50 Terkait dengan pengaturan mengenai penempatan jaringan utilitas terpadu, ditinjau dari
Pembukaan UUD Tahun 1945 dan penjabaran visi dan misi Kabupaten Badung, dasar filosofif yang dijadikan dasar adalah tujuan memantapkan pelaksanaan otonomi daerah dengan
mewujudkan kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa
Good Governance Clean Government
, Mewujudkan pembangunan yang serasi, selaras seimbang sesuai fungsi wilayahnya, Melestarikan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, menjaga keamanan dan
keselamatan warga masyarakat serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Badung.
4.2. Landasan Sosiologis
Berdasarkan Lampiran I UU No. 12 Tahun 2011 mengenai sistematika Naskah Akademik, landasan sosiologis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan
yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek. Dijelaskan juga bahwa landasan sosiologis sesungguhnya menyangkut fakta empiris mengenai perkembangan
masalah dan kebutuhan masyarakat dan negara. Landasan teoritis sebagai dasar sosiologis berlakunya suatu kaidah hukum termasuk Peraturan Perundang-Undangan diantaranya adalah
teori Pengakuan yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka. Teori pengakuan tersebut menjabarkan bahwa kaidah hukum berlaku berdasarkan penerimaan dari
masyarakat tempat hukum itu berlaku.
28
Landasan teoritis menyangkut landasan sosiologis bagi suatu Peraturan Perundang- Undangan, Moh. Mahfud MD mengemukakan bahwa karakter produk hukum yang
responsifpopulis
adalah produk hukum yang mencerminkan rasa keadilan dan memenuhi harapan masyarakat. Dalam proses pembuatannya memberikan peranan yang besar dan
partisipasi kelompok-kelompok sosial atau individu dalam masyarakat. Hasilnya bersifat responsif terhadap tuntutan kelompok sosial atau individu dalam masyarakat.
Dalam penyusunan peraturan perundang-undangan dalam hal ini penyusunan Peraturan Daerah, pertimbangan mengenai keadaan sosiologis masyarakat di tempat keberlakuan produk
hukum itu menjadi sangat penting. Kondisi masyarakat Kabupaten Badung merupakan dasar pertimbangan sosiologis dalam pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Badung.
28
Bagir Manan, 1992, Dasar-Dasar Perundang-Undangan Indonesia, Ind-Hil, Co, Jakarta, h.16
51 Kabupaten Badung adalah merupakan salah satu daerah pariwisata yang di Propinsi Bali dan
merupakan wilayah yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup padat dan heterogen dengan mobilitas yang cukup tinggi, karena itu untuk mewujudkan tercapainya pelayananan sarana-
prasarana terhadap semua hal tersebut, perlu memiliki peraturan daerah yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
4.3. Landasan Yuridis