Dampak Perceived control Perceived control
Control beliefs terdiri dari contingency belief dan competence belief. Contingency belief adalah sikap yang mengarahkan individu untuk
menghasilkan perilaku outcomes yang diinginkan. Bentuk-bentuk dari contingency antara lain internal usaha, kemampuan, eksternal kekuatan
orang lain, impersonal keberuntungan, takdir dan unknown tidak diketahui. Competence beliefs adalah kepercayaan individu bahwa ia
memiliki kemampuan untuk menciptakan sikap sehingga menghasilkan perilaku yang diinginkan. Skinner dalam Greene dan Murdock, 2013
menjelaskan bahwa perceived control berdasar dari hubungan atribusi antara respon individu terhadap suatu peristiwa contingency dan atribusi
mengenai individu
yang mampu
menciptakan respon
tersebut competence. Untuk itu, penting untuk menggabungkan contingency
belief dan competence belief dalam mengukur ketersediaan perceived control yang dimiliki individu.
Apabila individu mengandalkan contingency internal dan percaya memiliki competence, maka ia memiliki perceived control. Melalui
perceived control, individu akan menunjukkan berbagai perilaku positif seperti menunjukkan usaha, kerja keras, kesediaan untuk berperilaku,
bertahan dalam menghadapi kegagalan dan lain sebagainya. Glavin dan Schieman 2014 juga menyebutkan dalam penelitiannya menjelaskan
bahwa perceived control dapat mengurangi stressor untuk semakin meluas. Serupa dengan Glavin dan Schieman, Spector 2006
mengungkapkan apabila individu mempersepsikan memiliki kontrol, maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ia percaya bahwa situasi yang dihadapinya tidak akan menjadi semakin buruk dan dapat mentoleransi adanya stimulus yang menciptakan stres
yang lebih tinggi. Sedangkan, individu yang mengandalkan contingency eksternal
dan tidak memiliki kepercayaan diri incompetence Individu mengalami kurangnya kontrol atau loss of control.
Jika individu mengalami loss of control maka hal tersebut dapat mengarahkan individu pada
ketidakberdayaan atau helplessness dalam Greene dan Murdock, 2013; Skinner, 2016. De Witte 2005 menjelaskan apabila individu kurang
memiliki kontrol akan mengalami job insecurity. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI