Gambar 11. Pengetahuan Responden bahwa Obat Herbal Sudah Teruji Keamanan dan Khasiatnya
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab tidak setuju pada pernyataan tidak tahu bahwa obat
herbal sudah teruji keamanan dan khasiatnya, dengan persentase sebesar 69,39 68 responden. Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah memahami
bahwa obat herbal sudah teruji keamanan dan khasiatnya. Ini sesuai dengan pernyataan Handayani dan Suharmiati 2002 yang menyatakan bahwa obat
herbal yang sudah memiliki izin edar, sebelum diedarkan ke masyarakat harus memenuhi persyaratan keamanan dan khasiat sehingga setelah diedarkan di
masyarakat dapat dipastikan keamanan dan khasiatnya.
6. Pengetahuan responden mengenai kandungan obat herbal yang
memiliki khasiat masing-masing
Pernyataan ke-6 responden tahu bahwa setiap kandungan yang ada pada obat herbal memiliki khasiat masing-masing, diperlihatkan bahwa distribusi
jawaban dari 98 responden adalah sebagai berikut.
Gambar 12. Pengetahuan Responden bahwa Setiap Kandungan yang Ada pada Obat Herbal Memiliki Khasiat Masing-Masing
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab setuju pada pernyataan tersebut, dengan persentase
sebesar 72,45 71 responden. Hal ini menunjukkan bahwa responden
memahami bahwa setiap kandungan yang ada pada obat herbal memiliki khasiat masing-masing.
7. Pengetahuan responden mengenai efek samping obat herbal
Pernyataan ke-7 responden mengetahui dan memahami bahwa semua obat herbal tidak memiliki efek samping yang berbahaya, didapat distribusi jawaban
dari 98 responden adalah sebagai berikut.
Gambar 13. Pengetahuan Responden Mengenai Tidak Adanya Efek Samping yang Berbahaya pada Semua Obat Herbal
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menjawab setuju pada pernyataan semua obat herbal tidak memiliki
efek samping yang tidak berbahaya, dengan persentase sebesar 68,37 67 responden. Hal ini tidak senada dengan pendapat Harmanto dan Subroto
2007 yang mengatakan bahwa semua obat baik obat modern maupun obat tradisional dalam hal ini obat herbal pasti mempunyai efek samping. Efek
samping bisa bersifat intrinsik dari obat itu sendiri, bisa pula bersifat ekstrinsik dari luar obat itu sendiri. Termasuk faktor intrinsik, antara lain:
salah dosis, salah waktu pemakaian, alergi atau tidak cocok dengan kondisi kesehatan pemakai dan interaksi negatif dengan obat atau herbal lain.
Sedangkan hal yang termasuk faktor ekstrinsik, antara lain salah identifikasi jenis obat atau tanaman, proses pengolahan dan kemasan tidak berkualitas,
klaim atau iklan yang menyesatkan dan pemalsuan. Winata 2003 juga menegaskan bahwa sangat keliru bila mengganggap obat tradisional obat
herbal tidak memiliki efek samping karena bagaimanapun tanaman obat sebagai bahan baku obat tradisional mengandung zat kimia yang dapat
menimbulkan reaksi saat berinteraksi dengan tubuh. Cara yang dapat dilakukan oleh ahli obat herbal, tenaga kesehatan, ataupun
pihak-pihak yang terkait, yaitu memberikan informasi mengenai obat herbal, khususnya menekankan bahwa obat herbal pun memiliki efek samping yang
berbahaya jika tidak digunakan dengan tepat dan rasional.
8. Pengetahuan responden mengenai cara pemakaian obat herbal