Uji Hipotesis Deskripsi Data Penelitian
karyawan mempersepsikan mengalami job insecurity, hal tersebut dapat memiliki dampak secara fisik maupun psikologis dalam De Witte et. al.,
2015. Karyawan yang mempersepsikan mengalami job insecurity dapat mengalami masalah terhadap kesehatan Burgard et. al., 2009, kesehatan
fisik Jiang dan Probst, 2014, rendahnya kesehatan mental De Witte, 2015, penurunan usaha, keinginan untuk meninggalkan pekerjaan dan
tidak ingin mengalami perubahan Greenhalgh dan Rosenblatt, 2014 bahkan mengalami peningkatan tekanan kerja dan terjadi penurunan dalam
pembuatan keputusan Glavin, 2013. Melalui hasil analisis deskriptif diketahui bahwa subjek memiliki
tingkat perceived kontrol yang tinggi dan job insecurity yang rendah. Hasil data pada skala perceived control menunjukkan nilai mean empiris yang
tinggi daripada nilai mean teoritis yakni sebesar 98,13. Sedangkan pada skala job insecurity diperoleh hasil nilai mean empiris yang rendah
daripada nilai mean teoritis yakni sebesar 34,37. Berdasarkan hasil tersebut hal-hal yang memungkinkan subjek
memiliki tingkat kontrol yang tinggi dan job insecurity yang rendah terletak pada persepsi karyawan. Perceived control dan job insecurity
mengandalkan bagaimana karyawan menginterpretasi terhadap situasi yang objektif. Pada konsep perceived control, individu yang berasal dari
lingkungan kerja yang sama dapat mempersepsikan memiliki tingkat kontrol yang berbeda Fox dan Spector, 2006. Begitu juga pada
karakteristik job insecurity yang bersifat subjektif dimana situasi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
objektif dapat dipersepsi secara berbeda oleh masing-masing individu dalam De Witte et. al., 2015; Vulkan, 2012; Elst
et. al., 2014. Beberapa karyawan mungkin akan bersikap takut untuk dipecat sementara tidak ada
alasan objektif bagi mereka untuk kehilangan pekerjaan. Sedangkan yang lain merasa tenang mengenai pekerjaan mereka sementara terdapat
kemungkinan mereka akan dipecat Hans De Witte et. al., 2015. Tingkat kontrol yang berbeda ini dipengaruhi oleh contingency dan
competence yang ditunjukkan sebagai perceived control. Skinner 2016 menjelaskan bahwa dalam komponen contingency dapat diperoleh profil
atau gambaran mengenai keseimbangan apakah individu mengandalkan dirinya atau dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar dan tidak terkendali
sebagai kekuatan penyebab causal forces di tempat kerja dalam menciptakan perilaku. Sedangkan komponen competence menjelaskan
bahwa individu yang percaya memiliki kemampuan yang tinggi mampu mempengaruhi kekuatan atau faktor yang berasal dari luar. Pada masalah
krisis ini dapat diketahui bahwa karyawan merasakan kecemasan dalam kondisi krisis akan tetapi mereka mampu untuk tetap mengandalkan diri
contingency sehingga mereka mampu untuk mengkontrol diri competence di tengah kondisi krisis.
Pada job insecurity, untuk mempersepsikan suatu situasi yang objektif cenderung dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hal lain yang
memungkinkan karyawan memiliki job insecurity yang rendah adalah karena dipengaruhi oleh faktor organisasi Sverke et. al., 2006. Peneliti