Identifikasi Masalah Tujuan dan Kegunaan

6 penyelenggara jalan sesuai kewenangannya untuk pemanfaatan ruang manfaat jalan dan ruang milik jalan selain peruntukannya meliputi bangunan dan jaringan utilitas, iklan, media informasi, bangun –bangunan, dan bangunan gedung di dalam ruang milik jalan. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung Nomor 12 Tahun 1998 tentang Penggalian Jalan, Merubah Trotoar dan Pemancangan Tiang di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dengan jelas menentukan pada Bagian Menimbang bahwa, Penggalian Jalan, Merubah Trotoar dan Pemancangan Tiang di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung yang dilakukan oleh Unit Kerja dapat mengganggu keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan. Karena itu ditentukan bahwa, penggalian jalan, perubahan trotoar dan pemancangan tiang meliputi: pemasangan baru danatau perbaikan pipa-pipa air minum, pipa- pipa minyak dan gas serta pipa-pipa limbah, kabel tanam listrik, telepon dan sejenisnya; memasang dan atau memperbaiki kabel-kabel dan tiang-tiang listrik maupun kabel tanam listrik, telepon dan sejenisnya; menurunkan dan atau merubah bentukkonstruksi trotoar harus mendapatkan izin lebih dahulu dari Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung. Pelanggaran terhadap ketentuan ini diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 50.000 Lima puluh ribu rupiah. Tetapi Peraturan Daerah No. 12 Tahun 1998 tersebut tidak berlaku secara efektif. Sebab di dalam Perda tersebut tidak terdapat ketentuan pendelegasian wewenang penegakan kepada Satuan Polisi Pamong Praja, selain ketentuan tentang wewenang penyidikan oleh penyidik pada umumnya dan penyidik pegawai negeri sipil. Selain itu, ancaman pidana kurungan dan denda yang sangat rendah sehingga pelaku pelanggaran lebih memilih membayar denda, dan dengan bebas dapat melakukan penggalian yang melanggar perda. Di situ tampak bahwa, kesadaran hukum pihak unit-unit kerja untuk mematuhi perda masih rendah dan kesadaran hukum masyarakat untuk turut mengawasi pelanggaran perda juga kurang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka, diidentifikasi permasalahan penelitian sebagai berikut: a. Pemerintahan Kabupaten Badung tidak memiliki peraturan derah tentang penempatan jaringan utiltas terpadu, melainkan hanya Peraturan Daerah No. 12 Tahun 1998, yang tidak menentukan mengenai penempatan jaringan utilitas terpadu sehingga perlu pengaturan yang 7 jelas dan baik, untuk menjamin pengusahaan dan peruntukkannya tetap terjaga kondisinya dengan baik. Dengan demikian, Peraturan Daerah No. 12 Tahun 1998 perlu dilakukan perubahan guna menyesuaikan dengan perkembangan peraturan perundang-undangan dan kebutuhan masyarakat. b. Perencanaan, pelaksanaan, dan penempatan jaringan utilitas dengan pemasangan kabel danatau pipa di dalam tanah atau di udara oleh unit-unit kerja dilakukan secara sektoral tanpa berkoordinasi sebelumnya, sehingga terjadi pelaksanaan kegiatan silih berganti dan tumpang tindih, bongkar pasang yang dapat mengganggu; merusak suatu jaringan yang sudah ada sebelumnya yang dimiliki oleh unit kerja lain, terganggunya fungsi jalan di dalam ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan; terdapat banyak kabel yang tidak beraturan yang mengganggu pemandangan dan estetika, bahkan mengganggu kenyamanan dan membahayakan keselamatan dan keamanan masyarakat, terutama pengguna jalan.

1.3 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menghasilkan naskah akademik sebagai landasan ilmiah dan akademis bagi perlunya pengaturan jaringan utilitas terpadu dengan menggunakan ruas jalan sebagai media penempatan jaringan utilitas terpadu. Sedangkan kegunaan penelitian adalah untuk menemukan perilaku bermasalah berkaitan dengan penempatan jaringan utilitas dan merekomendasikan upaya penyelesaian dalam bentuk materi muatan yang akan dituangkan dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Jaringan Utilitas Terpadu. 12 Selain itu, hasil penelitian ini sekaligus sebagai dokumen resmi yang menyatu dengan konsep Rancangan Peraturan Daerah yang akan dibahas bersama antara Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung.

1.4 Metode Penulisan Naskah Akademik