47
berkaitan dengan tujuan-tujuan yang dapat diukur dan berarti. Sasaran- sasaran haruslah bersifat menantang, dan memberi motivasi kepada diri
untuk belajar dan berkembang dalam pekerjaan atau karier. Dalam makna menjadi seorang wirausaha yaitu bahwa seorang
wirausaha bisa menawarkan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Semakin besar kebutuhan orang akan produk atau jasa dari seorang
wirausaha, semakin besar imbalannya. Jika seorang wirausaha bekerja untuk meningkatkan tingkat hidup orang lain dan memperbaiki
kehidupan mereka, ia akan melayani kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Meredith G. Geoffery 1992 ; 9.
b. Pengaruh Pandangan Kesempatan Kerja Terhadap Minat
Berwirausaha
Orang yang bekerja dapat dikategorikan dalam dua jenis menurut kepemilikan usaha, yaitu orang yang bekerja dalam usaha yang
dimilikinya sendiri dan orang yang menjadi karyawan atau dipekerjakan oleh pemilik usaha untuk mengelola usahanya. Kemudian apa yang
mendorong orang untuk berusaha sendiri atau memilih menjadi karyawan orang lain? Pada dasarnya setiap orang mampu dan bisa bekerja sendiri
termasuk menciptakan lapangan kerja sendiri. Namun dalam kenyataannya hal tersebut perlu perjuangan yang berat dan tidak semua
orang mau melakukan perjuangan tersebut. Ada cara praktis yaitu dengan mendaftar sebagai karyawan perusahaan tanpa perlu repot-repot
48
memikirkan bentuk bisnis yang akan dijalaninya. Di sisi lain, ada orang yang memiliki kreativitas sehingga mampu menangkap peluang bisnis
dan berani mengusahakan sampai bisnis yang diimpikannya terwujud. Proses yang dimulai dari menemukan ide, kemudian mengembangkan ide
tersebut dalam alam nyata dan menjalankan bisnisnya sendiri dalam proses yang dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dan orang yang
memiliki jiwa wirausaha adalah orang yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat digunakan sebagai modal dalam memulai bisnis baru
selain dana yang dimilikinya. Fenomena ini adalah keuntungan bagi dunia bisnis, sebab mampu menambah input komoditi yang
diperdagangkan serta pelaku bisnis yang terampil dan cakap dalam bidangnya masing-masing. Tidak ada satu pun orang kaya atau orang
yang sukses dalam usaha didunia ini yang enggan bekerja. Rata-rata mereka adalah orang yang gila kerja, serta sangat menikmati dan
mencintai pekerjaan. Pekerjaan adalah satu-satunya alasan bagi mereka untuk hidup di dunia ini. Bagi seorang entrepreneur tentunya selalu
mencintai pekerjaannya. Menciptakaan kedekatan dengan pekerjaan agar lebih asyik, produktif, independen, dan persisi seperti yang di idealkan.
Tentunya disini uang bukanlah tujuan. Tujuannya adalah hidup lebih baik, bekerja lebih baik, sehingga
menyenangkan dalam hidup ini. Dengan pemahaman inilah kita perlu mengubah persepsi tentang bekerja. Bekerja jangan untuk mencari uang.
Uang adalah konsekuensinya dari bekerja.
49
Bekerja adalah menciptakan nilai tambah yang bermanfaat bagi semua pihak. Bagi diri sendiri, bekerja adalah belajar. Bukan hanya belajar hal-
hal teknis mengenai sesuatu, dan yang terpenting adalah belajar tentang bagaimana uang diciptakan. Dimana pun seorang entrepreneur bekerja,
pasti ada sistem di mana uang diciptakan. Biasanya uang diciptakan melalui penciptaan produk yang berupa barang dan jasa. Semakin banyak
barang dan jasa yang diproduksi, semakin banyak uang yang diciptakan. Semakin berkualitas barang dan jasa yang diciptakan, semakin banyak
pula uang beredar. Untuk itu maka seorang entrepreneur perlu mempelajari sistem ini. Sehingga jika ia bekerja tidak untuk mencari
uang, tetapi bekerja untuk menciptakan uang. Mentalitas seorang entrepreneur tentunya terus dikembangkan.
Jika entrepreneur atau wirausaha dipandangnya sebagai sebuah profesi. Namun ada yang merasa tidak berbakat, ada pula yang menilai
mentalitas ini tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ia pegang karena lebih menggunggulkan nilai-nilai lain ketimbang berfokus pada upaya untuk
mencari uang saja. Sebagain orang beranggapan bahwa wirausaha atau entrepreneur
adalah sebuah profesi atau alternatif profesi, ketika misalnya ia sudah pension.
Dengan pandangan yang sempit mengenai kewirausahaan, tidak heran bila kita melihat banyak orang yang ‘banting setir’ menjadi wirausaha
malahan tidak berhasil.
50
Ukuran sukses dalam kesempatan kerja dihubungkan dengan kepuasan diri dalam mencapai indicator kerja. Dalam mengembangkan
mentalitas wirausaha berarti mengajak setiap individu untuk melihat dirinya sebagai professional sukses, dengan kesuksesan tersebut sambung
menyambung dan terus hidup untuk menyambut tantangan baru. Arti sukses dalam profesional perlu mengacu pada konsep dan pandangan
kesempatan kerja serta konsep diri yang mempunyai visi mengenai seperti apa di masa yang akan datang. Dengan sasaran pribadi yang jelas,
secara otomatis akan lebih siap untuk menguatkan intensitas kerja dan lebih tahan terhadap kesulitan yang menghadang. Pandangan bahwa
perusahan yang bertanggung jawab untuk menyediakan sukses karier, kenaikan pangkat, penambahan fasilitas itu sudah usang. Suskes kerja
hanya dijamin oleh diri sendiri. Semua orang tahu bahwa kesempatan itu sebenarnya ada, bahakan gratis, tetapi harus ditemukan. Inilah salah satu
inti dari mentalitas wirausaha. Bahwa kesempatan kerja dapat diraih oleh individu yang sudah punya ancang-ancang untuk siap menyambut ketika
kesempatan datang dengan berlatih dan bekerja keras. Karena sikap mental yang hanya sekedar menunggu tidak mendapat tempat lagi
dikancah persaingan pekerjaan dan profesi sekarang ini. Wirausahawan memiliki kemampuan-kemampuan tertentu yang dapat
diterapkan pada sejumlah karier atau pekerjaan yang luas. Faktor-faktor yang membantu dalam mengembangkan sikap-sikap
kewirausahaan dalam karier atau pekerjaan yaitu :
51
1 Pilihlah sebuah pekerjaan atau karier yang akan memberikan
kemungkinan untuk mewujudkan diri secara kreatif dan juga memungkinkan pertumbuhan pribadi dan profesi. Jangan
menganggap remeh kemampuan dan bakat dalam diri. 2
Jika memulai pekerjaan, tindakan-tindakan dalam diri hendaknya mencontoh dari orang-orang yang berhasil dalam bidang pekerjaan
yang sama. Sekali mengerti teknik-teknik mereka dalam mencapai sukses, gunakanlah teknik itu untuk mengembangakan karier dalam
berwirausaha dengan cara yang sendiri. janganlah meniru secara buta. Pusatkan perhatian pada aspek-aspek khusus dari orang-orang
yang berhasil ini. Kembangkanlah sikap positif melalui praktek seharih-hari.
3 Ketauhilah sebanyak mungkin tentang karier atau pekerjaan yang
telah dipilih. Pengetahuan ini akan membantu menjadi ahli dalam jenis pekerjaan tertentu ini.
4 Selalu berusaha meningkatkan diri. Pandanglah masa depan untuk
menciptakan tujuan-tujuan baru sebagai sumber perbaikan diri. 5
Terimalah perubahan dan gunakan perubahan untuk memotivasi diri dengan tujuan untuk mencapai sasaran yang lebih tinggi.
6 Berorientasikan tindakan. Melalui tindakan seseorang akan mampu
mengambil keuntungan dari peluang-peluang karier baru yang akan mengantar kepada sukses masa depan. Sikap mental yang tepat
terhadap pekerjaan sangatlah penting.
52
Para wirausahawan yang berhasil menikmati pekerjaan mereka dan berdedikasi total terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap positif
mereka mengubah pekerjaan mereka menjadi pekerjaan yang menggairahkan, menarik dan memberi kepuasan. Seorang wirausaha
mengetahui bagaimana menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan bangga akan prestasinya. Maka perlu menunjukkan sikap mental yang
positif terhadap pekerjaannya. Karena sikap inilah yang ikut menentukan keberhasilannya. Kebanyakan orang membiarkan keadaan luar
mengendalikan sikap mereka, sedangkan para wirausaha menggunakan sikap mereka untuk mengendalikan keadaan. Sikap mental positif
memudahkan untuk memfokuskan pada pekerjaan-pekerjaan untuk mencapai hasil yang ingin dicapai. Sikap mental yang perlu
dikembangkan oleh seorang wirausahawan dalam mengembangkan usaha dan pekerjaannya yakni :
1 Disiplin; dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan
harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen
wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan
terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang
dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
53
Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan
meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan
akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki
kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan
yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
2 Komitmen tinggi; komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu
hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang
wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif berorientasi pada kemajuan. Komitmen
terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya.
Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi
pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah
konsumen, dan sebagainya.
54
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen
yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus
meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
3 Jujur; kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang
dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik
produk barang dan jasa yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual
yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan
olehwirausahawan. 4
Kreatif dan inovatif ; untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.
Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda
dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan- gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang,
bentu- ataupun waktu.
55
Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan- terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh
gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. 5
Mandiri; seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya
ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya
ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada
prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
6 Realistis ; seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu
menggunakan fakta atau realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan
atau perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan
hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu
dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan atau sumbang saran yang ada keterkaitan erat
dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis. Sementara alasan yang kedua adalah konsep pendidikan yang menghasilkan
pekerja dan bukan pencipta lapangan kerja masih merupakan arus
56
utama dalam pendidikan nasional Indonesia. Menjadi karyawan adalah alasan utama mengapa seseorang melanjutkan kuliah.
Masyarakat Indonesia masih cenderung mencari gaya bekerja dengan zona nyaman, sementara budaya itu sangat bertolak
belakang dengan budaya seorang wirausahawan yang menuntut semangat yang pantang menyerah, berani mengambil risiko,
kreatif , dan inovatif,.
Dengan memilih sebagai wirausaha lebih menyenangkan dan menantang dan juga bisa mendatangkan uang lebih banyak. Masyarakat sekitarnya
juga bisa merasakan manfaat karena tersedia lapangan kerja diperusahaanya. Apa yang dimiliki oleh seorang wirausaha juga bisa
dimanfaatkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Produksi yang dihasilkan pun bisa bermanfaat bagi para pekerjanya.
Kita lihat dalam masyarakat jumlah penduduk miskin semakin bertambah dan pengangguran semakin banyak. Namun pemerintah
berusaha menekan angka pengangguran. Dengan terus menumbuhkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Salah satu solusi dari pemerintah
untuk mengurangi angka pengangguran yaitu ; pembukaan lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS. Namun implikasinya terhadap
pengurangan angka pengangguran sangat kecil, sehingga tidak langsung dapat menyelesaikan masalah pengangguran.
Model pendidikan diIndonesia hanya menciptakan tenaga- tenaga buruh yang siap bekerja menjadi operator-operator dipabrik.
57
Disisi lain pemerintah terus-menerus membuat kebijakan yang lebih menguntungkan bagi penanaman modal agar lebih banyak lagi membuka
perusahaan di Indonesia. Namun aliran dana untuk Usaha Kecil dan Menengah UKM belum secara maksimal diperhatikan. Ada satu hal
yang tidak pernah diperhitungkan pemerintah yaitu bagaimana jika perusahaan-perusahaan yang pernah ada tiba-tiba lenyap ? Kaum buruh
yang begitu banyak akan dibiarkan terbengkalai ? Sementara alternative tempat bekerja lainnya, seperti UKM dan unit usaha wirausaha tidak
mampu menampung mereka. Maka perlu di himbau para generasi sekarang, terutama para
peserta didik para mahasiswai tidak hanya di didik menjadi operator mesin-mesin di perusahaan-perusahaan. Melainkan juga harus di ajarkan
tentang bagaimana menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan orang lain, dengan cara merangsang ide-ide para mahasiswa melalui
system pengajaran dan pendidikan yang tidak sekedar mengkonsumsi teori yang sudah ada, melainkan menciptakan teori-teori baru.
Keberadaan ratusan ribu buruh perusahaan dan calon-calon angkatan kerja baru yang kini tengah mengenyam pendidikan
diperguruan tinggi, adalah fenomena gunung es. Apa yang terjadi jika jumlah mereka yang begitu banyak tersebut masih saja berpikiran bahwa
perusahaan adalah tujuan mereka guna bekerja untuk mendapatkan uang. Perusahaan adalah bagaian dari impian yang praktis. Masuk kerja,
tranning, jadi karyawan, dan setiap bulan dapat gaji.
58
Kerja dan setiap bulan dapat gaji yang pasti. Ini sebenarnya candu. Kebanyakan orang menyangka bahwa pekerjaan yang bukan pekerjaan di
perusahaan adalah bukan kerja. Sehingga dari sekian orang yang terkena putus hubungan kerja PHK, sehingga dari mereka lambat laun menjadi
masalah negara yang luar biasa. Menjadi pengangguran, gengsi jika harus bekerja di level yang dianggap rendah dengan gaji rendah, putus asa
dalam mencari lowongan pekerjaan, malas untuk mengembangkan usaha yang mandiri.
Maka kini mulai muncul kreativitas dari generasi ini yang sangat menggeliat. Lulusan dari perguruan tinggi tidak berharap banyak untuk
kerja kantoran atau kerja diperusahaan. Mereka sudah dapat menentukan atau memilih altenatif dunia kerja. Mereka mulai berpikir tentang
bagaimana membuka lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan orang lain. Sehingga dari kreativitas itu harus ditunjang dengan manajemen
yang baik. Sudah sering kita lihat ada banyak usaha yang membanjir. Ada pilihan alternativ dunia kerja yang lain yaitu ; pekerja
professional. Bekerja bisa disektor mana saja dan tidak harus menjadi PNS. Salah satunya adalah menjadi wirausahawan atau entrepreneur.
Wirausahawan adalah pekeraan tanpa batas no limit. Merupakan perusahaan yang tidak mengenal bangkrut, tidak mengenal PHK, tidak
mengenal ijazah dan juga tidak mengenal uang pelican untuk bisa bekerja di dalamnya.
59
Dengan berwirausaha seorang wirausahawan dapat mengelola sesuatu untuk mendapatkan keuntungan secara ekonomi yang dilakukan
oleh perorangan atau kelompok kecil. Seseorang bisa mendapatkan pekerjaan melalui dirinya sendiri, atau sekelompok orang dapat
memperoleh pekerjaan dari kelompok orang itu sendiri. Wirausaha jika dikembangkan akan bisa menjadi sebuah perusahaan atau industri.
Ada peluang-peluang yang dapat dipilih agar tidak terjebak dalam lingkaran pengangguran, yaitu dengan bekerja didunia swasta
atau sebagai seorang wirausahawan. Dalam dunia kerja dalam perusahaan swasta tentunya akan memikirkan hal-hal yang berurusan
dengan perekrutan karyawan; mungkin saja membutuhkan lulusan dari perguruan tinggi yang bonafit, indeks prestasi yang baik, pengalaman
kerja. Dalam kompetensi intelijensi ; fleksibilitas berpikir, daya ingat, kemampuan konseptual, numeric dan verbal, dll. Dalam kompetensi
personalitas ; adanya sikap loyalitas, kerja sama dalam tim, hubungan dengan lingkungan yang baik, tata karma, keuletan, ketekunan, dan
kemandirian. Kompetensi dalam bekerja; kreativitas, kecermatan, ketelitian,kecepatan,kerapihan dan kebersihan, tertib administrasi,
tanggung jawab terhadap system dan prosedur, pelaporan, sistematik, pengetahuan,dll. Kompetensi dalam disiplin; absensi dan kepatuhan pada
tata tertib. Maka jika kinerja anda berkurang atau turun, maka harus siap- siap untuk turun pangkat atau dikeluarkan dari perusahaan.
60
Namun dalam berwirausaha dunia kerjanya tanpa batas yang penting memiliki sikap kerja yang disiplin,rasional, fleksibel,berpikir
positif, strategi,berani mempunyai impian, berani tampil beda,selalu membuat inovasi, mampu mengelola uang dan orang, berkompetensi, dan
memiliki ide cemerlang. Dengan demikian dapat membuka peluang kerja bagi orang lain yang ada disekitarnya, sehingga bisa mengurangi
pengangguran sedikit demi sedikit. Mendapatkan pengahsilan yang baik dari pekerjaan yang baik.
Ini perlu disyukuri, apapun yang sedang dikerjakan, sepanjang pekerjaan tersebut benar, halal, tidak melanggar norma hukum, serta mendapat
penghasilan yang cukup, maka sebenarnya itu sudah pantas. Dalam bekerja, sebagai seorang wirausaha, perlu memiliki visi dan tujuan.
Memeiliki visi berarti ; hidup tenteram, damai dan sejahtera. Sedangkan tujuan bekerja saat ini berarti untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Seorang wirausaha juga dari pekerjaannya, ia dapat memberikan sumbangsih pada orang-orang disekitarnya.
61
B. Kerangka Berpikir
Minat mahasiswa menjadi wirausahawan di tinjau dari jiwa kewirausahaan. Manusia diciptakan untuk mengelola bumi dengan segala
isinya untuk kemuliaan Sang Pencipta. Untuk melaksanakan tugas tersebut, kepada manusia diberikan seperangkat anugerah yang luar biasa.
Seperangkat anugerah tersebut antara lain adalah: akal budi, emosi, nurani, kemampuan berkehendak, kemampuan mengelola, kemampuan berkomunikasi,
menghendaki kebenaran dan kesempurnaan, kreatif, imajinatif, dan mampu menciptakan sesuatu. Semua ini adalah miniatur yang tidak sempurna dari
karakter Sang Pencipta yang sempurna. Tidakkah karakteristik yang telah dianugerahkan kepada kita tersebut
merupakan semua karakteristik seorang entrepreneur? Maka sesungguhnya semua manusia memiliki potensi untuk menjadi seorang entrepreneur dan telah
menjadi seorang entrepreneur dalam satu dan lain hal. Semua kita adalah manusia kreatif yang selalu memandang ke depan, selalu mencari jawaban,
selalu mencari cara baru untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih benar dan lebih baik.
Seorang entrepreneur adalah seseorang yang bertindak, mengambil tanggung jawab bagi sebuah bisnis dan bersedia menanggung risiko yang
timbul karenanya. Dan bukankah semua kita bertindak, mengambil tanggung jawab dan menghadapi risiko dalam hidup? Selalu ada kemungkinan gagal
dalam semua hal yang kita lakukan, dalam permainan, dalam pendidikan, dalam persahabatan, dalam pernikahan, dalam pekerjaan, bahkan dalam hidup