12
dengan mengundang pakar dan praktisi kwirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita.
Melalui pelatihan, berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan terhadap dinamika perubahan lingkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan
dikembangkan. Melalui otodidak, melalui berbagai media dapat menumbuhkan semangat berwirausaha, misalnya melalui biografi
pengusaha sukses, media televisi, radio, majalah, koran, internet,dan berbagai media lain yang dapat diakses untuk menumbuhkan minat
berwirausaha.
2. Jiwa Berwirausaha
a. Pengertian Jiwa Kewirausahaan
Jiwa kewirausahaan merupakan rasa percaya diri, ulet, disiplin, mandiri, optimis, memiliki jiwa kepemimpinan, antusiasme, berpikir
positif, serta berani mengambil resiko dalam menjalankan dan mengelola suatu usaha.
Jiwa kewirausahaan ternyata sangat mempengaruhi minat seseorang untuk menjadi wirausahawan. Karakteristik yang telah
dianugerahkan kepada kita tersebut merupakan semua karakteristik seorang entrepreneur.
13
Sesungguhnya semua manusia memiliki potensi untuk menjadi seorang entrepreneur
dan telah menjadi seorang entrepreneur dalam satu dan lain hal.
Semua kita adalah manusia kreatif yang selalu memandang ke depan, selalu mencari jawaban, selalu mencari cara baru untuk
melakukan segala sesuatu dengan lebih benar dan lebih baik. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa minat untuk
menjadi wirausahawan ternyata tidak dapat dipisahkan dari ciri-ciri sebagai manusia yang berkemauan keras, berkeyakinan kuat atas
kemampuan pribadi, keberanian mengambil resiko, kejujuran dan tanggung jawab, ketahanan fisik dan mental, ketekunan dan keuletan
dalam berusaha, pemikiran yang kreatif dan inovatif, dan berorientasi masa depan. Dengan kata lain, bahwa ciri-ciri yang terdapat pada
manusia sesungguhnya merupakan ciri-ciri manusia atau seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan.
Jiwa adalah roh manusia yang ada di dalam tubuh dan menyebabkan hidup; nyawa, seluruh kehidupan batin manusia yang
terjadi dari perasaan, pikiran, angan-angan, sesuatu yang utama dan menjadi sumber tenaga dan semangat, isi maksud yang sebenarnya, arti
maksud yang tersirat dalam perkataan, perjanjian, daya hidup orang atau makhluk hidup lainnya.
14
Membentuk jiwa kewirausahaan dapat dilakukan secara internal maupun eskternal. Jiwa kewirausahaan akan relative lebih mudah
dibentuk melalui pribadi masing-masing dari dalam. Serta lebih efektif bila dilengkapi oleh kegiatan berinteraski dengan
berbagai faktor dari luar. Suherman Eman, 2008:09 Adapun cara membentuk jiwa wirausaha dapat dilakukan melalui ;
1 Mengetahui sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha.
2 Memahami sikap dan perilaku yang wajib dimiliki dan dilakukan
bila menjadi entrepreneur. 3
Mengerti apa yang harus dilaksankan untuk sukses dijalur ini. Jiwa kewirausahaan memiliki ciri-ciri adalah sebagai berikut :
1 Percaya diri Self Confident. Kepercayaan diri merupakan suatu
paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini
merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh
karena itu kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan. Seorang yang memiliki
kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.
2 Berorientasi tugas dan hasil. Seseorang yang selalu mengutamakan
tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan hilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan,
15
tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai.
Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat, serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka sukses berikutnya
akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan semakin berkembang.
3 Keberanian mengambil risiko. Kemauan dan kemampuan untuk
mengambil resiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Tindakan mengambil risiko merupakan bagian
hakiki dari seorang wirausaha. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Wirausaha
merupakan orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan. Dengan demikian,
keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan
perhitungan dan realistik. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistik.
Artinya, wirausaha menyukai tantangan yang sukar namun dapat dicapai. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena
tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Jangan takut gagal. Seperti contohnya Thomas Alfa
Edison berani mengambil resiko untuk gagal 9.998 kali dalam membuat lampu pijar.
16
Atas keberhasilan itu.“Apa kunci kesuksesan itu ? Ia menjawab ; Saya sukses karena kehabisan apa yang disebut kegagalan.”
Penemuan yang dipatenkan tercatat sebanyak 1.093 buah. Agung K.2010 ;76
4 Kepemimpinan. Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki
sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda lebih dulu lebih menonjol. Dengan menggunakan
kemampuan kreativitas dan keinovasiannya,ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih
dulu dan segera berada di pasar. Seorang wirausaha yang memiliki usaha, perlu juga membutuhkan orang lain dalam pelaksanaannya.
Karena itu dibutuhkan kepemimpinan yang baik. Hal ini berfungsi untuk mengarahkan orang yang dipimpin agar mau mewujudkan
keinginannya. Maka belajarlah berpikir seperti seorang pemimpin yang baik. Setya Wira 2010;55.
5 Berorientasi ke masa depan. Orang yang berorientasi ke masa
depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang jauh ke masa
depan, maka selalu berusaha untuk berkarsa dan berkaya. Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang
dan tantangan demi pembaharuan masa depan.
17
Pandangan yang jauh ke depan, membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab
itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang. 6
Kreativitas dan inovasi. Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru thinking new things dan keinovasian adalah melakukan
sesuatu yang baru doing new things. Kreativitas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide
baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan mencari peluang. Orang yang berpikir besar dan
mempunyai kekayaan yang besar, biasanya mempunyai cara berpikir yang kreatif. Karena dengan kreatifitaslah, permasalahan
dapat diatasi dengan lebih baik. Kreatif dapat dilakukan dengan cara mengembangkan hal yang sudah ada menjadi lebih baik, lebih
cepat, lebih nyaman. Hal-hal yang masuk dalam criteria kreatif biasanya mengandung hal-hal seperti kebaruan, keorisinalan,
keunikan, hal-hal di luar kebiasaan, dll. Atas jasa dan kontribusi dari orang-orang yang kreatif di berbagai bidanglah yang membuat
orang banyak mau memberikan uangnya kepada orang-orang tersebut sehingga menjadikannya kaya. Contohnya adalah Bill
Gates yang menemukan hal-hal baru dalam dunia computer. Kolonel Sanders denga resep ayam goring Kentucky-nya yang
dianggap orisinal. Setya Wira 2010;51. Tips terbaik agar kreatif adalah yakin bahwa sesuatu dapat dilakukan.
18
Jika yakin dengan sesuatu dilakukan maka pikiran akan membantu dan melapangkan jalan cara mendapatkannya. Buanglah kata “tidak
munngkin” tidak akan berhasil, pokoknya segala sesuatu yang yang berkonotasi destruktif harus dibunuh. Agung K. 2010 ;76. Dalam
dunia kewirausahaan, kreatifitas sangatlah penting untuk dimiliki agar tetap bisa bertahan dan maju dalam usaha dan pekerjaan.
Keinovasian diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan
peluang untuk mempertinggi dan meningkatkan taraf hidup. Oleh karena itu, kewirausahaan adalah “thinking and doing new things
or old thinks in new ways ” kewirausahaan adalah berpikir dan
bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.
7 Memiliki tenaga dalam. Memiliki tenaga dalam artinya bahwa
seorang wirausaha harus memiliki keuletan, ketabahan, ketekunan, kejujuran, kedisiplinan, ketulusan, keikhlasan dan kesopanan, serta
keramahan. Menurut John J. Kao, Suhardi Yusuf 2011;11 kewirausahaan
dipandangnya sebagai sebuah usaha untuk menciptakan nilai tambah melalui pengenalan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan
resiko dan komunikasi. Sedangkan menurut Robert D. Hisrich, wirausaha adalah seseorang yang membawa sumber daya, pekerja, material dan
asset lain menjadi suatu kombinasi yang membuat mereka memiliki nilai
19
yang lebih tinggi daripada sebelumnya, seorang wirausaha juga memperkenalkan perubahan dan inovasi.
b. Pengaruh Jiwa Kewirausahan Terhadap Minat Berwirausaha