Dimensi Job insecurity Job insecurity

mengacu pada need for effectance, competence atau kontrol. Ide ini pertama kali disampaikan dalam literature oleh Robert White pada tahun 1959 yang mengatakan bahwa manusia memiliki keinginan untuk menciptakan dampak pada lingkungan dalam Skinner dan Gembeck, 2010. Pengembangan konstruk kontrol dimulai dari Julian Rotter pada tahun 1966 sebagai locus of control yang diikuti dengan Seligman dengan learned helplessness, self-efficacy oleh Bandura dan causal attributions oleh Weiner dalam Skinner, 2016 dan terus mengalami perkembangan. Konstruk utama dari kontrol adalah pengalaman kontrol experiences control. Hal ini juga mengacu pada generative transmission yakni pengalaman untuk menggunakan berbagai upaya yang menghasilkan perilaku outcomes yang diinginkan dalam Skinner dan Greene, 200. Pengalaman ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni objektif dan subjektif. Pengalaman objektif mengacu pada pengendalian yang sebenarnya terhadap hasil perilaku. Sedangkan kontrol subjektif mengacu pada perceived control atau estimasi individu mengenai ketersediaan kontrol yang dimilikinya dalam Skinner Gembeck, 2010. Spector 2009 mengatakan bahwa kontrol dapat dilihat dari bagaimana seseorang mempersepsikan perceived. Perceived control muncul dari interaksi antara manusia dan lingkungan. Perceived control merefleksikan jumlah kontrol yang dimiliki individu dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lingkungan kerja. Gallagher, Bently dan Barlow 2014 menjelaskan dalam penelitiannya bahwa perceived control didefinisikan sebagai persepsi kontrol terhadap suatu faktor situasional dan peristiwa. Pendapat lain menyebutkan bahwa perceived control adalah kepercayaan belief dimana seseorang dapat mengontrol hasil dari perilakunya dalam Kiecolt, Hughes dan Keith, 2009. Definisi yang serupa di atas menyebutkan perceived control mengacu pada kepercayaan dimana perubahan dalam suatu lingkungan merupakan satu kesatuan dengan perilaku, upaya dan pilihan individu dalam Infurna, Gerstorf, Ram, Schupp dan Wagner, 2011. Berdasarkan definisi-definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa perceived control adalah persepsi ketersediaan kontrol dimana individu percaya bahwa dirinya memiliki kontrol terhadap perilaku di dalam menghadapi suatu situasi.

2. Konstruk Perceived control

Skinner 1996 melalui penelitiannya menyatakan bahwa untuk kepentingan penelitian, peneliti perlu menentukan konstruk kontrol yang digunakan agar membantu untuk memberi label mengenai potensi penyebab dan konsekuensi dari perceived control. Untuk itu peneliti berfokus pada dasar konstruk oleh Skinner tahun 2016. Skinner 2016 menjelaskan bahwa perceived control adalah sistem kompleks yang diidentifikasi oleh berbagai peneliti melibatkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI