coba lapangan ini menjadi acuan untuk kelayakan produk yang dibuat sebelum digunakan dan diproduksi masal jika diperlukan.
F. Subjek Uji Coba
Pada penelitian ini, subjek uji coba produk adalah siswa kelas III-A di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta. Siswa yang terlibat sebagai subjek uji
coba terdiri dari tiga bagian yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan kelas. Subjek uji coba memiliki karakteristik
gaya belajar yang berbeda-beda, kemampuan prestasi yang berbeda-beda, tingkat pemahaman yang berbeda-beda, dan jumlah siswa yang proposional
sehingga pengelolaan uji coba perorangan, kelompok kecil, dan lapangan dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
G. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh melalui proses validasi oleh ahli media dan ahli materi juga melalui proses uji coba perorangan, kelompok kecil, dan
lapangan kelas digunakan untuk menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Data yang dikumpulkan tersebut berupa data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif dan kualitatif merupakan hasil revisi dari ahli media, ahli materi, dan siswa untuk mengembangkan kualitas dari produk
yang dihasilkan yaitu video pembelajaran.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Pengukuran variabel tidak didapat dilakukan secara langsung melainkan harus melalui indikator yang dapat dengan mudah diamati oleh peneliti.
Pengukuran variabel dalam penelitian ini membahas mengenai tingkat pemahaman, sikap siswa selama pembelajaran melalui media video, dan
kualitas media serta perangkat pembelajaran. Untuk menghasilkan produk pembelajaran yang berkualitas diperlukan instrumen yang berkualitas dan
mampu menghasilkan data yang diperlukan untuk proses pengembangan media video. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner, observasi, dan wawancara. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu:
1. Tes Supratiknya 2012:25-26 mengemukakan bahwa tes merupakan
salah satu jenis asesmen yang menggunakan aneka prosedur spesifik untuk memperoleh informasi dan mengkonversikan atau mengubah informasi
tersebut ke dalam skor atau bilangan. Tes yang baik harus mampu berperan sebagai sampel periaku presentatif, yaitu mengndung item-item
yang benar-benar mencerminkan pengetahuan, keterampilan atau sifat kepribadian sebagai hasil belajar yang hendak diukur tau diungkap dari
testi. Cross dalam Sukardi 2008:1 menyatakan bahwa evaluasi adalah
proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat tercapai. Definisi ini menerangkan secara langsung hubungan evaluasi dengan
tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat, dimana suatu tujuan dapat dicapai. Sebenarnya evaluasi juga merupakan proses memahami, memberi
arti, mendapatkan, dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi keperluan pengambil keputusan.
Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan melalu media video yang telah
dikembangkan oleh peneliti. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu pre-test
dan post-test. Pre-test dilakukan beberapa hari sebelum penelitian dilakukan, sedangkan post-test dilakukan setelah penelitian. Jenis soal
yang terdapat dalam tes adalah isian singkat dan dibuat berdasarkan kompetensi yang digunakan oleh peneliti.
2. Kuesioner Margono 2003: 167 menyatakan bahwa kuisioner merupakan suatu
alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pernyataan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden.
Pada dasarnya kuisioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur responden. Kuisioner ini berisi sejumlah
penyataan atau pertanyaan yang dijawab oleh responden siswa sesuai dengan petunjuk di dalam lembar kuesioner. Kuesioner ini disusun untuk
mengevaluasi kualitas video pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti selama proses pembelajaran. Berikut adalah kuesioner yang
digunakan oleh peneliti selama proses penelitian:
Tabel 3.1 Instrumen Kuesioner Kualitas Media Video oleh Siswa
No Komponen penilaian
Skor Komentar
4 3 2 1
1 Gambar dalam video menarik
bagi saya 2
Huruf dalam video bisa saya baca 3
Warna hurufnya bagus 4
Suara narator terdengar dengan jelas oleh saya
5 Kecepatan
narator berbicara
sesuai dengan gambarvideo yang ditampilkan
6 Bahasa yang digunakan narator
dapat saya mengerti dengan jelas 7
Music dalam video tidak mengganggu suara narator
8 Materi dalam video dapat saya
pahami dengan baik 9
Gambar dalam video berkualitas bagus atau tidak pecah
10 Gambar yang digunakan sesuai
dengan materi yang dipelajari
Jumlah skor Total skor
3. Observasi pembelajaran Observasi pembelajaran dilaksanakan secara terbuka dan membahas
tentang tingkat pemahaman dan sikap siswa sebelum penelitian dengan menggunakan medua video.
Tabel 3.2 Instrumen Observasi
Aspek Ya
Tidak Keterangan
Guru Guru menggunakan media pada pembelajaran.
Guru menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar.
Guru menggunakan sumber belajar yang bervariasi.
Interaksi guru dengan siswa.
Aspek Ya
Tidak Keterangan
Siswa Ketertarikan siswa saat mengikuti
pembelajaran.
Partisipasi siswa terhadap pembelajaran yang diberikan guru.
Suasana dalam kelas saat pembelajaran. Kondisi kelas
Ruang kelas. Lingkungan sekitar.
Sarana dan prasarana.
4. Wawancara Wawancara dilaksanakan kepada guru kelas. Wawancara dilakukan
sebelum dan sesudah uji coba produk. Penggumpulan data melalui wawancara digunakan untuk mengetahui kelayakan, pemahaman materi,
dan pengaruh bagi siswa dari video pembelajaran. Sebelum melaksanakan wawancara, peneliti harus menyiapkan instrumen wawancara yang disebut
angket. Syaodih 2008:217 menyatakan bahwa angket hanya berupa pertanyaan pokok tidak lebih dari 7 atau 8 pertanyaan.
Tabel 3.3 Instrumen Wawancara
Aspek Item
Keterangan
Pengajaran Persiapan apa yang ibu lakukan sebelum mengajar? Kapan ibu mempersiapkan materi pembelajaran?
Apa kendala ibu waktu pembelajaran di kelas? Metode pembelajaran yang digunakan?
Media Apakah setiap materi IPA, ibu menggunakan media?
Contoh-contoh media yang digunakan?
Aspek Item
Keterangan
Apakah dengan menggunakan media, materi dapat tersampaikan?
Darimana sumber media diperoleh? Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berpartisipasi? Hal-hal apa saja yang ibu pertimbangkan dalam
penggunaan media? Bagaimana perbedaan pembelajaran yang
menggunakan media dan tidak menggunakan media?
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan jenis data yang akan dikumpulkan selama penelitian yaitu kuisioner,
observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa kualitatif dan kuantitatif. Data ini selanjutnya digunakan sebagai masukan
untuk penyempurnaan produk melalui tahap revisi sebelum menuju ke tahap selanjutnya. Data kualitatif diperoleh melalui komentar, kritik, dan saran dari
ahli media, ahli materi, dan siswa yang diminta untuk memberi penilaian langusng terhadap produk yang telah dikembangkan. Data kuantitatif diperoleh
dari lembar kuesioner dengan menggunakan skala Likert, yang dianalisis secara statistik melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Pengumpulan data kasar 2. Pemberian skor untuk analisis kualitatif
3. Mengkonversi skor yang didapat menjadi nilai dengan acuan PAP Sukardjo, 2005:53 yang dipaparkan pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Konversi Skala Lima PAP
Kategori Nilai
Sangat Baik x Xi+1,80 SBi
Baik Xi+0,60 SBi x ≤ Xi+1,80 Sbi
Cukup Baik Xi-
0,60 SBi x ≤ Xi+0,60 Sbi Kurang Baik
Xi- 1,80 SBi x ≤ Xi-0,60 Sbi
Sangat Kurang Baik x ≤ Xi-1,80 SBi
Keterangan:
Xi rerata ideal =
2 1
skor maksimal ideal + skor minimal ideal SBi simpangan baku ideal =
6 1
skor maksimal ideal - skor minimal ideal
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai data analisis kebutuhan, deskripsi produk awal, pengumpulan bahan, pembuatan dan pemograman, data uji coba dan revisi
produk, analisis data, dan kajian produk akhir. A.
Data Analisis Kebutuhan
Peneliti menggunakan teknik observasi kelas, wawancara dengan guru, dan tes sebagai analisis kebutuhan yang diperlukan selama penelitian. Teknik
observasi dan wawancara dengan guru dilakukan sebelum penelitian untuk mendapatkan permasalahan yang dialami oleh guru dan siswa. Sedangkan tes
dilakukan sebelum dan sesudah penelitian untuk mengetahui dan membuktikan bahwa media video dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan
peneliti di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta sebagai sampel penelitian yang menunjukkan bahwa SD tersebut sudah menggunakan teknologi seperti LCD
projector , screen, dan laptop, namun hanya beberapa guru yang dapat
mempergunakannya untuk proses pembelajaran. Data analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti menggunakan teknik observasi dan wawancara untuk
memperoleh informasi yang relevan.