Pengaruh Pemahaman Konsep Kewirausahaan terhadap Minat

35 Salah satu karakter utama seorang wirausaha adalah persahabatan yang kental dengan ketidakpastian uncertainity. Artinya usahawan menggeluti ketidakpastian dari hari ke hari.

b. Pengaruh Pemahaman Konsep Kewirausahaan terhadap Minat

Berwirausaha Sebelum memaparkan teori kewirausahaan, terlebih dahulu mengulas pengertian “teori”. Kita biasanya menggunakan teori untuk menjelaskan sebuah fenomena. Fenomena yang akan dijelaskan disini adalah kehadiran entrepreneurship yang mempunyai kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi. Teori tersebut terdiri dari konsep dan konstruksi. Teori adalah “sekumpulan konstruksi konsep, definisi, dan proposisi yang saling berhubungan” yang menunjukkan pandangan sistematis terhadap sebuah fenomena dengan merinci hubungan antar variabel dengan tujuan untuk menerangkan dan memprediksi fenomena. Ada beberapa teori yang menjelaskan dan memprediksi fenomena mengenai kewirausahaan. Secara teoritis, perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana manajemen individu-individu hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. 36 Jadi individu hanya bertindak sebagai “kalkulator pasif” yang kontribusinya relatif kecil terhadap perusahaan. Maka, dalam pendekatan teoritis tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Tapi sebagai titik awal masih bermanfaat juga. Konsep perusahaan the firm yang dijelaskan dalam Neo Klasik masih mengakui juga keberadaan pihak manajemen atau individu-individu. Dan individu inilah yang nantinya berperan sebagai entrepreneur atau intrapreneur , yang akan dijelaskan pada teori-teori selanjutnya. Dari sisi teori keseimbangan equilibrium theory. Menurut teori ini, untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor pelaku ekonomi yang harus berulang-ulang dengan “cara yang sama” sampai mencapai keseimbangan. Jadi kata kuncinya “berulang dengan cara yang sama”, yang disebut “situasi statis”, dan situasi tersebut tidak akan membawa perubahan. Artinya, orang-orang yang statis atau bertindak seperti kebanyakan orang tidak akan membawa perubahan. Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap dinamika di balik perubahan ekonomi yang diamatinya secara empiris. Singkat cerita, akhirnya beliau menemukan unsur eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut disebut entrepeneur. Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang akan membuat perubahan. 37 Masalah ekonomi sebetulnya mencakup mobilisasi sosial dari pengetahuan yang tersembunyi belum diketahui umum yang terfragmentasi dan tersebar melalui interaksi dari kegiatan para entrepreneur yang bersiang. Ada dua konsep utama yang perlu kita perhatikan, yaitu pengetahuan tersembunyi artinya orang lain belum tahu, dan kewirausahaan. Intinya mobilisasi sosial dari pengetahuan tersebut terjadi melalui tindakan entrepreneur. Seorang entrepreneur mengarahkan usahanya untuk mencapai potensi keuntungan dan dengan demikian mereka mengetahui apa yang mungkin atau tidak mungkin mereka lakukan. Artinya seorang entrepreneur itu harus selalu mengetahui pengetahuan atau informasi baru dimana orang banyak belum mengetahuinya. Pengetahuan atau informasi baru tersebut dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan. Dengan inovasi juga seorang wirausaha bisa mendapatkan pengetahuan, informasi, bahkan teknologi baru. Penemuan pengetahuan tersembunyi merupakan proses perubahan yang berkelanjutan. Dan proses inilah yang merupakan titik awal dari pendekatan Austrian terhadap kewirausahaan. Ketika dunia dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang mengalami sukses dan gagal. Namun seorang entrepreneur selalu berusaha memperbaiki kesalahannya. 38 Jadi, jangan heran kalau orang tua atau guru-guru selalu mengatakan bahwa kegagalan itu adalah sukses yang tertunda, belajarlah dari kesalahan, atau “Hanya keledai lah yang terperosok dua kali”. Kirzerian Entrepreneur, memakai pandangannya “human action ” dalam menganalisis peranan entrepreneurial pengusaha. Sama halnya dengan prinsip “the man behind the gun”, mengandung makna yang sama dengan “knowing where to look knowledge”. Dengan memanfaatkan pengetahuan yang superior inilah seorang entrepreneur bisa menghasilkan keuntungan. Istilah kewirausahaan entrepreneur pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine them ”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya, yaitu Jean Baptista S. menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Saya menyatakan bahwa entrepreneur adalah seseorang yang membawa orang lain bersama-sama untuk membangun sebuah organ produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. 39 Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat kondisional. Di jaman global sekarang, adalah jamannya kewirausahaan. Para wirausahawan mengendalikan revolusi yang mentransformasi dan memperbaharui perekonomian dunia. The new economy ditandai oleh budaya kewirausahaan yang diaplikasi ke dalam aktivitas primer dan pendukung. Entrepreneurship merupakan esensi dari usaha bebas simetrik dan a-simetrik karena penciptaan dan kelahiran bisnis baru dalam industri yang telah ada dan industri baru memberi vitalitas bagi ekonomi pasar. Secara harfiah kata usaha dalam istilah kewirausahaan, itu lebih bernotasi effort atau upaya, sehingga jangan dikonotasikan sebagai bisnis belaka. Jiwa dan semangat kewirausahaan tidak hanya harus dimiliki oleh para pengusaha business-man saja, melainkan sangat perlu dimiliki oleh profesi dan peran apa saja dalam berbagai fungsi yang berbeda, apakah itu profesi gurudosen, muridmahasiswa, dokter, tentara, polisi, dan sebagainya. Wirausaha cenderung memiliki sifat avonturisme atau selalu terdorong untuk melakukan hal-hal baru yang menantang dengan keyakinan yang dimilikinya. Yang menentukan apakah seseorang akan menjadi seorang wirausaha entrepreneur atau bukan adalah perbuatan dan tindakan. 40 Bukan bawaan, bukan karena bakat, bukan karena sifat-sifatnya, melainkan karena tindakan. Seorang wirausahawan entrepreneur adalah seseorang yang memiliki visi dan intuisi yang realistis sekaligus seorang implementator atau seorang pelaksana yang handal dalam usaha detail- detail yang diperlukan untuk mewujudkan visi pribadi maupun organisasinya. Pertumbuhan kelompok wirausaha secara integral tidak terlepas dari lingkungan dimana kelompok-kelompok itu berada. Jika lingkungan kurang atau tidak mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok wirausaha, maka perkembangan kewirausahaan akan meniscaya. Wirausaha akan tumbuh jika lingkungan menghargai orang-orang yang kreatif dan menyediakan sarana dan prasarana agar kreativitas itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lingkungan. Secara ekonomik, seorang wirausaha adalah seorang yang berkemampuan mengkomparasi “sumberdaya” untuk menghasilkan suatu output. Kelompok wirausaha dapat memberikan multiplier effect bagi lingkungannya, karena seorang wirausaha senantiasa memberdayakan lingkungan dalam setiap aktivitas yang dilakukannya. Untuk membentuk pemahaman dan konsep kewirausahaan merupakan merupakan pola pikir yang memberikan arah dalam tahapan atau langkah-langkah berwirausaha. Jadi pembentukan aspek penting penting untuk menjadi wirausaha dapat dilakuakan melalui pemahaman 41 terhadap makna kewirausaha, karakteristik kewirausaha, dan paradigma berwirausaha. Menurut Soeharto Prawirokusumo 1997:4, dalam buku kewirausahaan Saefullah, PO Abas Sunarya, Sudaryono 2010:2. Pemahaman dan pendidikan kewirausahaan diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen. Alasanya karena, pertama; kewirasuahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yang mana terdapat teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap. Kedua ; kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu ; posisi permulaan dan didikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemen serta kepemilikan usaha. Ketiga; kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek tersendiri yaitu ; kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Keempat; kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan untuk dan pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur. Kewirausahaan telah di jadikan kompetensi inti guna menciptakan perubahan, pembaruan, dan kemajuan. Kewirausahaan digunakan sebagai bisnis jangka pajang dan kehidupan secara umum. Melalui proses kreatif dan inovasi, wirausaha menciptakan nilai tambah atas barang atau jasa. Dalam pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat berwirausaha, secara lebih jauh ada faktor yang menjadi kunci keberhasilan wirausahawan dalam membina dan mempertahankan ketahanan mentalnya yakni ; faktor intelijensi, motivasi, dan proaktivitas. 42 Faktor intelijensi merupakan unsur kecerdasan yang berkaitan dengan pemahaman konsep, hubunganya adalah untuk memungkinkan orang meningkatkan pengetahuan serta keahlian. Motivasi menciptakan dorongan yang menggebu dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan proaktivitas selalu menuntun manusia dominan terhadap dirinya sendiri, tanpa goyah karena pengaruh rekanan dari orang lain atau pun dari lingkungan. Pada pemahaman konsep kewirausahaan ini, seorang wirausahawan perlu memiliki intelijensi, karena dengan itu ia bisa mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan keahllian yang ada pada gilirannya nanti akan sangat membantu kiprahnya didunia usaha. Intelijensi dapat dilatih, dipelajari, karena manusia akan semakin cerdas bila otaknya semakin sering dipergunakan untuk berpikir. Seorang wirausaha berpikir untuk mengatur strategi bisnis, mencari terobosan-terobosan, memecahkan masalah-masalah. Maka seorang wirausahawan tetap konsisten belajar, mencari dan menambah ilmunya disegala disiplin ilmu agar bisa membuat dirinya dan usahanya menjadi kuat serta memiliki kesadaran teknologi tecnology awareness dan inovatif dalam menciptakan produk-produk baru. Dari berbagai konsep yang dikemukakan diatas, ada beberapa hakikat penting kewirausahaan yaitu ; pertama, kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis. 43 Kedua, kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Ketiga, kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan atau usaha. Keempat, kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha. Kelima, kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan bermanfaat serta bernilai lebih. Keenam, kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan, menhasilkan barang dan jasa sehingga lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Ketujuh, kewirausahaan adalah proses atas penciptaan tambahan kekayaan. Kekayaan diciptakan oleh individu yang berani mengambil risiko dengan syarat-syarat kewajaran, waktu dan komitmen karier atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa. 44

4. Pandangan Tentang Kesempatan Kerja

Dokumen yang terkait

HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DITINJAU DARI CARA MENGAJAR DOSEN DAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PADA Hasil Belajar Kewirausahaan Ditinjau Dari Cara Mengajar Dosen Dan Minat Berwirausaha Mahasiswa Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan

0 4 11

HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DITINJAU DARI CARA MENGAJAR DOSEN DAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PADA MAHASISWA Hasil Belajar Kewirausahaan Ditinjau Dari Cara Mengajar Dosen Dan Minat Berwirausaha Mahasiswa Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keg

0 5 19

MINAT BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI MOTIVASI DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI Minat Berwirausaha Ditinjau Dari Motivasi Dan Sikap Kewirausahaan Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unive

0 2 20

MINAT BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI MOTIVASI DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI Minat Berwirausaha Ditinjau Dari Motivasi Dan Sikap Kewirausahaan Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unive

0 1 17

Hubungan kompetensi mahasiswa untuk mata kuliah kewirausahaan dan jiwa berwirausaha dengan minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bkk Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1 4 129

Minat berwirausaha di tinjau dari jiwa kewirausahaan, program studi dan latihan berwirausaha : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

0 2 156

Pengaruh jiwa berwirausaha dan latihan berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Ekonomi angkatan 2008 Universitas Sanata Dharma.

0 6 153

Jiwa kewirausahaan mahasiswa Universitas Sanata Dharma ditinjau dari kultur keluarga, program studi, dan jenis pekerjaan orang tua : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

0 0 144

MINAT MAHASISWA BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI FAKTOR JIWA KEWIRAUSAHAAN, PEMAHAMAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN, DAN PANDANGAN TENTANG KESEMPATAN KERJA

0 0 231

Pengaruh jiwa berwirausaha dan latihan berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Ekonomi angkatan 2008 Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 151