Konstruk Perceived control Perceived control

D. Hubungan Antara Perceived control dan Job insecurity

Job insecurity adalah ketidakberdayaan individu untuk mempertahankan pekerjaannya sebagai akibat dari adanya situasi yang mengancam akan kehilangan pekerjaan. Dengan kata lain, job insecurity merupakan salah satu stressor yang dihadapi karyawan dalam lingkungan pekerjaan. Job insecurity dapat didefinisikan ke dalam dua sudut pandang salah satunya adalah global concept atau konsep global. Konsep global berdasar pada adanya ancaman terhadap pekerjaan. Konsep ini diaplikasikan dalam konteks organisasi yang mengalami krisis dimana job insecurity merupakan ancaman akan ketidakpastian dalam Mauno et. al., 2001; Greenhalgh dan Rosenblatt, 2014. Leka dan Jain dalam De Witte et. al., 2015 menjelaskan bahwa job insecurity mengarahkan individu untuk merasakan dampak secara fisik maupun psikologis. Burgard et. al. 2009 dalam penelitiannya menemukan bahwa perceived job insecurity menjadi prediktor yang signifikan terhadap masalah kesehatan. Dampak lainnya adalah menurunnya kepuasan kerja, terjadinya kecelakaan di tempat kerja serta dampaknya terhadap kesehatan fisik Jiang dan Probst, 2014. Job insecurity dalam De Witte et. al., 2015 berhubungan dengan rendahnya kesehatan mental dan masalah kesehatan secara fisik. Greenhalgh dan Rosenblatt 2014 menjelaskan bahwa pengalaman subjektif dari job insecurity mengarahkan pada disfungsi perilaku bekerja seperti; penurunan usaha effort, keinginan untuk meninggalkan pekerjaan dan tidak ingin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengalami perubahan. Lain halnya dengan Glavin 2013 yang menemukan bahwa karyawan yang mengalami perceived job insecurity mengalami peningkatan tekanan kerja dan terjadi penurunan dalam membuat keputusan. Meskipun demikian, terdapat beberapa cara untuk mereduksi individu untuk mengalami job insecurity. Beberapa studi menemukan efek moderasi dari karakteristik individu salah satunya perceived control dalam Sverke et. al., 2006. Perceived control adalah persepsi ketersediaan kontrol dimana individu percaya bahwa dirinya memiliki kontrol terhadap perilaku di dalam menghadapi suatu situasi. Spector 2009 mengemukakan bahwa kontrol dapat mempengaruhi individu dalam melihat lingkungan kerja dan dapat menahan emosi yang berlebihan sebagai dampak dari lingkungan tersebut. Konstruk kontrol dari Skinner 2016 digunakan sebagai dasar pemahaman untuk mengetahui ketersediaan kontrol yang dimiliki individu. Perceived control oleh Skinner melibatkan control beliefs. Control beliefs adalah konstruk personal yang dipertimbangkan memiliki hubungan terhadap pengaruh lingkungan. Konstruk personal ini merupakan salah satu bentuk perbedaan individu individual differences yang membedakan individu satu dengan yang lainnya khususnya pada domain kognitif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Control beliefs terdiri dari contingency belief dan competence belief. Contingency belief adalah sikap yang mengarahkan individu untuk menghasilkan perilaku outcomes yang diinginkan. Bentuk-bentuk dari contingency antara lain internal usaha, kemampuan, eksternal kekuatan orang lain, impersonal keberuntungan, takdir dan unknown tidak diketahui. Competence beliefs adalah kepercayaan individu bahwa ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sikap sehingga menghasilkan perilaku yang diinginkan. Skinner dalam Greene dan Murdock, 2013 menjelaskan bahwa perceived control berdasar dari hubungan atribusi antara respon individu terhadap suatu peristiwa contingency dan atribusi mengenai individu yang mampu menciptakan respon tersebut competence. Untuk itu, penting untuk menggabungkan contingency belief dan competence belief dalam mengukur ketersediaan perceived control yang dimiliki individu. Apabila individu mengandalkan contingency internal dan percaya memiliki competence, maka ia memiliki perceived control. Melalui perceived control, individu akan menunjukkan berbagai perilaku positif seperti menunjukkan usaha, kerja keras, kesediaan untuk berperilaku, bertahan dalam menghadapi kegagalan dan lain sebagainya. Glavin dan Schieman 2014 juga menyebutkan dalam penelitiannya menjelaskan bahwa perceived control dapat mengurangi stressor untuk semakin meluas. Serupa dengan Glavin dan Schieman, Spector 2006 mengungkapkan apabila individu mempersepsikan memiliki kontrol, maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI