Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

114 Variabel X2 Pemahaman Konsep Kewirausahaan memiliki r hitung =0,298; sig.=0,001 α0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa variabel X2 Pemahaman Konsep Kewirausahaan berpengaruh terhadap Minat mahasiswa menjadi wirausahawan. Dengan demikian hipotesis ke dua yang menyatakan bahwa ada pengaruh pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat mahasiswa berwirausaha diterima. Variabel X3 Pandangan Tentang Kesempatan Kerja memiliki r hitung =0,244 sig.=0,006 α0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa variabel Pandangan Tentang Kesempatan Kerja berpengaruh terhadap Minat mahasiswa menjadi wirausahawan. Dengan demikian hipotesis ke tiga yang menyatakan bahwa ada pengaruh pandangan tentang kesempatan kerja terhadap minat mahasiswa berwirausaha diterima.

D. Pembahasan

1. Pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha. Dari hasil uji hipotesis pada tabel 4.31, menunjukan bahwa ada hubungan yang positif antara variabel jiwa kewirausaan dan minat mahasiswa berwirausaha. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar r hitung = 0,404r tabel = 0,173 dan nilai probabilitas pada signifikansi Sig. 2-tailed α = 0,0000,05. Dengan demikian dapat diartikan bahwa ada pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha. 115 Secara teoritis, adanya pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha karena adanya rasa percaya diri Self Confident yang dimiliki seorang mahasiswa. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan diri dari mahasiswa merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh karena itu kepercayaan diri mahasiswa memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan. Seorang mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan. Dalam hal ini termasuk juga minat seseorang mahasiswa untuk berwirausaha Suryana, 2001:15. Adanya sikap berorientasi tugas dan hasil. Seseorang mahasiswa yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, maka ia akan selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekat kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Mahasiswa yang berinisiatif berarti ia selalu ingin mencari dan memulai. Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat, serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan semakin berkembang Suryana, 2001:16. Adanya sikap keberanian mengambil risiko. Mahasiswa yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Dengan demikian, keberanian seorang mahasiswa untuk menanggung risiko menjadi nilai kewirausahaan 116 yang penuh dengan perhitungan dan realistik. Kepuasan yang besar diperoleh apabila mahasiswa berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistik. Artinya, mahasiswa menyukai tantangan yang sukar namun dapat dicapai. Adanya sikap kepemimpinan. Mahasiswa yang ingin menjadi wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda lebih dulu lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan keinovasiannya, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu dan segera berada di pasar Suryana, 2001;17. Adanya sikap berorientasi ke masa depan. Mahasiswa yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang jauh ke masa depan, maka selalu berusaha untuk berkarsa dan berkaya. Pandangan yang jauh ke depan, membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang. Adanya sikap kreativitas dan inovasi. Kreativitas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara- cara baru dalam memecahkan persoalan dan mencari peluang. Keinovasian diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk mempertinggi dan meningkatkan taraf hidup. 117 Oleh karena itu, kewirausahaan adalah berpikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Termasuk dalam hal ini, adalah bahwa mahasiswa yang memiliki jiwa kreativitas memiliki minat berwirausaha Suryana, 2001:18. Adanya sikap memiliki tenaga dalam. Memiliki tenaga dalam artinya bahwa seorang wirausaha harus memiliki keuletan, ketabahan, ketekunan, kejujuran, kedisiplinan, ketulusan, keikhlasan dan kesopanan, serta keramahan. Agar wirausahawan dapat sukses yang gemilang, anda harus memiliki kepribadian yang menarik. Maka, betapa pentingnya jika anda bersikap sopan dan hormat kepada orang lain. Kejujuran adalah sesuatu yang sangat penting bagi pembentukan kepribadian seorang wirausaha, sebab hal ini merupakan dasar dari sukses-sukses selanjutnya. Oleh karena itu mahasiswa yang memiliki tenaga dalam ia akan selalu ulet, tabah dan tekun serta disiplin dalam mengembangkan minat dalam berwirausaha Yuyus Suryana, Kartib Bayu, 2010:184-185. 2. Pengaruh pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat berwirausaha. Dari tabel diatas pada analisis regresi ganda diperoleh harga konstanta a sebesar 16,298 koefisien regresi variabel pemahaman konsep kewirausahaan X 2 sebesar 0,071. Dari persamaan regresi ganda dua pridikator ini bisa dijelaskan, jika X = 0, maka nilai Y = 16,298. Koefisien regresi ganda untuk variabel X 2 sebesar 0,071 dan X 3 sebesar 0,068 karena 118 bertanda positif + yang berarti setiap ada perubahan pemahaman konsep kewirausahaan variabel minat berwirausaha akan bertambah sebesar 0,071 dengan asumsi variabel pandangan tentang kesempatan kerja tetap. Demikian juga, jika variabel pandangan tentang kesempatan kerja bertambah satu satuan maka variabel minat berwirausaha akan bertambah sebesar 0,068 dengan asumasi variabel pemahaman konsep kewirausahaan tetap. Pengajuan ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel . Hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan SPSS menunjukkan F hitung sebesar 14,384 dengan signifikansi sebesar 0,000 Harga F tabel dengan derajat kebebasan pembilang 2 dan derajat kebebasan penyebut 123, a = 5 adalah 3,028. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa F hitung f tabel yaitu 14,3843,028 dan taraf signifikasi lebih dari 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh pandangan tentang kesempatan kerja terhadap minat berwirausaha diterima. Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel 4.36 diatas, menunjukan bahwa ada hubungan antara variabel pemahaman konsep kewirausahaan dengan minat berwirausaha. Hal ini didukung oleh hasil r hitung =0,298; sig.=0,001 α0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa variabel pemahaman konsep kewirausahaan berpengaruh terhadap minat berwirausaha. 119 Dengan demikian pengujian hipotesis yang menyatakan ada hubungan pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat berwirausaha adalah diterima. Secara teoritis, adanya hubungan pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat berwirausaha karena, pendidikan kewirausahaan merupakan syarat keberhasilan bagi seorang wirausaha. Dalam pemahaman konsep kewirausahaan istilah wirausaha entrepreneur sudah tidak asing lagi saat ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenai produksi baru, menentukan cara produksi baru, memasarkan, serta mengatur permodalan operasinya. Sedangkan menurut Raymond Kao, seorang pakar kewirausahaan, entrepreneur adalah orang yang menciptakan kemakmuran dan proses peningkatan nilai tambah melalui inkubasi gagasan, memadukan sumberdaya, dan membuat gagasan menjadi kenyataan. Sementara menurut Rhenald Kasali, entrepreneur adalah seseorang yang menyukai perubahan, melakukan berbagai temuan yang membedakan dirinya dengan orang lain, menciptakan nilai tambah dan memberikan manfaat bagi dirinya dan orang lain Yopi Hendra Deny Riana.2008:2-3. Menurut Suryana, dalam buku kewirausahaan dikatakan bahwa kewirausahaan entrepreneur adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju suskses. Kewirausahaan menurut Drucker 1959 adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan 120 berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang Suryana. 2006:2. Jadi secara sederhana arti wirausahawan entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Sementara itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan Kasmir.2006:16-17. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan. Menurut Stoner, James; kewirausahaan adalah kemampuan mengambil faktor-faktor produksi, lahan kerja, tenaga kerja dan modal- menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lain. Dalam pemahaman konsep, seorang wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang cepat dalam memastikan kesuksesan. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan 121 efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. Menurut Joseph Schumeter, entrepreneur atau wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut http:revolsirait.comdefinisi- kewirausahaan. Kewirausahaan adalah suatu konsep yang akan terus berkembang mengikuti perubahan perilaku para wirausahawan sebagaimana dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi di sekitarnya. Kewirausahaan dapat dipandang sebagai suatu perilaku yang mencakup upaya-upaya seseorang dalam meraih kesempatan tanpa memandang seberapa besar sumber daya yang berada di bawah control orang tersebut Ritonga,2007:156. Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai pemahaman dan kemampuan melihat serta menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Menjadi seorang wirausaha berarti memadukan perwatakan pribadi, keuangan dan sumber-sumber daya di dalam usaha. Memiliki kemampuan 122 menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang, mengumpulkan sumber- sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan-keuntungan dari peluang itu. Karena entrepreneur adalah seorang yang berusaha dengan keberanian dan kegigihan sehingga usahanya mengalami pertumbuhan. Ada orang yang memilih bekerja pada orang lain dan membuka usaha sendiri, tetapi mereka belum layak disebut entrepreneur. Kalau mereka hanya sekedar membuka warung, berusaha seadanya, sekedar untuk hidup, maka mereka hanyalah pedagang biasa. Ciri-ciri mereka adalah usaha dan stagnant, tak ada perubahan dari waktu ke waktu, dan dikerjakan tanpa rencana kemajuan sama sekali. Seorang entrepreneur adalah seorang yang “moving forward”, maju terus kedepan. Usahanya tumbuhnya dari waktu ke waktu, dari satu kedai menjadi lima kedai, sepuluh, seratus, lalu seribu. Dari warung kecil menjadi usaha besar. Dari lima karyawan menjadi puluhan, ratusan, atau mungkin saja ribuan karyawan. Salah satu karakter utama seorang wirausaha adalah persahabatan yang kental dengan ketidakpastian uncertainity. Artinya usahawan menggeluti ketidakpastian dari hari ke hari. Seorang entrepreneur mengarahkan usahanya untuk mencapai potensi keuntungan dan dengan demikian mereka mengetahui apa yang mungkin atau tidak mungkin mereka lakukan. Jadi artinya seorang entrepreneur itu harus selalu mengetahui pengetahuan atau informasi 123 baru dimana orang banyak belum mengetahuinya. Dan pengetahuan atau informasi baru tersebut dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan. Dengan inovasi juga seorang wirausaha bisa mendapatkan pengetahuan, informasi, bahkan teknologi baru. Ketika dunia dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang mengalami sukses dan gagal. Namun seorang entrepreneur selalu berusaha memperbaiki kesalahannya. Kirzerian Entrepreneur, memakai pandangannya “human action ” dalam menganalisis peranan entrepreneurial pengusaha. Sama halnya dengan prinsip “the man behind the gun”, mengandung makna yang sama dengan “knowing where to look knowledge”. Dengan memanfaatkan pengetahuan yang superior inilah seorang entrepreneur bisa menghasilkan keuntungan. Dalam pemahaman konsep kewirausahaan ini, istilah kewirausahaan entrepreneur pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine them ”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya, yaitu Jean Baptista S. menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Saya menyatakan bahwa entrepreneur adalah seseorang yang membawa orang lain bersama-sama untuk membangun sebuah organ produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko 124 atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Di jaman global sekarang, adalah jamannya kewirausahaan. Para wirausahawan mengendalikan revolusi yang mentransformasi dan memperbaharui perekonomian dunia. The new economy ditandai oleh budaya kewirausahaan yang diaplikasi ke dalam aktivitas primer dan pendukung. Entrepreneurship merupakan esensi dari usaha bebas simetrik dan a- simetrik karena penciptaan dan kelahiran bisnis baru dalam industri yang telah ada dan industri baru memberi vitalitas bagi ekonomi pasar. Wirausaha cenderung memiliki sifat avonturisme atau selalu terdorong untuk melakukan hal-hal baru yang menantang dengan keyakinan yang dimilikinya. Yang menentukan apakah seseorang akan menjadi seorang wirausaha entrepreneur atau bukan adalah perbuatan dan tindakan. Bukan bawaan, bukan karena bakat, bukan karena sifat- sifatnya, melainkan karena tindakan. Seorang wirausahawan entrepreneur adalah seseorang yang memiliki visi dan intuisi yang realistis sekaligus seorang implementator atau seorang pelaksana yang handal dalam usaha detail-detail yang diperlukan untuk mewujudkan visi pribadi maupun organisasinya. Secara ekonomik, seorang wirausaha adalah seorang yang berkemampuan mengkomparasi “sumberdaya” untuk menghasilkan suatu output. Kelompok wirausaha dapat memberikan multiplier effect bagi 125 lingkungannya, karena seorang wirausaha senantiasa memberdayakan lingkungan dalam setiap aktivitas yang dilakukannya. Untuk membentuk pemahaman dan konsep kewirausahaan merupakan merupakan pola pikir yang memberikan arah dalam tahapan atau langkah-langkah berwirausaha. Jadi pembentukan aspek penting penting untuk menjadi wirausaha dapat dilakuakan melalui pemahaman terhadap makna kewirausahaan, karakteristik kewirausahaan, dan paradigma berwirausaha. Dalam pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat berwirausaha, secara lebih jauh ada faktor yang menjadi kunci keberhasilan wirausahawan dalam membina dan mempertahankan ketahanan mentalnya yakni ; faktor intelijensi, motivasi, dan proaktivitas. Faktor intelijensi merupakan unsur kecerdasan yang berkaitan dengan pemahaman konsep, hubunganya adalah untuk memungkinkan orang meningkatkan pengetahuan serta keahlian. Motivasi menciptakan dorongan yang menggebu dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan proaktivitas selalu menuntun manusia dominan terhadap dirinya sendiri, tanpa goyah karena pengaruh rekanan dari orang lain atau pun dari lingkungan. Pada pemahaman konsep kewirausahaan ini, seorang wirausahawan perlu memiliki intelijensi, karena dengan itu ia bisa mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan keahllian yang ada pada gilirannya nanti akan sangat membantu kiprahnya didunia usaha. 126 Intelijensi dapat dilatih, dipelajari, karena manusia akan semakin cerdas bila otaknya semakin sering dipergunakan untuk berpikir. Dalam pemahaman konsep ini ditekankan bahwa seorang wirausaha berpikir untuk mengatur strategi bisnis, mencari terobosan- terobosan, memecahkan masalah-masalah. Maka seorang wirausahawan tetap konsisten belajar, mencari dan menambah ilmunya disegala disiplin ilmu agar bisa membuat dirinya dan usahanya menjadi kuat serta memiliki kesadaran teknologi tecnology awareness dan inovatif dalam menciptakan produk-produk baru. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan usaha skala kecil, dengan asumsi bahwa pemahaman konsep kewirausahaan yang lebih baik akan memberikan pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola usaha. 3. Pengaruh pandangan tentang kesempatan kerja terhadap minat berwirausaha. Dari tabel diatas pada analisis regresi ganda diperoleh harga konstanta a sebesar 16,298 koefisien regresi variabel pandangan tentang kesempatan kerja X 3 sebesar 0,068. Dari persamaan regresi ganda dua pridikator ini bisa dijelaskan, jika X = 0, maka nilai Y = 16,298. Koefisien regresi ganda untuk variabel X 1 sebesar 0,071 dan X 2 sebesar 0,068 karena bertanda positif + yang berarti setiap ada perubahan pemahaman konsep 127 kewirausahaan variabel minat berwirausaha akan bertambah sebesar 0,071 dengan asumsi variabel pandangan tentang kesempatan kerja tetap. Demikian juga, jika variabel pandangan tentang kesempatan kerja bertambah satu satuan maka variabel minat berwirausaha akan bertambah sebesar 0,068 dengan asumasi variabel pemahaman konsep kewirausahaan tetap. Pengajuan ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan f tabel . Hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan SPSS menunjukkan F hitung 14,384 dengan signifikansi sebesar 0,000 Harga F tabel dengan derajat kebebasan pembilang 2 dan derajat kebebasan penyebut 123, a = 5 adalah 3,028. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa F hitung F tabel yaitu 14,384 3,028 dan taraf signifikasi lebih dari 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh pandangan tentang kesempatan kerja terhadap minat berwirausaha diterima. Dalam variabel pandangan tentang kesempatan kerja r hitung =0,244 sig.=0,006 α0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa variabel pandangan tentang kesempatan kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi wirausahawan. Secara teoritis dalam pandangan tentang kesempatan kerja. Bahwa dengan berwirausaha dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dengan memperluas lapangan pekerjaan dapat mengurangi pengangguran. Barangkali lapangan pekerjaan saja yang diusahakan untuk diperluas. Karena masyarakat membutuhkan pembangunan dengan munculnya 128 berbagai macam proyek pembangunan. Suatu hal yang tidak boleh kita lupakan adalah, bahwa perluasan lapangan kerja itu perlu dibarengi dengan penyiapan manusia-manusia pengisi lapangan kerja baru, atau penyiapan manusia-manusia produktif yang dapat menciptakan sendiri lapangan pekerjaan bagi diri sendiri atau bagi orang lain. Pandangan tentang kesempatan kerja akan mempengaruhi dan ikut menentukan sikap seseorang terhadap kewirausahaan. Kebanyakan wirausaha mempunyai tujuan-tujuan dan pengharapan-pengharapan tertentu. Menjadi seorang wirausaha lebih daripada sebuah pekerjaan atau karier. Berwirausaha adalah suatu gaya hidup dan prinsip-prinsip tertentu akan mempengaruhi strategi pekerjaan. Bersifatlah fleksibel, imaginatif, mampu merencanakan, mengambil resiko, mengambil keputusan-keputusan dan mengambil tindakan untuk mencapai tujuan. Hendaklah bersedia bekerja dalam keadaan konflik, perubahan, dan keragu-raguan. Hal ini berarti bahwa perlu menganalisis diri sendiri dalam hubungan dengan lingkungan tempat bekerja. Seorang wirausaha perlu menyusun prioritas dalam sasaran-sasaran karier atau pekerjaan, dan hasil-hasil yang diinginkan harus berkaitan dengan tujuan-tujuan yang dapat diukur dan berarti. Sasaran-sasaran haruslah bersifat menantang, dan memberi motivasi kepada diri untuk belajar dan berkembang dalam pekerjaan atau karier. Dalam makna menjadi seorang wirausaha yaitu bahwa seorang wirausaha bisa menawarkan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Semakin 129 besar kebutuhan orang akan produk atau jasa dari seorang wirausaha, semakin besar imbalannya. Jika seorang wirausaha bekerja untuk meningkatkan tingkat hidup orang lain dan memperbaiki kehidupan mereka, ia akan melayani kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Geoffery G. Meredith, 1992 : 9. Bagi seorang entrepreneur tentunya selalu mencintai pekerjaannya. Menciptakaan kedekatan dengan pekerjaan agar lebih asyik, produktif, independen, dan persisi seperti yang di idealkan. Tentunya disini uang bukanlah tujuan. Tujuannya adalah hidup lebih baik, bekerja lebih baik, sehingga menyenangkan dalam hidup ini. Dengan pemahaman inilah kita perlu mengubah persepsi tentang bekerja. Bekerja jangan untuk mencari uang. Uang adalah konsekuensinya dari bekerja. Bekerja adalah menciptakan nilai tambah yang bermanfaat bagi semua pihak. Bagi diri sendiri, bekerja adalah belajar. Bukan hanya belajar hal-hal teknis mengenai sesuatu, dan yang terpenting adalah belajar tentang bagaimana uang diciptakan. Dimana pun seorang entrepreneur bekerja, pasti ada sistem di mana uang diciptakan. Biasanya uang diciptakan melalui penciptaan produk yang berupa barang dan jasa. Semakin banyak barang dan jasa yang diproduksi, semakin banyak uang yang diciptakan. Semakin berkualitas barang dan jasa yang diciptakan, semakin banyak pula uang beredar. Untuk itu maka seorang entrepreneur perlu mempelajari sistem ini. Sehingga jika ia bekerja tidak untuk mencari uang, tetapi bekerja untuk menciptakan uang. 130 Mentalitas seorang entrepreneur tentunya terus dikembangkan. Jika entrepreneur atau wirausaha dipandangnya sebagai sebuah profesi. Namun ada yang merasa tidak berbakat, ada pula yang menilai mentalitas ini tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ia pegang karena lebih menggunggulkan nilai-nilai lain ketimbang berfokus pada upaya untuk mencari uang saja. Ukuran sukses dalam kesempatan kerja dihubungkan dengan kepuasan diri dalam mencapai indicator kerja. Dalam mengembangkan mentalitas wirausaha berarti mengajak setiap individu untuk melihat dirinya sebagai professional sukses, dengan kesuksesan tersebut sambung menyambung dan terus hidup untuk menyambut tantangan baru. Arti sukses dalam profesional perlu mengacu pada konsep dan pandangan kesempatan kerja serta konsep diri yang mempunyai visi mengenai seperti apa di masa yang akan datang. Dengan sasaran pribadi yang jelas, secara otomatis akan lebih siap untuk menguatkan intensitas kerja dan lebih tahan terhadap kesulitan yang menghadang. Pandangan bahwa perusahan yang bertanggung jawab untuk menyediakan sukses karier, kenaikan pangkat, penambahan fasilitas itu sudah usang. Suskes kerja hanya dijamin oleh diri sendiri. Semua orang tahu bahwa kesempatan itu sebenarnya ada, bahakan gratis, tetapi harus ditemukan. Inilah salah satu inti dari mentalitas wirausaha. Bahwa kesempatan kerja dapat diraih oleh individu yang sudah punya ancang- 131 ancang untuk siap menyambut ketika kesempatan datang dengan berlatih dan bekerja keras. Karena sikap mental yang hanya sekedar menunggu tidak mendapat tempat lagi dikancah persaingan pekerjaan dan profesi sekarang ini. Wirausahawan memiliki kemampuan-kemampuan tertentu yang dapat diterapkan pada sejumlah karier atau pekerjaan yang luas. Faktor-faktor yang membantu dalam mengembangkan sikap-sikap kewirausahaan dalam karier atau pekerjaan yaitu : 1 pilihlah sebuah pekerjaan atau karier yang akan memberikan kemungkinan untuk mewujudkan diri secara kreatif dan juga memungkinkan pertumbuhan pribadi dan profesi. Jangan menganggap remeh kemampuan dan bakat dalam diri. 2 Jika memulai pekerjaan, tindakan-tindakan dalam diri hendaknya mencontoh dari orang-orang yang berhasil dalam bidang pekerjaan yang sama. Sekali mengerti teknik-teknik mereka dalam mencapai sukses, gunakanlah teknik itu untuk mengembangakan karier dalam berwirausaha dengan cara yang sendiri. janganlah meniru secara buta. Pusatkan perhatian pada aspek- aspek khusus dari orang-orang yang berhasil ini. Kembangkanlah sikap positif melalui praktek seharih-hari. 3 Ketauhilah sebanyak mungkin tentang karier atau pekerjaan yang telah dipilih. Pengetahuan ini akan membantu menjadi ahli dalam jenis pekerjaan tertentu ini. 4 Selalu berusaha meningkatkan diri. Pandanglah masa depan untuk menciptakan tujuan-tujuan baru sebagai sumber perbaikan diri. 5 Terimalah perubahan dan gunakan perubahan untuk memotivasi diri dengan tujuan untuk 132 mencapai sasaran yang lebih tinggi. 6 Berorientasikan tindakan. Melalui tindakan seseorang akan mampu mengambil keuntungan dari peluang- peluang karier baru yang akan mengantar kepada sukses masa depan. Sikap mental yang tepat terhadap pekerjaan sangatlah penting. Para wirausahawan yang berhasil menikmati pekerjaan mereka dan berdedikasi total terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap positif mereka mengubah pekerjaan mereka menjadi pekerjaan yang menggairahkan, menarik dan memberi kepuasan. Seorang wirausaha mengetahui bagaimana menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan bangga akan prestasinya. Maka perlu menunjukkan sikap mental yang positif terhadap pekerjaannya. Karena sikap inilah yang ikut menentukan keberhasilannya. Kebanyakan orang membiarkan keadaan luar mengendalikan sikap mereka, sedangkan para wirausaha menggunakan sikap mereka untuk mengendalikan keadaan. Sikap mental positif memudahkan untuk memfokuskan pada pekerjaan- pekerjaan untuk mencapai hasil yang ingin dicapai. Sikap mental yang perlu dikembangkan oleh seorang wirausahawan dalam mengembangkan usaha dan pekerjaannya yakni : disiplin, komitmen yang tinggi, jujur, kreatif dan inovatif, mandiri, realistis. Dengan memilih sebagai wirausaha lebih menyenangkan dan menantang dan juga bisa mendatangkan uang lebih banyak. Masyarakat sekitarnya juga bisa merasakan manfaat karena tersedia lapangan kerja diperusahaanya. Apa yang dimiliki oleh seorang wirausaha juga bisa 133 dimanfaatkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Produksi yang dihasilkan pun bisa bermanfaat bagi para pekerjanya. Model pendidikan diIndonesia hanya menciptakan tenaga-tenaga buruh yang siap bekerja menjadi operator-operator dipabrik. Disisi lain pemerintah terus-menerus membuat kebijakan yang lebih menguntungkan bagi penanaman modal agar lebih banyak lagi membuka perusahaan di Indonesia. Namun aliran dana untuk Usaha Kecil dan Menengah UKM belum secara maksimal diperhatikan. Maka perlu di himbau para generasi sekarang, terutama para peserta didik para mahasiswai tidak hanya di didik menjadi operator mesin-mesin di perusahaan-perusahaan. Melainkan juga harus di ajarkan tentang bagaimana menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan orang lain, dengan cara merangsang ide-ide para mahasiswa melalui system pengajaran dan pendidikan yang tidak sekedar mengkonsumsi teori yang sudah ada, melainkan menciptakan teori-teori baru. Maka kini mulai muncul kreativitas dari generasi ini yang sangat menggeliat. Lulusan dari perguruan tinggi tidak berharap banyak untuk kerja kantoran atau kerja diperusahaan. Mereka sudah dapat menentukan atau memilih altenatif dunia kerja. Mereka mulai berpikir tentang bagaimana membuka lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan orang lain. Sehingga dari kreativitas itu harus ditunjang dengan manajemen yang baik. Sudah sering kita lihat ada banyak usaha yang membanjir. 134 Ada pilihan alternativ dunia kerja yang lain yaitu ; pekerja professional. Bekerja bisa disektor mana saja dan tidak harus menjadi PNS. Salah satunya adalah menjadi wirausahawan atau entrepreneur. Wirausahawan adalah pekeraan tanpa batas no limit. Merupakan perusahaan yang tidak mengenal bangkrut, tidak mengenal PHK, tidak mengenal ijazah dan juga tidak mengenal uang pelican untuk bisa bekerja di dalamnya. Dengan berwirausaha seorang wirausahawan dapat mengelola sesuatu untuk mendapatkan keuntungan secara ekonomi yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok kecil. Seseorang bisa mendapatkan pekerjaan melalui dirinya sendiri, atau sekelompok orang dapat memperoleh pekerjaan dari kelompok orang itu sendiri. Wirausaha jika dikembangkan akan bisa menjadi sebuah perusahaan atau industri. Ada peluang-peluang yang dapat dipilih agar tidak terjebak dalam lingkaran pengangguran, yaitu dengan bekerja didunia swasta atau sebagai seorang wirausahawan. Dalam dunia kerja dalam perusahaan swasta tentunya akan memikirkan hal- hal yang berurusan dengan perekrutan karyawan; mungkin saja membutuhkan lulusan dari perguruan tinggi yang bonafit, indeks prestasi yang baik, pengalaman kerja. Dalam kompetensi intelijensi ; fleksibilitas berpikir, daya ingat, kemampuan konseptual, numeric dan verbal, dll. Dalam kompetensi personalitas ; adanya sikap loyalitas, kerja sama dalam tim, hubungan dengan lingkungan yang baik, tata karma, keuletan, ketekunan, 135 dan kemandirian. Kompetensi dalam bekerja; kreativitas, kecermatan, ketelitian,kecepatan,kerapihan dan kebersihan, tertib administrasi, tanggung jawab terhadap system dan prosedur, pelaporan, sistematik, pengetahuan,dll. Kompetensi dalam disiplin; absensi dan kepatuhan pada tata tertib. Maka jika kinerja anda berkurang atau turun, maka harus siap-siap untuk turun pangkat atau dikeluarkan dari perusahaan. Namun dalam berwirausaha dunia kerjanya tanpa batas yang penting memiliki sikap kerja yang disiplin,rasional, fleksibel,berpikir positif, strategi,berani mempunyai impian, berani tampil beda,selalu membuat inovasi, mampu mengelola uang dan orang, berkompetensi, dan memiliki ide cemerlang. Dengan demikian dapat membuka peluang kerja bagi orang lain yang ada disekitarnya, sehingga bisa mengurangi pengangguran sedikit demi sedikit. Mendapatkan pengahsilan yang baik dari pekerjaan yang baik. Ini perlu disyukuri, apapun yang sedang dikerjakan, sepanjang pekerjaan tersebut benar, halal, tidak melanggar norma hukum, serta mendapat penghasilan yang cukup, maka sebenarnya itu sudah pantas. Dalam bekerja, sebagai seorang wirausaha, perlu memiliki visi dan tujuan. Memeiliki visi berarti ; hidup tenteram, damai dan sejahtera. Sedangkan tujuan bekerja saat ini berarti untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Seorang wirausaha juga dari pekerjaannya, ia dapat memberikan sumbangsih pada orang-orang disekitarnya. 136

BAB V PENUTUP

Dalam bab penutup ini disajikan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. Bagian kesimpulan mencakup kesimpulan hasil dan pembahasan terhadap hasil penelitian. Bagian keterbatasan penelitian mencakup batasan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa berwirausaha. Bagian saran memuat saran-saran tentang; minat berwirausaha, jiwa kewirausahaan, pemahaman konsep kewirausahaan dan pandangan tentang kesempatan kerja.

A. Kesimpulan

Berdasarkan data penelitian ini, peneliti menarik kesimpulan bahwa ; 1. Variabel Jiwa Kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap minat mahasiswa berwirausaha. r hitung =0,404;sig.=0,000 α0,05 2. Variabel Pemahaman Konsep Kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap minat mahasiswa berwirausaha. r hitung =0,298; sig.=0,001 α0,05 3. Variabel Pandangan Tentang Kesempatan Kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap minat mahasiswa berwirausaha. r hitung =0,244 sig.=0,006 α0,05. 136

Dokumen yang terkait

HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DITINJAU DARI CARA MENGAJAR DOSEN DAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PADA Hasil Belajar Kewirausahaan Ditinjau Dari Cara Mengajar Dosen Dan Minat Berwirausaha Mahasiswa Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan

0 4 11

HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DITINJAU DARI CARA MENGAJAR DOSEN DAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PADA MAHASISWA Hasil Belajar Kewirausahaan Ditinjau Dari Cara Mengajar Dosen Dan Minat Berwirausaha Mahasiswa Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keg

0 5 19

MINAT BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI MOTIVASI DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI Minat Berwirausaha Ditinjau Dari Motivasi Dan Sikap Kewirausahaan Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unive

0 2 20

MINAT BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI MOTIVASI DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI Minat Berwirausaha Ditinjau Dari Motivasi Dan Sikap Kewirausahaan Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unive

0 1 17

Hubungan kompetensi mahasiswa untuk mata kuliah kewirausahaan dan jiwa berwirausaha dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bkk Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1 4 129

Minat berwirausaha di tinjau dari jiwa kewirausahaan, program studi dan latihan berwirausaha : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

0 2 156

Pengaruh jiwa berwirausaha dan latihan berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Ekonomi angkatan 2008 Universitas Sanata Dharma.

0 6 153

Jiwa kewirausahaan mahasiswa Universitas Sanata Dharma ditinjau dari kultur keluarga, program studi, dan jenis pekerjaan orang tua : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

0 0 144

MINAT MAHASISWA BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI FAKTOR JIWA KEWIRAUSAHAAN, PEMAHAMAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN, DAN PANDANGAN TENTANG KESEMPATAN KERJA

0 0 231

Pengaruh jiwa berwirausaha dan latihan berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Ekonomi angkatan 2008 Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 151