19
yang lebih tinggi daripada sebelumnya, seorang wirausaha juga memperkenalkan perubahan dan inovasi.
b. Pengaruh Jiwa Kewirausahan Terhadap Minat Berwirausaha
Manusia diciptakan untuk mengelola bumi dengan segala isinya untuk kemuliaan Sang Pencipta. Untuk melaksanakan tugas
tersebut, kepada manusia diberikan seperangkat anugerah yang luar biasa. Seperangkat anugerah tersebut antara lain adalah: akal budi, emosi,
nurani, kemampuan berkehendak, kemampuan mengelola, kemampuan berkomunikasi, menghendaki kebenaran dan kesempurnaan, kreatif,
imajinatif , dan mampu menciptakan sesuatu. Semua ini adalah miniatur
yang tidak sempurna dari karakter Sang Pencipta yang sempurna. Tidakkah karakteristik yang telah dianugerahkan kepada kita tersebut
merupakan semua karakteristik seorang entrepreneur? Maka sesungguhnya semua manusia memiliki potensi untuk menjadi seorang
entrepreneur dan telah menjadi seorang entrepreneur dalam satu dan lain
hal. Semua kita adalah manusia kreatif yang selalu memandang ke depan, selalu mencari jawaban, selalu mencari cara baru untuk
melakukan segala sesuatu dengan lebih benar dan lebih baik. Dalam bisnis, apapun bisa dibeli, kecuali semangat dan cita-cita yang kuat untuk
memulai dan mengembangkan usaha.
20
Jika ingin sukses, maka tanamkan mentalitas wirausaha dalam kiwa, dan milikilah cita-cita yang kuat menjadi wirausahawan yang ulung dan tahan
banting. Seorang entrepreneur adalah seseorang yang bertindak,
mengambil tanggung jawab bagi sebuah bisnis dan bersedia menanggung risiko yang timbul karenanya.
Dan bukankah semua kita bertindak, mengambil tanggung jawab dan menghadapi risiko dalam hidup? Selalu ada kemungkinan gagal dalam
semua hal yang kita lakukan, dalam permainan, dalam pendidikan, dalam persahabatan, dalam pernikahan, dalam pekerjaan, bahkan dalam hidup
itu sendiri. Tidak pernah ada keberhasilan yang pasti dalam bisnis maupun dalam
hidup. Keterampilan seorang wirausahawan untuk mengkoordinasi armada kerja, menyusun berbagai sumber daya dan modal, juga
merupakan keterampilan yang hadir dalam dunia kerja. Perbedaan persepsi akan intensitas risiko yang harus ditanggung antara seorang
wirausahawan dan seorang karyawan lebih karena kadar sense of belonging dan sense of ownership
yang berbeda. Sense of belonging, adalah perasaan bahwa seseorang diterima dan berarti bagi perusahaan,
sehingga ia dapat mengidentifikasi dirinya sendiri sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Sense ini terbentuk ketika seseorang berbagi sejarah
dan nilai-nilai yang sama dengan perusahaannya, serta memiliki ikatan emosi dan pengaruh timbal-balik yang kuat.
21
Sehingga sense of belonging yang kuat membuat seseorang yakin, bahwa apa yang dilakukannya membawa pengaruh bagi perusahaan, dan apa
yang dilakukan atau terjadi pada perusahaan akan mempengaruhi dirinya. Sense of ownership
, terjadi ketika seseorang menolak untuk play safe. Dengan semangat, antusiasme, dan tanggung-jawab mendedikasikan
dirinya pada visi dan tujuan perusahaan. Pekerjaannya adalah hal yang penting baginya, dan merupakan hal yang sungguh-sungguh ingin ia
kerjakan. Ia memiliki sikap dan moral kerja seorang pemilik perusahaan, jatuh-bangun perusahaan adalah pedih bahagia baginya. Ia tidak
dikuasai oleh situasi, melainkan menguasai situasi. Ia terbuka terhadap bantuan orang lain, tidak takut mendelegasikan tugas,
bersedia mempelajari hal-hal baru, dan peka terhadap intuisi. Ia menjadi sumber inspirasi yang mempersiapkan orang lain untuk menjadi lebih
baik. Ia bersyukur untuk apa yang dimilikinya, dan ini bukan melulu tentang materi, namun mengenai kontribusi, pencapaian, dan kepuasan.
Baik wirausahawan maupun karyawan dapat memiliki kedua unsur di atas dalam derajat yang berbeda-beda. Rendahnya kedua unsur
tersebut dalam diri seseorang menjadikan ia wirausahawan atau karyawan yang tanggung. Sebaliknya wirausahawan dan karyawan
mencapai aktualisasi diri ketika memiliki kedua unsur ini sepenuhnya. Perusahaan yang tidak memiliki orang-orang dengan derajat yang
memadai dari kedua unsur ini hanya akan menjadi perusahaan yang tanggung.
22
Perusahaan mencapai nilai terbaiknya ketika orang-orang didalamnya memiliki sense of belonging dan sense of ownership yang tinggi.
Seorang wirausaha adalah individu yang memiliki ciri dan watak serta jiwa untuk berprestasi lebih tinggi dari kebanyakan individu-
individu yang lainnya. Setiap individu mempunyai jiwa dan kepribadian. Bagi seorang entrepreneur, tentu harus berkepribadian dan mentalitas
“entrepreneur” ini perlu dikembangkan dalam setiap individu. Minat berwirausaha tumbuh dari dalam jiwa orang-orang yang mempunyai
mental entrepreneur. Perlu disadari bahwa setiap kesempatan bisa diraih oleh individu yang sudah punya ancang-ancang.
Dalam jiwa seorang entrepeneur ditanamkan sikap kerja keras dan berlatih untuk selalu siap menerima ketika kesempatan itu datang.
Membentuk jiwa wirausaha dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Jiwa entrepreneur akan relative lebih mudah dibentuk
melalui pribadi masing-masing dari dalam. Lebih efektif bila dilengkapi oleh kegiatan berinteraksi dengan berbagai faktor dari luar. Adapun cara
membentuk jiwa kewirausaha dapat dilakukan melalui ; mengetahui sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha. Memahami sikap dan
perilaku yang wajib dimiliki dan dilakukan bila menajdi entrepreneur. Mengerti apa yang harus dilaksanakan untuk sukses. Maka latihan
melalui olah jiwa dalam setiap individu dengan berdoa dan bersyukur kepada Sang Maha Pencipta. Sehingga mempunyai persaan senang dan
mencintai profesi tersebut terutama jika berminat menjadi wirausaha.
23
Dengan demikian entrepreneur menjadi panggilan jiwanya, yang dapat menyemangati dirinya dalam kondisi apapun dan situasi bagaimanapun.
Aspek mental berpengaruh langsung kepada prestasi seorang wirausahawan, karena yang menjadi pemicu pada umumnya adalah
tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam bidang usaha itu sendiri. Kegagalan-kegagalan, kerugian-kerugian, tekanan dari pihak luar dan
sebagaimananya merupakan sebagian kecil yang menjadi penyebab seorang wirausaha mengalami jatuh mental mental break down.
Sekalipun seorang wirausahawan jatuh mentalnya secara penuh, ada harapan ia mengalami trauma, dan kemungkinan bisa saja ia tidak
berkeinginan menjadi wirausaha. Hal ini perlu diwaspadai oleh seorang wirausahawan. Karena mental, adalah sesuatu yang kasat mata, abstrak
dan terletak di dalam diri pribadi. Aspek ini agak lebih sulit di deteksi kapan terjadi degradasi keburukan, rongrongan, pengikisan, dan lain
sebagainya. Untuk mengantisipasi hal sedemikian, para wirausahawan perlu membekali diri dengan nilai-nilai sikap mental yang kuat yaitu ;
1 Untuk mempersiapkan diri menjadi figur usahawan ulet, adalah
dengan jalan belajar dan membuka wawasan tentang nilai-nilai yang dibutuhkan.
2 Melatih dan membiasakan diri untuk mempraktekkan apa yang
sudah dipelajari. 3
Berusaha mempertahankan sikap mental yang sudah baik itu, melalui kebiasaan-kebiasaan hidup yang menunjang dan selaras.
24
Dalam diri seorang wirausahawan ada banyak sifat-sifat yang menjiwai dirinya menjadi seorang usahawan seperti ; pemberani,
pembuka jalan, pengambil resiko,dll. Untuk menjadi model baru bagi seorang wirausahawan sejati, perlu memiliki kekuatan batin untuk
menempuh tujuan hidup dan menciptakan hidup yang penuh makna, bukan sekedar bisnis belaka. Adapun sifat-sifat yang menjiwai seorang
wirausahwan sejati yaitu ; 1
Visioner; seorang wirausahawan yang sejati lebih merupakan seorang yang visioner. Mempunyai wawasan yang luas akan hidup
dan usaha yang ingin diciptakan dan dikembangkan. 2
Pencipta nasibnya sendiri; seorang wirausahawan mendapat inspirasi dari sesuatu yang lebih luas daripada sekedar apa yang
bisa ia usahakan. Menggali kekuatan batin yang terdalam jiwanya sendiri dan melangkah penuh percaya diri. Tetap bisa melangkah
meski hambatan tampaknya mustahil dilalui. Dengan demikian, orang-orang yang tepat, tempat yang tepat dan kesempatan yang
tepat bermunculan untuk menolong wirausahawan sejati meraih kesuksesannya.
3 Menarik perhatian; seorang wirausahawan memiliki impian.
Mempunyai keinginan dan tujuan yang jelas. Mendorong ide dan bisnis untuk melakukan sesuatu yang mungkin dan menarik
perhatian. Setiap langkahnya mampu menjadi inspirasi bagi orang lain.
25
4 Meraih tujuan; seorang wirausahawan menciptakan usaha dari
dalam diri sebagai perwujudan kesadaran jiwa. Mengerti apa yang penting untuk menyelaraskan keyakinan dari impian-impian untuk
memenuhi tujuan hidup. 5
Inspirasional; seorang wirausahawan mengetahui pentingnya spirit team dan bagaimana membangkitkan inspirasi orang lain agar
menjadi kreatif dan mampu mengekspresikan hidup yang penuh makna. Sikap melangkah maju dan berikrar untuk meraih apa yang
diinginkan yaitu hidup penuh makna dan sejahtera. Dari sifat inilah munculah kualitas-kualitas diri pribadi seorang
wirausahawan. Kualitas ini hendaknya mampu menjiwa seorang wirausaha sehingga ia mempunyai minat untuk tetap berwirausaha.
Kualitas itu antara lain sebagai berikut ; 1
Memiliki kemauan yang kuat untuk sukses; seorang wirausahawan memiliki keinginan untuk sukses dalam mengembangkan
usahanya. Menetapkan tujuan yang jelas dan selalu berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut meskipun ada rintangan
menghadang. 2
Pandangan yang positif; seorang wirausana memiliki pandangan yang positif terhadap diri orang lain dan memiliki kepribadian yang
kuat dan tegas. Fokus dalam mencapai tujuan dan sangat percaya diri pada kemampuannya untuk mencapai tujuan usahanya.
26
3 Selalu memiliki ide dan inovasi baru; seorang wirausaha selalu
memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Selalu berpikir untuk menciptakan produk-produk baru atau
meningkatkan layanan. Berpikir kreatif dan inovatif. 4
Terbuka terhadap perubahan open mind; jika sesuatu berjalan dengan baik, seorang wirausaha cukup mudah untuk berubah.
Bukan berarti tidak konsisten, tapi terbuka dengan ide-ide atau hal- hal baru. Seorang wirausaha paham bahwa untuk menjaga agar
selalu unggul dalam usahanya. Maka hal yang dilakukan adalah terus berkembang dan berubah lebih baik seiring waktu. Selalu up
to date terhadap teknologi terbaru atau metode baru serta selalu
siap untuk berubah jika melihat kesempatan baru muncul. 5
Sikap Bersaing atau kompetisi; seorang wirausaha yang sukses tidak takut menghadapi persaingan. Satu-satunya cara untuk
mencapai tujuan dan agar unggul dalam sebuah usaha adalah siap bersaing dengan perusahaan yang lainnya.
6 Memiliki motivasi yang tinggi; seorang wirausahawan selalu
bergerak take action selalu berenergi, dan memiliki motivasi diri yang sangat tinggi.
7 Terbuka terhadap kritik; para wirausahawan adalah pioner dalam
usahanya, sehingga banyak orang mencibir bahwa mereka tidak bisa melakukan,saat mereka mengawali usahanya.
27
Wirausahawan akan menerima kritik yang konstruktif dan berguna untuk rencananya. Sebaliknya ia akan mengabaikan
komentar-komentar yang pesimis. Jiwa seorang wirausahawan yang sejati adalah seorang yang memiliki “passion” keinginan
yang besar dan memiliki dorongan yang kuat untuk sukses dan berhasil. Ia adalah pioner-pioner yang siap bersaing digaris
terdepan. Siap ditertawakan, diejek, dikritik, diawal karena mereka dapat melihat jalan kesuksesan didepan mereka dan selalu
berusaha untuk mencapai apa yang diimpikan. Dalam pengaruh
jiwa kewirausahan terhadap minat berwirausaha, seorang wirausahawan hendaknya memiliki prinsip; berani mencoba,
berani gagal, berani sukses, dan berani berbeda.
3. Pemahaman Konsep Kewirausahaan