhatikan aspek kepentingan umum dan keserasian lingkungan. Pemanfaatan jaringan utilitas oleh unit-unit kerja PLN, PDAM, Telkom, dsb. akan memberikan keuntungan secara teknis kepada seluruh unit-unit kerja dengan biaya yang wajar. Di sisi lain Pemerintah Kabupaten Badung akan memperoleh pendapatan dari penggunaan jaringan utilitas oleh pihak PLN, PDAM, Teklom atau provider lainnya. 2.2.2 Implikasi Penempatan Jaringan Utilitas Terpadu Terhadap Aspek Kehidupan Masyarakat dan Dampaknya Terhadap Aspek Beban Keuangan Pemerintah Kabupaten Badung.

1. Implikasi Penempatan Jaringan Utilitas Terpadu Terhadap Aspek Kehidupan Masyarakat

Pengaturan jaringan utilitas terpadu oleh Pemerintah Kabupaten Badung merupakan kebutuhan mendesak untuk mewujudkan lingkungan jalan yang baik dan rapi. Tata kelola sarana-prasarana dan pemanfaatan jalan yang ada selama ini belum maksimal karena jaringan- jaringan seperti listrik, PDAM, Telkom dan lainnya masih menggunakan metode jaringan yang relatif konvensional. Penataan diperlukan untuk memberikan keselamatan, kenyamanan jalan dan lingkungan sekitarnya. Pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan penempatan jaringan utilitas terpadu sangat penting dilakukan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat termasuk dalam hal pengendalian selama pembangunan. Oleh karena itu, implikasi dari rencana penempatan jaringan utilitas terpadu tersebut, Pemerintah Kabupaten Badung akan memulai perencanaan dengan terlebih dahulu membentuk PERDA yang akan mengatur mengenai jaringan utilitas terpadu. 1. Implikasi Penempatan Jaringan Utilitas Terpadu Terhadap Aspek Beban Keuangan Pemerintah Kabupaten Badung Perencanaan yang matang dan baik sangat mutlak diperlukan untuk mengatur penempatan serta pembangunan utilitas terpadu dimaksud. Dengan gambaran teknis dan non teknis akan dapat dianalisa estimasi biaya dan pembiayaan pembangunan secara menyeluruh 21 termasuk biaya-biaya sosial yang harus dihadapi karena pembangunan utilitas tersebut memerlukan koordinasi seluruh unit-unit kerja yang terlibat dan masyarakat pengguna fasilitas jaringan pelanggan serta pengguna jalan raya yang terkena pembangunan. Rencana pembangunan dengan berbagai aspek teknis dan non teknis perlu disosialisaikan kepada semua pihak yang berkepentingan kepada jaringan utilitas terpadu. Keberadaan sarana jaringan utlitas terpadu memerlukan pemeliharaan secara berkelanjutan sehingga dapat berfungsi optimal sesuai yang direncanakan. Ha itu harus direncanakan anggarannya di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah APBD setiap tahun. Dalam kaitan itu, pemerintah Kabupaten Badung sepatutnya mengadakan pembagian beban tanggung jawab dengan pihak-pihak unit kerja yang memanfaatkan fasilitas pemasangan jaringan utilitas terpadu tersebut. Pemerintah Kabupaten Badung dapat membebani biaya perizinan kepada pihak unit-unit kerja sebagai kompensasi atas pemanfaatan fasilitas pemasangan jaringan utilitas terpadu tersebut. Sebaliknya, pihak unit-unit kerja berhak atas fasilitas untuk pemasangan jaringan utilitas yang telah direncanakan. 22 BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT

3.1. Kondisi dan Status Hukum Peraturan Perundang-undangan yang Ada