Landasan Filosofis Pengaturan Jaringan Utilitas Terpadu di Kabupaten Badung.

48 BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS Peraturan Perundang-undangan harus bersifat dan berlaku umum, karena itu dalam pembentukannya harus memperhatikan landasan-landasan yang menjadi dasar bagi keberadaan dan kekuatannya. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka suatu Peraturan Perundang- undangan yang baik setidaknya memiliki tiga landasan, yakni landasan filosofis, landasan sosiologis, dan landasan yuridis. 24 Peraturan Daerah yang merupakan salah satu produk Peraturan Perundang-undangan daerah secara langsung juga wajib memiliki landasan filosofis, landasan sosiologis, dan landasan yuridis dalam pembentukannya. Pada bab ini akan dibahas mengenai landasan filosofis, landasan sosiologis, dan landasan yuridis perlunya ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung mengenai Penempatan Jaringan Utilitas.

4.1. Landasan Filosofis

Landasan filosofis adalah pandangan yang menjadi dasar cita-cita sewaktu menuangkan suatu masalah ke dalam Peraturan Perundang-undangan. 25 Ketentuan angka 19 Lampiran II UU No. 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan menentukan bahwa Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berdasarkan pemahaman akan hal tersebut, maka bagi pembentukanpembuatan hukum atau Peraturan Perundang-undangan di Indonesia harus berlandaskan pandangan filosofis Pancasila, yakni : 1. Nilai-nilai religiuslitas bangsa Indonesia yang terangkum dalam Sila KeTuhanan Yang Maha Esa; 2. Nilai-nilai hak-hak asasi manusia dan penghormatan terhadap harkat dan martabat kemanusiaan sebagaimana terdapat dalam sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; 24 Hestu Cipto Handoyo, B., 2012, Prinsip-Prinsip Legal Drafting Desain Naskah Akademik, Cet.V, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, h.62. 25 Jazim Hamidi, dkk, 2008, Panduan Praktis Pembentukan Peraturan Daerah Partisipatif, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, h.114. 49 3. Nilai-nilai kepentingan bangsa secara utuh, dan kesatuan hukum nasional seperti yang terdapat dalam sila Persatuan Indonesia; 4. Nilai-nilai demokrasi dan kedaulatan rakyat, sebagaimana terdapat di dalam sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan; dan 5. Nilai-nilai keadilan – baik individu maupun sosial – seperti yang tercantum dalam Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 26 Dalam penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten Badung mengenai penempatan jaringan utilitas, landasan filosofis yang sesuai untuk dijadikan dasar penyusunan diawali dengan melihat pada nilai-nilai yang terkandung dalam UUD Tahun 1945 sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan UUD Tahun 1945, yakni untuk mewujudkan kesejahtraan masyarakat Indonesia. Dalam pembentukan Perda di Kabupaten Badung nilai-nilai tersebut dijabarkan kedalam visi dan misi Kabupaten Badung dalam penyelenggaraan pemerintahan. Visi Kabupaten Badung adalah Melangkah bersama membangun Ba dung berdasarkan “Trihita Karana” menuju masyarakat adil sejahtera dan ajeg, sedangkan misi Kabupaten Badung terbagi menjadi 3 bidang, yakni : 1. Bidang Parahyangan Peningkatan srada dan bhakti Masyarakat terhadapa ajaran agama, serta peningkatan eksistensi adat budaya dalam rangka mengajegkan Bali di era kekinian. 2. Bidang Pawongan - Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia di Badung. - Menata sistem kependudukan dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat - Meningkatkan perekonomian yang berbasis kerakyatan dan ditunjang oleh iklim kemitraan. - Mewujudkan kepastian hukum serta menciptakan ketentraman ketertiban masyarakat. - Mewujudkan kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa Good Governance Clean Government 3. Bidang Pelemahan - Memantapkan pelaksanaan Otonomi Daerah - Mewujudkan pembangunan yang selaras seimbang sesuai fungsi wilayahnya - Melestarikan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 27 26 Hestu Cipto Handoyo, B,Op.Cit.,h.65-66 27 http:www.badungkab.go.idindex.phpprofil3Visi-dan-Misi 50 Terkait dengan pengaturan mengenai penempatan jaringan utilitas terpadu, ditinjau dari Pembukaan UUD Tahun 1945 dan penjabaran visi dan misi Kabupaten Badung, dasar filosofif yang dijadikan dasar adalah tujuan memantapkan pelaksanaan otonomi daerah dengan mewujudkan kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa Good Governance Clean Government , Mewujudkan pembangunan yang serasi, selaras seimbang sesuai fungsi wilayahnya, Melestarikan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, menjaga keamanan dan keselamatan warga masyarakat serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Badung.

4.2. Landasan Sosiologis